Sistem Keluarga Zaman Perunggu Terungkap, Poligami Sudah Ada Sejak 3.800 Tahun Lalu
Sebuah keluarga yang hidup 3.800 tahun lalu di Ural selatan tampaknya menerapkan pendekatan pernikahan poligami.
Kisah dari zaman yang jauh, di Urals Selatan (Eropa Timur), mengungkapkan fakta menarik tentang kehidupan keluarga pada Zaman Perunggu.
Sistem Keluarga Zaman Perunggu Terungkap, Poligami Sudah Ada Sejak 3.800 Tahun Lalu
Istri kedua
Sebuah fakta menarik ditemukan peneliti ternyata saudara tertua dari enam bersaudara memiliki keistimewaan langka dengan memiliki istri kedua, dan semua ini terungkap melalui analisis genom dari 32 kerabat kuno yang dimakamkan dalam gundukan pemakaman yang sama.
Keunikan relasi kerabat ini terlihat jelas pada 32 individu yang dimakamkan dalam situs pemakaman di wilayah Urals selatan.
-
Bagaimana tengkorak Zaman Perunggu ditemukan? Pihak Departemen Arkeologi dan Antropologi Universitas Bournemouth sudah melakukan penggalian pemukiman Zaman Besi selama 15 tahun. "Tahun ini kami menemukan jasad pria dewasa dalam sebuah makam sempit bersama sejumlah guci yang tampak sangat berbeda dari periode akhir Neolitik dan Awal Zaman Perunggu, jadi usianya sekitar 4.000 tahun," kata Dr Miles Russel, pengajar senior Arkeologi dan Kepala Tugas Lapangan di Universitas Bournemouth, seperti dilansir laman Bournemouth.
-
Di mana tengkorak Zaman Perunggu ditemukan? Ini kali pertama tulang belulang dari Zaman Perunggu ditemukan di Winterborne Kingston, Inggris.
-
Mengapa Zaman Perunggu runtuh? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menunjukkan bahwa kekeringan yang berlangsung selama 300 tahun mungkin menjadi penyebab keruntuhan berbagai budaya Zaman Perunggu, termasuk peradaban Yunani kuno.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Kapan sumur Zaman Perunggu ini dibangun? Tidak seperti sumur yang dibangun di zaman modern yang terbuat dari beton, sumur ini uniknya terbuat dari kayu.
Poligami
Tak jauh dari pemikiran tersebut, para peneliti Jens Blöcher dan Joachim Burger dari Universitas Johannes Gutenberg Mainz (JGU) menyelidiki jejak masa lalu dengan menganalisis genom dari rangkaian kerangka keluarga yang berasal dari sebuah nekropolis Zaman Perunggu di stepa Rusia.
Penemuan makam Nepluyevsky yang berusia 3.800 tahun, yang terletak di perbatasan antara Eropa dan Asia, mengungkap cerita menarik tentang enam bersaudara beserta istri-istri, anak-anak, dan cucu-cucu mereka.
Menariknya, saudara tertua di antara mereka memiliki delapan anak dari dua istri berbeda, satu di antaranya berasal dari wilayah stepa Asia. Namun, saudara-saudara lainnya tampaknya tidak menerapkan poligami dengan jumlah anak yang lebih sedikit.
Potret keluarga prasejarah
Blöcher, penulis utama studi ini, menjelaskan, "Situs pemakaman ini memberikan potret menarik tentang sebuah keluarga prasejarah. Hal yang luar biasa adalah saudara tertua tampaknya memiliki status yang lebih tinggi dan demikian memiliki peluang reproduksi yang lebih besar. Konsep hak laki-laki sulung ini bukanlah hal baru, hal ini sudah dikenal dari Perjanjian Lama dan bahkan pada bangsawan di Eropa."
Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah temuan tentang mobilitas pernikahan wanita dalam masyarakat ini. Sebagian besar wanita yang dimakamkan di kurgan ternyata adalah imigran, sementara saudari perempuan dari para saudara laki-laki yang dimakamkan menemukan rumah baru di tempat lain.
Sharapova, seorang arkeolog dari Ekaterinburg yang juga pemimpin penggalian, menambahkan, "Arkeologi mengungkap 3.800 tahun yang lalu, populasi di Trans-Ural selatan telah mengenal beternak dan kerajinan logam, serta hidup dari produk susu dan daging.
ThisNamun, kesehatan keluarga yang dimakamkan di sini pasti sangat buruk, dengan harapan hidup rata-rata hanya 28 tahun bagi wanita dan 36 tahun bagi pria."
Cerita ini juga memiliki akhir yang membingungkan, ketika pada generasi terakhir, penggunaan kurgan tiba-tiba berhenti dan hampir hanya bayi serta anak-anak kecil yang ditemukan. Sharapova menambahkan, "Mungkin penduduknya berkurang drastis akibat penyakit atau sisa populasi mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain."
Sumber: Arkeonews
- Misteri Tewasnya Mahasiswi Unair, Benarkah Bukan Korban Pembunuhan?
- Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
- Ayah Korban Pemerkosaan Ngaku Diminta Ongkos oleh Polisi untuk Menangkap Pelaku
- 3 Menit Menegangkan Polisi Tembak Polisi di Asrama Densus Cikeas Bogor
Penelitian ini dilakukan dengan kerjasama arkeolog dari Ekaterinburg dan Frankfurt A.M., dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.