Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau yang Jarang Orang Tahu
Selama ini mungkin banyak orang yang menilai bahwa nasi padang dan nasi kapau adalah makanan yang sama, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Nasi Padang dan Nasi Kapau adalah dua hidangan yang sangat populer di Indonesia. Keduanya sering kali dianggap sama oleh banyak orang, padahal memiliki perbedaan yang signifikan.
-
Apa yang menjadi ciri khas nasi padang? Menu khas nasi padang ada ayam pop, rendang, gulai tunjang, cincang, dendeng batako dan menu lainnya.
-
Apa perbedaan nasi pulen dan nasi pera? Nasi yang pulen memiliki struktur yang lebih halus dan agak lengket, sementara nasi pera memiliki tekstur yang agak kasar.
-
Siapa yang menyadari perbedaan nasi bungkus prajurit dan panglima di Kalipucang? Sebelum makan, Adjie sempat melirik nasi bungkus prajurit di sebelahnya. "Kok Nasi Bungkus Kamu Tidak Ada Dagingnya?" Spontan Mayjen Adjie Berkata.
-
Apa perbedaan utama dari nasi, lontong, dan ketupat? Nasi, lontong, dan ketupat memiliki perbedaan di dalamnya.
-
Kapan sebaiknya makan makanan berkuah khas Nusantara? November jadi penanda datangnya musim hujan. Walau di awal bulan hujan masih belum merata, tetapi di akhir November ini hampir seluruh daerah di Indonesia diguyur hujan.
-
Bagaimana nasi jagung di Surabaya berbeda dari nasi jagung di daerah lain? Mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar, nasi jagung di Surabaya memiliki ciri khasnya tersendiri. Di kota pahlawan itu, menu tersebut akan disajikan dengan lauk utamanya urap sayur.
Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan Nasi Padang dan Nasi Kapau yang Jarang Orang Tahu
Berikut ini, kita akan telusuri berbagai perbedaan antara Nasi Padang dan Nasi Kapau, mulai dari asal daerah, jenis lauk, cara peletakan lauk pauk, hingga nama rumah makan yang menjualnya.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat lebih menghargai keunikan masing-masing hidangan.
Daerah Asal Makanan
Nasi Padang dan Nasi Kapau berasal dari daerah yang berbeda di Sumatera Barat. Nasi Padang adalah hasil kreasi orang-orang Minangkabau yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera Barat.
Sementara itu, Nasi Kapau berasal dari Nagari Kapau, sebuah desa di Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Perbedaan asal daerah ini mempengaruhi cita rasa dan cara penyajian kedua hidangan tersebut.
Jenis Lauk
Jenis lauk yang disajikan pada Nasi Padang dan Nasi Kapau juga berbeda. Pada Nasi Kapau, Anda akan menemukan gulai tambusu, yaitu usus sapi yang diisi dengan adonan telur dan tahu, kemudian dimasak dengan kuah santan. Gulai nangka pada Nasi Kapau memiliki kuah yang berwarna kuning dan tidak terlalu kental dibandingkan dengan gulai nangka pada Nasi Padang.
Selain itu, Nasi Kapau juga menyajikan berbagai macam lauk seperti rendang ayam, rendang daka-daka (ubi jalar), gulai ikan mas bertelur, dendeng kering balado, gulai babek (babat), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), dan paruik kabau (paru kerbau).Sedangkan di rumah makan Nasi Padang, Anda akan menemukan berbagai menu andalan seperti ayam pop, ayam bakar, gulai kepala kakap, limpa goreng, ayam bakar, rendang, gulai tunjang (kikil sapi), ayam goreng lado mudo (cabai hijau), dan sebagainya. Meski terlihat sama, rasa dari menu-menu tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Cara Peletakan Lauk Pauk
Cara peletakan lauk pauk juga menjadi perbedaan yang mencolok antara Nasi Padang dan Nasi Kapau. Di rumah makan Nasi Padang, makanan ditata di atas piring atau mangkuk dan diletakkan di dalam etalase. Lauk pauk kering biasanya berada di bagian atas, sedangkan lauk berkuah, gulai, dan sambal di bagian bawah.
- Nasi Panas dan Nasi Dingin Lebih Sehat Mana? Simak Ulasannya
- Lapar atau Hanya Ingin Mengunyah? Kenali Perbedaan di Antara Keduanya
- Uniknya Nasi Kabaka, Makanan Khas Padang Panjang yang Berawal dari Bekal Anggota Keluarga
- 6 Makanan yang Sering Menimbulkan Perdebatan, Mulai Dari Nasi Padang Hingga Bubur Ayam, Kamu Tim Mana?
Sementara itu, di restoran Nasi Kapau, semua menu diletakkan di atas meja besar secara bertingkat seperti tangga dan posisinya lebih rendah dari penjualnya. Pembeli langsung memilih lauk yang diinginkan.
Salah satu ciri khas rumah makan Nasi Kapau adalah penggunaan sendok gulai dari tempurung kelapa yang berukuran panjang untuk menjangkau panci gulai yang berjauhan dengan si penjual.
Orang yang Menyajikan
Perbedaan lain terletak pada orang yang menyajikan hidangan. Di rumah makan Nasi Padang, hidangan disajikan oleh pramusaji baik laki-laki maupun perempuan.
Pelanggan bisa memilih konsep pesan, di mana mereka memilih lauk di etalase dan pramusaji akan menatanya di piring, atau konsep hidang, di mana pramusaji mengantarkan semua menu ke meja pelanggan untuk dipilih.
Sebaliknya, di restoran Nasi Kapau, pelanggan langsung memilih menu yang terdiri dari lauk pauk, gulai, sambal, dan sayuran di meja besar di depan rumah makan. Biasanya, lauk yang dipilih lebih dari dua macam, dan setelah memilih, pramusaji akan mengantarkannya ke meja.
Nama yang Digunakan untuk Rumah Makan
Perbedaan berikutnya adalah nama rumah makan atau warung yang menjualnya. Rumah makan Nasi Kapau umumnya diberi nama sesuai dengan nama pendirinya dan diawali dengan sebutan Uni, seperti Nasi Kapau Uni Lis, Nasi Kapau Uni Pit, dan sebagainya. Penggunaan nama perempuan ini karena dulu para penjual Nasi Kapau adalah perempuan yang suaminya merantau.
Sedangkan untuk rumah makan Nasi Padang, nama-nama yang digunakan lebih umum dan dalam bahasa Minang seperti Bundo Kanduang, Parmato Bundo, Rancak Bana, dan lain-lain.
Untuk restoran berskala besar dengan banyak cabang, nama-nama yang digunakan lebih 'Indonesia' seperti Sederhana, Ampera, Simpang Raya, Surya, Sari Bundo, Garuda, dan Pagi Sore.
Bagian depan bangunan restoran Nasi Padang biasanya berupa atap rumah gadang atau hanya logonya saja yang memiliki unsur rumah gadang.
Dari berbagai perbedaan di atas, dapat kita lihat bahwa Nasi Padang dan Nasi Kapau memiliki keunikan masing-masing yang membuat keduanya istimewa.
Mulai dari asal daerah, jenis lauk, cara peletakan lauk pauk, hingga nama rumah makan yang menjualnya, semua aspek ini menambah kekayaan kuliner Indonesia yang patut kita banggakan.