Kenapa Gen Z Suka Begadang? Ternyata dari FOMO hingga Tekanan Sosial, Ini Alasan Lengkapnya
Alasan utama di balik kenapa GenZ yang suka begadang.
Pada era digital yang semakin berkembang, kebiasaan begadang dan tidur di dini hari telah menjadi fenomena yang lazim di kalangan Generasi Z (Gen Z). Sebagian besar dari kita mungkin akrab dengan istilah "mata panda," yang merujuk pada kantung hitam di bawah mata akibat kurang tidur.
Meski istilah ini sering dikaitkan dengan pekerjaan lembur atau faktor genetik, kenyataannya banyak anggota Gen Z yang mengalami hal serupa meskipun belum memasuki dunia kerja. Lalu, apa yang membuat mereka cenderung begadang hingga larut malam? Berikut tiga alasan utama di balik kebiasaan ini.
-
Apa itu Gen Z? Generasi Z, atau Gen Z, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 dan 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
-
Bagaimana Gen Z menjaga presentasi dirinya di media sosial? “Saya rasa instagram story lebih memberi rasa aman karena mudah dikontrol untuk siapa saja yang boleh melihat "presentasi diri" mereka dan mana saja yang dikecualikan untuk melihat "presentasi diri" mereka yang paling dalam. Semua hal itu mereka dapatkan di Instagram Story bukan di post Instagram,” ujarnya.
-
Siapa yang disebut Gen Z? Gen Z adalah generasi yang ditemukan pada usia yang sangat muda dengan teknologi, terutama berkat kehadiran internet dan media sosial.
-
Siapa yang melakukan riset tentang penggunaan media sosial oleh Gen Z? Ini merupakan hasil riset yang dilakukan Invinyx dan Jakpat tentang kecenderungan Gen Z memilih media sosial.
-
Kapan Gen Z lahir? Generasi Z, yang juga dikenal sebagai Gen Z atau i-Gen, adalah kelompok individu yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012.
-
Apa yang membuat FOMO lebih mudah terjadi di era media sosial? Maraknya penggunaan media sosial juga membuat perilaku ini lebih kerap terjadi. FOMO dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dengan menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan rendah diri.
Tekanan Akademik dan Sosial
Salah satu faktor signifikan yang mendorong Gen Z untuk begadang adalah tekanan akademik dan sosial yang mereka hadapi. Sebagai kelompok usia yang mayoritasnya masih terikat dengan pendidikan, beban tugas sekolah atau kuliah menjadi salah satu penyebab utama. Banyak dari mereka merasa harus mengejar ekspektasi yang tinggi, baik dari orang tua, guru, maupun lingkungan sosial mereka.
Tekanan ini sering kali membuat mereka merasa cemas dan berpikir terlalu keras (overthinking), terutama saat malam hari. Ketika suasana menjadi lebih tenang, banyak yang justru lebih produktif dan memilih untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka pada malam hari. Di samping itu, perasaan harus terus berprestasi atau mengejar standar akademik tertentu juga menjadi beban mental yang berujung pada sulitnya tidur lebih awal.
Selain itu, dorongan untuk selalu terhubung dengan teman-teman sebaya juga memperkuat tekanan sosial yang mereka rasakan. Diskusi kelompok, kegiatan belajar bersama, hingga keinginan untuk tetap mengikuti tren dan topik terkini di kalangan teman-teman sering kali memperpanjang waktu mereka sebelum tidur. Akibatnya, waktu istirahat pun terabaikan.
Penggunaan Media Sosial dan Teknologi
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi, khususnya media sosial, memainkan peran besar dalam pola hidup Gen Z. Generasi ini tumbuh dalam era digital, di mana akses ke informasi, hiburan, dan komunikasi dengan mudah bisa dilakukan melalui gawai. Dari sekadar scrolling di media sosial, menonton video, hingga bermain game, berbagai aktivitas ini sering kali dilakukan hingga larut malam.
