Belajar tradisi di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma
Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma menyajikan berbagai koleksi topeng dan wayang dari nusantara dan mancanegara.
Bagi Anda pecinta karya seni tradisional, Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma (RTWSD) adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi. RTWSD yang terletak di Banjar Tengkulak Tengah, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali ini menyimpan ribuan topeng dan wayang dari seluruh penjuru Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Asia dan Afrika.
RTWSD dibangun pada tahun 2006 oleh pemerhati budaya sekaligus pebisnis Hadi Sunyoto. Tujuannya adalah untuk pelestarian pendidikan, hiburan, dan pengembangan seni topeng dan wayang. Dalam waktu 7 tahun, ia mengumpulkan berbagai jenis topeng dan wayang. Hingga kini RTWSD tercatat memiliki 1200 topeng dari Indonesia, Afrika, dan Jepang serta 4.700 wayang dari Indonesia, China, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
RTWSD dibangun di atas lahan dengan luas 1,4 hektar dengan bangunan yang menggunakan prinsip arsitektur Bali. Namun Anda juga bisa menemui bangunan tradisional lainnya seperti joglo, tekuk lulang dan limasan. Anda juga bisa menikmati suasana asri rumah ini dengan taman tropis, pemandangan sawah dan lapangan rumputnya.
Di RTWSD, Anda akan diajak untuk mengenali berbagai bentuk, warna, serta fungsi topeng dan wayang. Dengan memahami ragam bentuk ekspresi, anatomi, warna, ukuran hingga ornamen yang menghiasi topeng, Anda akan mengenal perbedaan dari topeng pertunjukan dan topeng untuk ritual yang memiliki nuansa magis.
Beberapa topeng yang bisa Anda temukan disini misalnya topeng Suku Dogon dari Mali, Afrika yang meyakini bahwa mereka adalah keturunan makhluk luar angkasa. Ada juga topeng Suku Dayak yang diperkirakan sudah berusia dua abad.
Untuk koleksi wayang, Anda bisa menikmati koleksi wayang gantung dari China dan wayang tongkat dari Italia. Anda juga bisa menemukan berbagai macam wayang lokal seperti wayang keper yang biasa digunakan oleh anak-anak raja, wayang suket yang terbuat dari rumput, wayang beber yang berasal dari jawa dan bali, wayang kulit, serta masih banyak lagi. Uniknya lagi, Anda bahkan bisa menemukan wayang si Manis Jembatan Ancol dan Barrack Obama.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Bagaimana Wisata Halal di Indonesia dipromosikan? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
-
Bagaimana Sido Muncul mempromosikan pariwisata Indonesia melalui iklan video musik Tolak Angin? Dalam iklan video musik itu, Sido Muncul menampilkan sejumlah tempat wisata yang indah, seperti Pantai PAAL yang berada di Desa Marinsow, Batu Dinding Kilo Tiga di Amurang, Bukit Larata di Desa Kinunang, Taman Nasional Bunaken, Pulau Nain, serta Tarian khas Sulawesi Utara yaitu Tari Kabasaran.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
Kunjungi segera Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma di Gianyar, Bali.
Baca juga:
Danau Segara Anak: Birunya 'Anak Laut' di Gunung Rinjani
Menyentuh langsung tradisi kampung tradisional Desa Takpala
Menyapa hiu paus di Teluk Cendrawasih
Surga di balik padat ibu kota, Taman Nasional Kepulauan Seribu
Batu Karas, surganya para peselancar