Tulisan Hieroglif Mesir Ditemukan di Australia, Jadi Bukti Orang Mesir Kuno Pernah Berlayar Lintasi Samudera? Begini Kata Ahli
Keaslian tulisan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.
Di semak-semak Australia, ditemukan prasasti berupa hieroglif Mesir kuno. Tulisan kuno ini terpatri di batu pasir. Sebagian orang menganggapnya hoaks, tapi ada juga yang menganggap itu asli.
Gosford glyph, juga dikenal sebagai prasasti Mesir Australia, diukir pada batu pasir terpencil yang muncul di New South Wales. Ada sekitar 300 simbol yang tersebar di dinding ngarai sempit.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa saja kegiatan Firaun di Mesir Kuno? Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat. Firaun adalah kepala negara dan sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
-
Mengapa ilmuwan mempelajari dua tengkorak yang ditemukan di Mesir Kuno? Untuk mempelajari batas-batas perawatan traumatologi dan onkologi di Mesir Kuno, para peneliti memeriksa dua tengkorak manusia yang menunjukkan tanda-tanda lesi neoplastik dan traumatik ganas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Mesir? Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka. Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
-
Apa isi dari manuskrip Mesir Kuno yang ditemukan? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
Masyarakat lokal di Australia telah mengetahui tulisan kuno ini sejak awal 1900-an dan didokumentasikan sejak 1970-an. Kualitas pahatannya bervariasi, sehingga menimbulkan perdebatan tentang asal usul dan tujuannya.
Awalnya dianggap sebagai tipuan, kemungkinan dibuat oleh tentara yang kembali dari Perang Dunia I atau orang iseng lokal yang akrab dengan hieroglif Mesir, seperti dikutip dari Greek Reporter, Selasa (27/8).
Korban Kapal Karam
Sebagian hieroglif Mesir di Australia menggambarkan armada kapal Mesir yang terjebak dalam badai hebat saat kembali ke kampung halamannya. Kapal terbalik, mengakibatkan kematian sebagian besar awaknya.
Orang-orang yang selamat, dipimpin oleh seorang tokoh bernama Netjet Sobut—kemungkinan besar sang kapten—berhasil mencapai pantai.
Para penyintas ini mencatat pengalaman mengerikan mereka, mengungkapkan rasa syukur kepada dewa-dewa mereka karena masih hidup, dan melakukan upacara penguburan bagi rekan-rekan mereka yang meninggal dalam perisitiwa tersebut.
- Sebelum Dilantik Jadi Menteri, Potret Meutya Hafid Ziarah Kubur Ortu 'Tetap Sehat, Lancar Rezeki dan Pekerjaannya'
- Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Paling Awal di Bumi Berusia 555 Juta Tahun, Berbentuk Pipih dengan Tanda Tanya di Bagian Tengah
- Apakah Mesir Kuno Dulunya Adalah Gurun? Ini Fakta Sebenarnya
- Peti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Akhirnya Dibuka, Isinya Bikin Arkeolog Merinding
Berdasarkan tradisi pemakaman Mesir, mereka berdoa untuk perlindungan situs pemakaman dan memohon kehidupan kekal bagi orang yang meninggal.
Ekspedisi Laut
Narasi dalam tulisan hieroglif itu selaras dengan adat istiadat keagamaan Mesir dan merinci peristiwa seputar kapal karam.
Cerita tersebut merujuk pada “Penu-land,” yang diartikan sebagai Australia, dan menyebutkan bahwa penduduk lokalnya “tidak memiliki muslihat” atau memiliki hubungan yang baik dengan Mesir. Benarkan demikian?
Orang Mesir kuno akrab dengan lautan. Peradaban mereka, yang berkembang sepanjang sungai Nil, bisa membangun kapal yang mengesankan. Kapal-kapal ini tidak hanya digunakan untuk melintasi sungai, tapi juga mampu melakukan perjalanan jauh.
Salah satu kapal yang terkenal adalah milik Firaun Khufu, yang panjangnya 43,6 meter. Kapal ini berasal dari Dinasti Keempat Mesir kuno dan kini dipamerkan di dekat Piramida Agung di Giza.
Catatan sejarah juga menunjukkan orang Mesir kuno telah melakukan ekspedisi di laut. Salah satu yang terkenal adalah ekspedisi Ratu Hatsheput ke Punt pada abad ke-15 SM.
Asli atau Palsu?
Peneliti Mesir Mohamed Ibrahim dan Youssef Awyan telah berupaya menerjemahkan tulisan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Terjemahan rinci mereka mengungkapkan, tulisan itu bukan sekadar simbol acak. Sebaliknya, membentuk teks koheren yang menceritakan kisah spesifik dan pedih.
Terjemahan Ibrahim dan Awyan menyebutkan tulisan tersebut paling lambat dibuat sekitar abad ke-6 atau ke-5 SM, pada Periode Akhir Mesir Kuno, khususnya pada Dinasti ke-26.
Periode ini, juga dikenal sebagai Periode Saite, menyaksikan kebangkitan Mesir dalam bidang seni, budaya, dan kekuatan militer.
Data ini membantah klaim sebelumnya bahwa tulisan tersebut berasal dari Kerajaan Lama sekitar 2.000 tahun sebelumnya. Hieroglif tertentu yang tidak umum digunakan sampai periode selanjutnya mendukung penanggalan tersebut.
Mereka mengidentifikasi simbol-simbol langka di antara prasasti Mesir Australia, beberapa di antaranya baru ditambahkan ke kamus Mesir modern pada tahun 2012.
Hal ini menunjukkan bahwa pencipta tulisan ini mengetahui simbol-simbol Mesir yang sampai saat ini belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan, sehingga semakin mendukung keaslian tulisan tersebut.
Namun sampai saat ini, keaslian tulisan tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli.