Sejarah Aneh Bom Molotov, Senjata Andalan Demonstran Lawan Aparat
Molotov yang lebih canggih muncul di era modern, mulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Bom molotov telah ada sejak zaman kuno. Pada abad ketujuh, orang-orang Bizantium melemparkan guci 'Api Yunani', ramuan misterius yang mungkin terbuat dari campuran nafta dan kapur, pada musuh mereka untuk membakar kapal atau benteng.
Pada abad kesembilan, orang China menemukan granat primitif yang menggunakan bubuk mesiu.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Sains menjelaskan pengalaman di Surga? Dikutip dari NewsWeek, Selasa, (22/8), memberikan hipotesis bahwa surga bukanlah suatu tempat yang benar-benar ada atau nyata, melainkan proses atau bahkan peristiwa supranatural yang terjadi pada otak manusia ketika sudah meninggal atau ketika tidak bekerja.
-
Bagaimana acara Jelajah Histori melibatkan peserta dalam pembelajaran sejarah? "Sajian napak tilas lewat 'hadir', 'terlibat', 'merasakan'; amat berbeda dengan 'membaca' atau 'diceritakan'. Dan hal ini memberikan pengalaman berbeda untuk gerasi milenial, Gen-Z, atau bahkan generasi kolonial yang sudah terlalu asyik masyuk dengan gadget-nya,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan seniman AI itu pada tokoh-tokoh sejarah? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Molotov yang lebih canggih muncul di era modern, mulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Namun nama molotov ini pertama kali dicetuskan di Finlandia selama Perang Musim Dingin tahun 1939 hingga 1940, dikutip dari laman History Defined, Kamis (16/3).
Molotov ini biasanya terbuat dari botol kaca yang diisi bensin atau alkohol. Botol ini kemudian ditutup dengan kain untuk mencegah cairan di dalamnya bocor ketika botol dilempar.
Sebelum dilempar, kain yang menjadi sumbu pada botol dibakar baru kemudian diarahkan ke target serangan. Bom molotov bisa sangat efektif melawan target yang diam atau bergerak lambat.
Asal nama molotov
Nama molotov diambil dari nama orang, Vyacheslav Molotov, menteri luar negeri Uni Soviet antara tahun 1939 dan 1949. Nama tersebut diberikan orang Finlandia, yang berperang melawan Rusia pada 1939.
Perang Pertama Finlandia-Soviet yang juga dikenal dengan Perang Musim Dingin, pecah pada 30 November 1939 ketika Uni Soviet menginvasi Finlandia untuk menaklukkan negara tersebut dan bergabung dengan Uni Soviet.
Invasi itu berdasarkan kesepakatan Soviet dengan Nazi Jerman pada Agustus 1939 untuk membagi negara-negara merdeka di Eropa Timur. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian Molotov-Ribbentrop, berasal dari nama Molotov dan menteri luar negeri Jerman, Joachim von Ribbentrop.
Jerman mendapat bagian sebagian Lithuania dan sebagian besar Polandia, sedangkan Soviet mendapatkan Polandia timur, negara-negara Balkan, dan Finlandia.
Finlandia melakukan perlawanan melawan tank-tank Rusia, dan salah satunya menggunakan bom molotov yang dibuat sendiri.
Terlepas dari keunggulannya dengan sejumlah pesawat dan tank, Rusia tidak begitu berhasil melawan Finlandia yang jauh lebih berkomitmen dan lebih mengenal medan.
Akhirnya setelah tiga bulan, Rusia mulai membuka jalur negosiasi dengan musuhnya dan keluarlah Perjanjian Damai Moskow pada 13 Maret 1940.
Sebagian besar keberhasilan orang Finlandia melawan Soviet karena bom molotov. Mereka membuat molotov dengan campuran alkohol, minyak tanah, tar, dan kalium klorat.
Setelah produksi massal dimulai di penyulingan Rajamaki, mereka memperkenalkan sistem sumbu canggih untuk memastikan molotov selalu menyala dan meledak dengan baik.
Kemudian di medan perang, mereka akan membiarkan barisan mereka terbuka dan membiarkan tank Rusia lewat sebelum mengitari mereka dan meluncurkan beberapa molotov ke kendaraan lapis baja. Dengan cara ini, ratusan tank Soviet dihancurkan oleh Finlandia selama perang tiga bulan.
(mdk/pan)