Kuliner Jepang yang Mendunia, Cikal Bakal Sushi Ternyata dari Asia Tenggara
Sushi ternyata diadaptasi dari teknik pengawetan ikan masyarakat Asia Tenggara, lho!
Jadi salah satu kuliner Jepang yang mendunia, tahukah kamu kalau ternyata cikal bakal sushi berasal dari Asia Tenggara? Intip lebih jauh sejarahnya, yuk!
Dikembangkan dari Metode Pengawetan Ikan di Asia Tenggara
Menurut sejarahnya, sushi berawal dari metode pengawetan ikan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Asia Tenggara yang dikenal dengan nama narezushi. Teknik tersebut melibatkan proses pengawetan ikan dengan cara menaruh ikan di atas nasi asin yang kemudian dibungkus dengan daun. Narezushi kemudian menyebar ke Tiongkok, lalu sampai di Jepang.
-
Apa yang unik dari restoran Sushiya no Nohachi? Salah satu restoran di Jepang baru-baru ini semakin terkenal karena gimmick pencipta sushi terkecil di dunia.
-
Mengapa sushi identik dengan daging ikan mentah? Sushi juga identik dipadukan dengan daging ikan mentah pilihan dan bahan mentah lainnya.
-
Kenapa Selat Solo menjadi kuliner unik? Cita rasanya yang manis, gurih, dan sedikit asam membuat kuliner yang satu ini memiliki keunikan tersendiri.
-
Apa itu kecap sushi? Cara membuat kecap sushi atau shoyu sebenarnya tidak terlalu sulit. Ada beberapa cara membuat kecap sushi atau shoyu yang bisa dicoba dibuat sendiri di rumah. Biasanya kecap sushi itu berupa kecap asin.
-
Bagaimana Sushi berkembang dari awal sampai dikenal seperti sekarang? Makanan populer sushi yang dikenal saat ini, berawal dari metode mengawetkan ikan di Asia Tenggara. Dikenal dengan nama Narezushi, ikan disimpan dengan cara dibungkus dengan nasi yang diasinkan dan difermentasi agar tetap enak selama berbulan-bulan berkat fermentasi nasi. Semula nasinya dibuang saat sudah siap disantap, dan hanya ikannya saja yang dikonsumsi. Tahap selanjutnya olahan tersebut dikembangkan menjadi hidangan yang lebih modern, dikenal sebagai namanare. Sushi ini dibuat dari sebagian ikan mentah yang dibungkus dengan ikan dan dikonsumsi sebelum rasanya berubah. Sushi yang sebelumnya hanya sebagai metode mengawetkan ikan, berkembang menjadi bentuk masakan baru yang lezat dan menggugah selera.
-
Di mana sushi sudah banyak ditemukan di Indonesia? Makanan khas Jepang ini pun sudah banyak ditemukan di Indonesia. Bukan hanya restoran saja, pedagang kaki lima pun juga sudah banyak menjual sushi ala rumahan.
Teknik pembungkusan tersebut membuat ikan mengalami proses fermentasi. Hal inilah yang membuat ikan dapat bertahan lama, tetap bisa dimakan dan nikmat disantap meskipun sudah disimpan lama. Di masa itu, nasi asin yang digunakan pada narezushi akan dibuang, jadi masyarakat hanya menikmati ikannya saja.
Proses Fermentasi yang Membuat Ikan Bertahan Lama
Gabungan Teknik Narezushi dan Namanare
Selain narezushi, di masa itu juga ada makanan yang dikenal dengan nama namanare. Makanan yang satu ini diolah dari ikan mentah yang dibungkus dengan lapisan kulit ikan. Diperkirakan dari gabungan teknik narezushi dan namanare inilah awalnya ide tentang sushi muncul. Dari yang bertujuan untuk mengawetkan ikan, malah menciptakan jenis makanan baru!
Munculnya Sushi Modern di Zaman Edo
Sushi modern mulai muncul di Jepang pada zaman Edo, sekitar tahun 1600-1800. Masyarakat di masa itu mengolah ikan dan sayur dengan cara meletakkannya di atas nasi dengan ukuran sebesar onigiri.
Seiring perkembangannya, cuka mulai digunakan sebagai pelengkap dari makanan tersebut.
Mengulik istilahnya, kata 'sushi' sendiri merupakan kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dalam huruf kanji.
Makanan Masyarakat Kelas Atas
Sekarang sushi memang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Tapi, kondisi yang jauh berbeda terjadi di masa itu. Menurut cerita, sushi menjadi makanan yang sangat mahal di masa awal kemunculannya. Bahkan, diperkirakan harga sushi di masa itu saja dengan pungutan pajak negara yang hanya bisa dinikmati masyarakat kelas atas saja.
Sekitar tahun 1820, kedai sushi pertama muncul di Tokyo yang dibuka oleh Hanaya Yohei. Ia menggunakan proses fermentasi di mana nasi sudah dicampur dengan cuka beras, lalu dikombinasikan dengan ikan dan dikompres dalam kotak kayu kecil. Nantinya sushi akan dipotong kecil-kecil saat akan dihidangkan.
Kedai Sushi Pertama Muncul di Tokyo
Secara Perlahan Mulai Dinikmati Seluruh Masyarakat
Kabarnya, sushi masih jadi hidangan premium bahkan hingga tahun 1970an. Masyarakat yang berasal dari kalangan biasa di Jepang hanya bisa menikmati sushi dalam perayaan atau acara khusus yang terbatas pada sushi pesan-antar. Bahkan, di dalam manga dan cerita-cerita Jepang digambarkan jika pegawai kantor pulang tengah malam akan membawa oleh-oleh sushi untuk 'menyogok' istri yang menunggu di rumah.
Meskipun sudah lama dikenal masyarakat Jepang, namun penyebaran sushi ke berbagai daerah memakan waktu yang cukup lama.
Memasuki tahun 1980an barulah sushi mulai bisa dinikmati seluruh masyarakat seiring dengan semakin banyaknya kedai sushi yang bermunculan.
Kapan Sushi Pertama Kali Masuk ke Indonesia?
Menurut cerita, sushi pertama kali masuk ke Indonesia ketika restoran Jepang pertama kali dibuka di Jakarta, yaitu Kikugawa pada1969. Pemiliknya adalah Kikuchi Surutake yang merupakan mantan prajurit Jepang. Usai Perang Dunia II, ia memutuskan menetap di Indonesia bersama istri dan keluarganya.
Bertahan Hingga Lebih dari 50 Tahun!
Saat pertama kali berdiri, Kikugawa adalah restoran sederhana yang jauh dari kesan mewah. Namun, karena menyajikan kuliner Jepang yang autentik, namanya pun semakin dikenal di kalangan masyarakat. Bahkan, restoran ini mampu bertahan lebih dari 50 tahun dan masih tetap berdiri hingga saat ini.
Kikugawa menjadi cikal bakal restoran sushi di tanah air.
Seiring perkembangan dunia kuliner, makin banyak restoran sushi lainnya yang membuat hidangan ini kemudian dikonsumsi secara masif oleh masyarakat tanah air.