Sebelum Mengenal Pertanian, Arkeolog Ungkap Makanan yang Dikonsumsi Manusia Purba Selama 300.000 Tahun
Banyak anggapan bahwa makanan pokok para pemburu-pengumpul adalah protein hewani.
Banyak anggapan bahwa makanan pokok para pemburu-pengumpul adalah protein hewani.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Kenapa para arkeolog tertarik untuk mencari tahu bagaimana manusia purba membuat perekat? Mencari tahu bagaimana manusia purba membuat dan menggunakan perekat adalah hal yang penting karena memberikan kita bukti kuat tentang bagaimana budaya dan kemampuan berpikir mereka berkembang seiring berjalannya waktu.
-
Bagaimana ilmuwan bisa menentukan bahwa spesies manusia purba ini berbeda dari nenek moyang manusia modern? Hasil studi rahang, tengkorak, dan tulang kaki kerangka manusia purba ini menyatakan spesies ini berbeda dengan kerangka nenek moyang manusia modern Homo sapiens, Neanderthals atau Denisovan) yang sebelumnya ditemukan.
-
Bagaimana para arkeolog mengungkap keberadaan desa purba tersebut? Tim arkeolog dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi e-realistis (INRAE) telah melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR. Teknologi ini menggunakan laser yang diproyeksikan dari satelit untuk memindai tanah dan menemukan struktur potensial yang terkubur di bawah permukaan.
-
Kenapa penemuan ini penting bagi penelitian tentang manusia purba? "Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan seberapa pentingnya arkeologi bawah air." "Pelestarian situs bawah air kuno tidak ada tandingannya di daratan, dan tempat-tempat ini memberi kita peluang besar untuk belajar lebih banyak tentang manusia masa lalu."
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
Sebelum Mengenal Pertanian, Arkeolog Ungkap Makanan yang Dikonsumsi Manusia Purba Selama 300.000 Tahun
Manusia purba baru mengenal pertanian sekitar 11.500 tahun lalu, di mana lahan pertanian muncul pertama kali di Timur Tengah. Munculnya pertanian ini merupakan sebuah revolusi bagi kehidupan manusia.
Sebelum itu, manusia utamanya berburu dan mengumpulkan makanan sebagai cara bertahan hidup, yang dilakukan selama 300.000 tahun sejak manusia berevolusi di Afrika.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution mengungkap makanan yang dikonsumsi manusia purba sebelum mengenal pertanian.
Para ilmuwan meneliti makanan sekelompok orang dari Afrika Utara sebelum mereka mulai bertani. Menurut hasil penelitian, manusia pada zaman itu utamanya mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan.
Dikutip dari Greek Reporter, Rabu (1/5), para peneliti meneliti tanda-tanda kimia pada tulang dan gigi tujuh manusia dan beberapa gigi yang terpisah. Tulang dan gigi ini berasal dari sekitar 15.000 tahun lalu dan ditemukan di gua dekat desa Taforalt, Maroko. Orang-orang ini berasal dari kebudayaan Iberomaurusian.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- 6 Jenis Makanan yang dapat Merusak Otak, Kenali Cara Menguranginya
- 11 Makanan Tinggi Protein Tanpa Lemak yang Paling Sehat Dikonsumsi
- Ilmuwan Ungkap Jenis Masakan yang Digemari Manusia Purba 5.000 Tahun Lalu, Ternyata Masih Dikonsumsi Sampai Saat Ini
Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
Para peneliti menemukan jejak berbagai tanaman liar yang dapat dimakan di lokasi tersebut seperti pistachio, oat, biji ek manis, kacang pinus, dan berbagai jenis palawija. Daging utama yang mereka buru, berdasarkan tulang yang ditemukan di dalam gua, adalah sejenis domba yang disebut domba Barbary.Mahasiswa doktoral arkeologi di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman dan penulis utama di penelitian ini, Zineb Moubtahij mengatakan orang-orang biasanya berpendapat bahwa para pemburu-pengumpul utamanya mengonsumsi protein hewani. Tapi, bukti dari Taforalt menunjukkan tumbuh-tumbuhan merupakan makanan utama mereka.
Orang-orang Iberomaurusian merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang hidup di wilayah Maroko dan Libya sekitar 25.000 sampai 11.000 tahun lalu. Dari bukti arkeologis yang ditemukan, gua yang mereka huni dijadikan tempat tinggal dan pemakaman.
Menurut para peneliti, orang-orang ini tinggal di dalam gua sepanjang tahun. Ini mengindikasikan gaya hidup mereka kurang nomaden dan lebih betah bertahan di satu tempat daripada berkelana untuk mencari makanan.
Mereka mengonsumsi berbagai jenis tanaman liar yang tumbuh sesuai musimnya di sepanjang tahun. Menurut penelitian tersebut, gigi berlubang menunjukkan bahwa mereka bergantung pada tanaman bertepung untuk mendapatkan makanan.