Sering Dianggap Bohongan, Kelelawar Sebesar Manusia Benar Adanya
Meski berbadan besar, bersayap lebar, tinggi, hitam, dan seram, namun kelelawar itu bukanlah hewan karnivora atau hewan pemakan daging.
Kelelawar mahkota emas atau the golden flying fox adalah binatang terbang yang besar. Kelelawar setinggi dua meter dan menyerupai manusia itu kerap kali dianggap sebagai bohongan ketika binatang nokturnal itu mulai terkenal beberapa tahun lalu di internet.
Nyatanya kelelawar mahkota emas itu benar adanya. Habitat kelelawar itu diketahui banyak tersebar di Filipina.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
Meski berbadan besar, bersayap lebar, tinggi, hitam, dan seram, namun kelelawar itu bukanlah hewan karnivora atau hewan pemakan daging. Melainkan kelelawar itu adalah hewan pemakan tumbuhan atau hewan herbivora. Demikian dikutip dari History of Yesterday, Rabu (9/11).
Di Filipina sendiri, kelelawar itu sering terlihat berada di dekat rumah-rumah penduduk lokal. Alasannya adalah habitat kelelawar yang semakin terancam dan penduduk lokal yang sering memburu kelelawar itu.
Bahkan menurut ahli biologi, keberadaan dan kehidupan kelelawar itu kini terancam karena perubahan iklim.
©hatdog/Twitter
Untuk menghindari ancaman, kelelawar itu kerap berpindah tempat. Beberapa kelelawar mahkota emas yang besar dan memiliki sayap selebar 1.6 meter dapat terbang hingga sejauh 250 kilometer di tengah malam menggunakan kemampuan ekologinya.
Bahkan kemampuan ekologi kelelawar itu diyakini lebih baik dibanding kemampuan lebah.
Kelelawar emas yang sering bermigrasi baik karena perubahan iklim atau terancam habitatnya pun dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan hidup yang berubah-ubah.
Kelelawar pemakan tumbuhan itu juga harus hidup di tempat yang penuh buah. Karena itu, pohon-pohon penghasil buah-buahan harus tetap dijaga keberadaannya agar kelelawar itu tidak mengganggu penduduk lokal.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)