Taliban Siap Jalin Hubungan dengan Semua Negara Kecuali Israel
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Sputnik Rusia, Taliban akan bekerja sama dengan AS setelah mereka menggulingkan pemerintahan Afghanistan dukungan Barat bulan lalu.
Juru bicara Taliban kemarin mengatakan kelompok yang menguasai Afghanistan ingin menjalin hubungan dengan semua negara, bahkan ingin bekerja sama dengan AS, namun tidak dengan Israel.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Sputnik Rusia, Taliban akan bekerja sama dengan AS setelah mereka menggulingkan pemerintahan Afghanistan dukungan Barat bulan lalu.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang dilakukan Brigade al-Qassam kepada tentara Israel? Brigade al-Qassam kembali berhasil melumpuhkan tentara Israel dengan serangan tak terduga.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
"Tentu saja, dalam babak baru ini jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam pembangunan kembali Afghanistan, mereka diterima," jelas Shaheen, seperti dilansir laman Times of Israel, Rabu (8/9).
Namun, tidak ada kesempatan untuk hubungan dengan Israel.
"Tentu saja, kami tidak akan berhubungan dengan Israel. Kami ingin berhubungan dengan negara yang lain, Israel tidak termasuk dari negara-negara tersebut," jelas Shaheen.
Bulan lalu, Shaheen membuat kejutan ketika dia bersedia diwawancara oleh stasiun televisi Kan Israel, meskipun dia mengatakan dia tertipu ketika melakukannya.
Shaheen, yang telah memberikan wawancara dalam bahasa Inggris dari Qatar sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, mengatakan dia tidak tahu kalau dia berbicara dengan seseorang dari kantor berita Israel. Taliban selama ini dikenal mendukung Al-Qaidah, kelompok militan yang sering mengancam Israel dan menggunakan retorika anti-Israel dalam propagandanya.
Ketika Shaheen berbicara melalui sebuah video dengan jurnalis Roi Kais di Kan, stasiun televisi Israel, Kais menyebut kantor berita tempat dia bekerja namun dia tidak mengatakan kepada Shaheen kalau dia seorang warga Israel.
Wawancara Kan kemudian menyebar luas. Namun beberapa jam ketika wawancara itu disiarkan, Shaheen mengunggah di Twitternya tidak tidak tahu dia berbicara dengan siapa.
"Saya melakukan banyak wawancara dengan para jurnalis setiap hari setelah jatuhnya Kabul ke tangan Emirat Islam," kata dia.
"Beberapa jurnalis mungkin menyamar namun saya belum melakukan wawancara dengan seseorang yang mengenalkan dirinya dari media Israel."
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
Baca juga:
"Saya Akan Tetap Berdemo, Lebih Baik Langsung Mati daripada Mati Perlahan"
Taliban Janji Bakal Libatkan Perempuan dalam Pemerintahan
China Tawarkan Dana Bantuan Darurat USD 31 Juta untuk Afghanistan
Ashraf Ghani Minta Maaf Kepada Rakyat Afghanistan
Akar Ideologi Taliban Bukan dari Afghanistan, Timur Tengah atau Negara Islam
Kacau dan Mencekam, Detik-Detik Jatuhnya Pemerintahan Afghanistan ke Tangan Taliban