Menurut banyak penelitian, paparan terhadap layar gawai pada malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berfungsi mengatur siklus tidur dan bangun. Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu seseorang merasa mengantuk. Akibatnya, semakin lama seseorang terpapar layar di malam hari, semakin sulit bagi mereka untuk tertidur.
- 6 Cara Bagi Gen Z untuk Menjadi Orangtua yang Baik bagi Generasi Alpha
- Gen Z Lebih Suka ‘Merawat’ AI daripada Binatang Peliharaan, Emosionalnya Lebih Dapat
- Dari Kebanyakan Nugas sampai FOMO, Ini 3 Alasan Gen-Z Sering Begadang dan Tidur Dini Hari
- 5 Alasan Ini Bikin Gen Z Ogah Menikah, Salah Satunya Fokus pada Finansial
Gen Z juga memiliki kecenderungan untuk merasa lebih terlibat dengan kehidupan virtual dibandingkan generasi sebelumnya. Media sosial menyediakan platform untuk mengekspresikan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan membangun identitas pribadi. Akan tetapi, keasyikan dengan kehidupan di dunia maya ini sering kali memakan waktu tidur yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.
Fear Of Missing Out (FOMO)
Fenomena Fear of Missing Out (FOMO), atau ketakutan akan ketinggalan sesuatu yang penting, juga menjadi salah satu penyebab utama mengapa Gen Z cenderung begadang. Ketika ada topik atau tren baru yang muncul di media sosial, banyak dari mereka merasa harus terus memperbarui informasi agar tidak tertinggal. Keinginan untuk selalu "terhubung" ini membuat mereka sulit melepaskan diri dari perangkat digital mereka, bahkan saat sudah larut malam.
FOMO ini tidak hanya terkait dengan mengikuti berita atau tren, tetapi juga dengan interaksi sosial di dunia maya. Gen Z sering kali merasa bahwa mereka harus terus hadir di berbagai platform media sosial agar tetap relevan di antara teman-teman mereka. Hal ini mendorong mereka untuk terus aktif di dunia maya, meskipun sudah saatnya tidur. Akibatnya, waktu tidur menjadi tidak teratur dan mereka berisiko mengalami masalah kesehatan akibat kurang tidur, seperti kelelahan kronis, masalah konsentrasi, hingga gangguan kesehatan mental.
Selain itu, banyak konten yang diposting di malam hari, baik itu oleh teman-teman, tokoh publik, maupun influencer, membuat mereka merasa harus selalu online untuk mengikuti setiap perkembangan terbaru. FOMO ini semakin diperparah dengan algoritma media sosial yang dirancang untuk terus menyajikan konten yang menarik perhatian pengguna, membuat mereka sulit berhenti menggulir layar.
Dampak Kebiasaan Begadang
Kebiasaan begadang dan tidur di dini hari ini tentu membawa dampak yang tidak dapat diabaikan, terutama bagi kesehatan fisik dan mental. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produktivitas, gangguan konsentrasi, hingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan masalah jantung. Di sisi lain, kesehatan mental juga rentan terganggu akibat pola tidur yang tidak teratur, seperti munculnya perasaan cemas, depresi, atau stres berlebihan.
Bagi Gen Z yang sedang berada di masa pertumbuhan dan perkembangan, istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mulai memprioritaskan pola tidur yang lebih sehat dan teratur, serta mengurangi kebiasaan begadang yang bisa merugikan di kemudian hari.
Begadang hingga dini hari telah menjadi fenomena umum di kalangan Gen Z. Tekanan akademik dan sosial, penggunaan media sosial dan teknologi yang berlebihan, serta fenomena FOMO menjadi tiga alasan utama yang mendorong kebiasaan ini. Meskipun tampaknya sepele, kebiasaan begadang ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk mulai menyadari pentingnya menjaga pola tidur yang sehat demi kesejahteraan jangka panjang.