7 Macam Produk Nabati Pengganti Susu Sapi dan Manfaatnya
Susu non-dairy atau susu nabati diminati banyak orang yang bermasalah dengan alergi, intoleran, atau tidak suka dengan produk susu hewani.
7 Macam Produk Nabati Pengganti Susu Sapi dan Manfaatnya
Susu sapi mungkin merupakan salah satu minuman yang paling populer dan banyak dikonsumsi di dunia. Susu sapi memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti sumber protein, kalsium, dan vitamin D.
Namun, tidak semua orang bisa atau mau mengonsumsi susu sapi karena berbagai alasan. Sebagai gantinya, dipilihlah minuman pengganti susu sapi yang berasal dari sumber nabati.
Susu non-dairy atau susu nabati juga diminati banyak orang yang bermasalah dengan alergi, intoleran, atau tidak suka dengan produk susu hewani.
Susu ini tidak berasal dari hewan, melainkan dari sumber nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau buah-buahan.
Ada berbagai macam susu non-dairy yang bisa dicoba. Masing-masing memiliki manfaat tersendiri. Berikut ini enam di antaranya.
Susu kedelai adalah susu nabati yang paling populer dan mudah ditemukan.
-
Apa itu taubat nasuha? Taubat nasuha merupakan istilah yang sering di dalam agama Islam untuk merujuk pada taubat yang sungguh-sungguh dan tulus di dalam hati seorang individu.
-
Apa yang dimaksud dengan "taubat nasuha"? Doa setelah sholat taubat nasuha yang dibaca oleh Nabi Yunus.
-
Apa itu nasi bakar sumsum? Nasi bakar sumsum merupakan salah satu kuliner tradisional yang memiliki cita rasa unik dan khas. Dengan bahan utama berupa nasi yang dibakar bersama isian sumsum tulang sapi dan rempah-rempah pilihan, hidangan ini berhasil menciptakan kombinasi sempurna antara tekstur lembut dari nasi dengan kelezatan sumsum yang gurih.
-
Bagaimana cara Sule mencari nafkah? Sule menjadi penabuh gendang demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Potret Sule saat menjadi penabuh kendang. Sule menyebebut jika saat itu dia menjadi penabuh kendang demi mencari uang untuk anaknya yang masih kecil.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa Nabila? Lebih jauh mengenal sosok Nabila, Merdeka telah merangkum deretan fakta sosoknya berikut ini. Simak selengkapnya. Nabila diketahui merupakan gadis yang berasal dari Surabaya. Ia kini baru menginjak usia 23 tahun. Publik mengenal Nabila sebagai perempuan bersuara unik. Ia terkenal setelah video covernya tersebar luas di Tik Tok maupun Instagram.
1. Susu Kedelai (Soy Milk)
Susu ini dibuat dari kacang kedelai yang direndam, ditumbuk, dan disaring hingga menghasilkan cairan serupa susu.
Susu kedelai memiliki rasa dan aroma khas kacang kedelai, serta tekstur yang agak kasar.
Dilansir Healthline, susu kedelai juga mengandung protein, kalsium, vitamin B, dan isoflavon yang baik untuk tulang, jantung, dan keseimbangan hormon.
Susu gandum adalah susu nabati yang dibuat dari biji gandum.
2. Susu Gandum (Oat Milk)
Proses pengolahannya dengan cara direbus, diblender, dan disaring hingga menghasilkan cairan kental berwarna putih kekuningan.
Susu gandum memiliki rasa yang manis dan creamy, serta tekstur yang lembut. Susu gandum juga kaya serat dan karbohidrat yang bisa memberi energi dan menurunkan kolesterol.
Susu almond adalah susu nabati yang dibuat dari kacang almond.
3. Susu Almond (Almond Milk)
Susu almond memiliki rasa yang ringan dan gurih, serta tekstur yang halus. Susu almond juga mengandung banyak nutrisi seperti vitamin E, magnesium, zat besi, dan antioksidan yang baik untuk kulit, otak, dan darah.
Namun, susu almond juga termasuk susu nabati yang cukup mahal, karena bahan bakunya tidak mudah didapat.
Susu mete adalah susu nabati yang dibuat dari kacang mete yang direndam, diblender, dan disaring.
4. Susu Mete (Cashew Milk)
Susu mete memiliki rasa yang creamy dan lezat, serta tekstur yang licin. Susu mete juga mengandung banyak nutrisi seperti protein, lemak sehat, vitamin B6, dan triptofan yang baik untuk otot, jantung, dan susasana hati Anda.
Kacang mete diketahui bisa meningkatkan kadar serotonin atau hormon kebahagiaan dalam tubuh Anda.
