Sulit Dijangkau, Arkeolog Pakai Drone untuk Lihat Isi Gua Prasejarah, Temuan Mereka Mengejutkan
Sulit Dijangkau, Arkeolog Pakai Drone untuk Lihat Isi Gua Prasejarah, Temuan Mereka Mengejutkan
Arkeolog di Spanyol menerbangkan drone untuk meneliti isi gua purba yang letaknya sulit dijangkau.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gurun Yudea? Arkeolog menemukan empat pedang Romawi berusia 1.900 tahun di dalam sebuah gua di Gurun Yudea, Israel.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di dalam gua tersebut? Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
-
Bagaimana para arkeolog mengungkap keberadaan desa purba tersebut? Tim arkeolog dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi e-realistis (INRAE) telah melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR. Teknologi ini menggunakan laser yang diproyeksikan dari satelit untuk memindai tanah dan menemukan struktur potensial yang terkubur di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Lembah Para Raja? Arkeolog ternama Mesir, Zahi Hawass baru-baru ini mengungkapkan penemuan besar arkeologi di negaranya yaitu kota kuno di Lembah Para Raja. Ini adalah kota kuno terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan di area tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Gua Surga? Arkeolog Polandia menemukan ratusan tulang belulang hewan prasejarah-termasuk sisa-sisa tulang singa gua dan mammoth di sebuah gua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bawah tanah? Dengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah. Para ahli dari Museum Podřipské di Roudnice nad Labem, menemukan bahwa benda-benda tersebut merupakan bagian dari harta karun yang berasal dari Zaman Perunggu.
Sulit Dijangkau, Arkeolog Pakai Drone untuk Lihat Isi Gua Prasejarah, Temuan Mereka Mengejutkan
Arkeolog di Spanyol menemukan gua purba yang sulit dijangkau dan mengerahkan drone untuk melihat isi gua tersebut.
Mereka kemudian menemukan lukisan zaman prasejarah yang menakjubkan di dalam gua itu.
Dengan penggunaan drone, para peneliti dengan cepat mengumpulkan bukti lukisan berasal dari 5.000-7.000 tahun lalu. Demikian disampaikan tim Universitas Alicante di Spanyol dalam rilisnya.
Temuan para arkeolog ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Lucentum bulan lalu, seperti dikutip dari CNN.
Dengan teknik drone ini, inspeksi di daerah sekitar gua juga menjadi lebih mudah.
- Arkeolog Temukan 30 Prasasti Berisi Kalimat Kutukan Berusia 2.500 Tahun, Digali dari Sebuah Sumur Kuno
- Arkeolog Temukan Lokasi Suku Maya Tangkap Ikan Lele, Sebuah Kanal Zig-Zag Berusia 4.000 Tahun
- Pakai Drone dengan Teknologi Laser, Ilmuwan Temukan Kota Kuno Abad Pertengahan di Puncak Gunung Uzbekistan
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Menurut pernyataan tim arkeolog, awalnya gua ini cuma bisa diakses dengan memanjat.
Tim menemukan hasil pertama mereka hanya beberapa hari setelah menerbangkan drone di sebuah daerah tambang di kota madya Penaguila, Alicante.
"Area ini dikenal karena menyimpan sejumlah kelompok seni prasejarah," kata ketua penulis penelitian dan arkeolog Universitas Alicante, Francisco Javier Molina Hernandez.
"Hasilnya adalah penemuan satu situs baru dengan lukisan gua prasejarah dengan berbagai gaya berbeda, yang kami yakini akan sangat relevan untuk investigasi."
Para pendaki kemudian mengunjungi situs itu dan memverifikasi keberadaan lukisan tersebut seperti sosok manusia dan hewan seperti kambing dan rusa yang beberapa mengalami luka terkena panah.
Molina Hernandez bekerja sama dengan dua arkeolog lainnya yaitu Virginia Barciela dan Ximo Martorell Briz.
Peneliti mengatakan temuan ini salah satu situs seni batu Neolitikum yang paling penting yang ditemukan di kawasan Valencia dalam beberapa dasawarsa terakhir.
"Kedua, penemuan lukisan gua baru dalam gua jenis ini menandakan
manusia prasejarah memiliki keahlian yang canggih, mungkin dengan tali atau perancah kayu," jelas Molina.
Dia menambahkan, manusia purba saat itu mungkin telah mengambil risiko untuk mencapai gua tertentu karena hubungannya dengan matahari terbit atau kontrol visual wilayah tertentu.
Selanjutnya, tim berencana menggunakan drone yang lebih canggih untuk mengambil gambar dengan kualitas yang lebih bagus dan memperluas penelitian mereka ke daerah lain di Spanyol, Portugal, dan wilayah lainnya di Eropa.