Susu kacang hijau adalah susu non-dairy yang dibuat dari kacang hijau yang direndam dan diblender dengan air.
5. Susu Kacang Hijau (Mung Bean Milk)
Susu kacang hijau memiliki rasa yang netral dan sedikit asam, cocok untuk diminum langsung atau dicampur dengan madu atau gula merah.
Susu kacang hijau memiliki kandungan protein nabati yang cukup tinggi, sekitar 6 gram per cangkir, dan juga mengandung vitamin C, folat, kalium, dan mangan.
Coconut milk atau santan adalah susu non-dairy yang dibuat dari daging kelapa parut yang diperas dengan air.
6. Susu Kelapa (Coconut Milk)
Coconut milk memiliki rasa yang gurih dan aroma yang khas, sering digunakan sebagai bahan masakan atau pembuat kue.
Santan memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, sekitar 24 gram per cangkir, tetapi sebagian besar lemak tersebut adalah asam laurat, jenis lemak rantai sedang yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori.
Susu beras merah adalah susu non-dairy yang dibuat dari beras merah yang direbus dan diblender dengan air.
7. Susu Beras Merah (Red/Brown Rice Milk)
Susu beras merah memiliki rasa yang manis dan tekstur yang encer, cocok untuk diminum langsung atau dicampur dengan bubuk cokelat atau vanilla.
Susu beras merah memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang tinggi, sekitar 37 gram per cangkir. Susu beras merah juga mengandung vitamin B1, vitamin B6, magnesium, selenium, dan antioksidan.
Berikut ini beberapa alasan untuk lebih memilih susu non-dairy dibandingkan susu sapi.
Alasan untuk Lebih Memilih Susu Non-Dairy daripada Susu Sapi
1. Lebih Ramah Lingkungan
Dilansir New Scientist, susu non-dairy umumnya lebih ramah lingkungan daripada susu sapi. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Oxford pada tahun 2018, susu non-dairy menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah, menggunakan lahan dan air yang lebih sedikit, serta menyebabkan lebih sedikit polusi daripada susu sapi.
Susu oat menghasilkan 70% lebih sedikit emisi karbon dan menggunakan 90% lebih sedikit lahan dan air daripada susu sapi.
2. Lebih Baik untuk Penderita Intoleransi Laktosa
Susu non-dairy adalah pilihan yang baik bagi orang-orang yang intoleran laktosa atau tidak dapat mencerna gula susu dengan baik. Intoleransi laktosa dapat menyebabkan gejala seperti kembung, diare, mual, dan sakit perut setelah konsumsi susu sapi.
Susu non-dairy tidak mengandung laktosa sama sekali, sehingga tidak menimbulkan masalah pencernaan.
3. Memenuhi Kebutuhan Gizi Penderita Alergi Susu Sapi
Beberapa orang mungkin alergi terhadap protein susu sapi, seperti kasein atau whey. Alergi susu dapat menyebabkan reaksi-reaksi seperti ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, batuk, atau bahkan syok anafilaksis.
Susu non-dairy tidak mengandung protein susu sapi sama sekali, sehingga lebih aman bagi orang-orang yang alergi.
4. Cocok untuk Diet
Beberapa diet mungkin membatasi atau melarang konsumsi susu sapi, seperti diet vegan, paleo, keto, atau rendah karbohidrat.
Susu non-dairy bisa menjadi alternatif yang sesuai dengan diet tersebut, asalkan memperhatikan kandungan gula dan karbohidratnya. Misalnya, susu almond memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang lebih rendah daripada susu sapi.
5. Relatif Lebih Rendah Risiko Kesehatan
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi susu sapi dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa kondisi kesehatan, seperti osteoporosis, kanker prostat, diabetes tipe 1, dan penyakit jantung koroner.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan hubungan sebab-akibatnya, beberapa orang mungkin memilih untuk menghindari atau mengurangi konsumsi susu sapi sebagai tindakan pencegahan.
6. Mendukung Gaya Hidup Vegan dan Vegetarian
Bagi mereka yang mengikuti diet vegan atau tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali karena alasan etika atau lingkungan, susu non-dairy adalah satu-satunya pilihan yang memungkinkan.
Susu non-dairy tidak melibatkan eksploitasi atau penyiksaan terhadap hewan.
Harap dicatat bahwa sementara susu non-dairy bisa menjadi alternatif yang baik untuk susu sapi, penting untuk memastikan bahwa mereka masih memberikan nutrisi yang cukup.
Beberapa jenis susu non-dairy mungkin tidak mengandung jumlah protein atau kalsium yang sama dengan susu sapi, jadi penting untuk membaca label dan memilih produk yang diperkaya dengan nutrisi ini jika diperlukan.