Sudah Tahu Belum Cara Membedakan Tahu Berformalin atau Tidak? Ini Caranya
Tahu merupakan makanan sehat yang sering disalahgunakan dengan mencampur zat kimia berbahaya demi mendapatkan keuntungan semata. Perlu waspada saat membelinya
Sudah Tahu Belum Cara Membedakan Tahu Berformalin atau Tidak? Ini Caranya
Tahu, si bahan makanan murah meriah yang tak hanya lezat disantap dalam berbagai olahan, tapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan.
Tetapi, tahukah Anda bahwa tahu juga bisa menjadi korban praktek nakal? Tahu berformalin, sebuah ancaman bagi kesehatan, mengintai di pasar. Mari pelajari cara membedakan tahu yang aman dari yang berbahaya, agar kita bisa tetap menikmati hidangan lezat tanpa khawatir.
Tahu, berasal dari kacang kedelai yang kaya akan isoflavon, memberikan manfaat besar bagi kesehatan kita. Isoflavon, sejenis senyawa tanaman, diketahui memiliki potensi untuk mencegah berbagai penyakit.
-
Bagaimana telur asin bisa membuat tulang lebih sehat? Telur asin mengandung fosfor dan kalsium yang cukup untuk menjaga dan membantu pertumbuhan tulang.
-
Sayuran apa aja yang bagus buat kesehatan mata? Sayuran hijau sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Oleh karena itu, kamu wajib untuk mengonsumsi banyak sayuran hijau serta wortel dan minyak ikan.
-
Bagaimana tungau dan kutu busuk bisa mengancam kesehatan? Di kasur tempat kita beristirahat, tungau dan kutu busuk mengancam. Risiko ini semakin meningkat terutama karena adanya wabah kutu busuk di berbagai negara. Ketahui 8 Risiko dan Bahaya Kesehatan yang Muncul Akibat Tungau atau Kutu Busuk di Kasur Tungau adalah serangga berukuran sangat kecil, coklat, dan bertubuh pipih. Mereka tidak hanya bersemayam di kasur, tetapi juga dapat menggigit tubuh kita, menciptakan rasa gatal yang mengganggu. Ada setidaknya 5 jenis tungau yang berbeda di Indonesia, beberapa di antaranya menggigit dan menyebabkan rasa gatal pada kulit kita. Dampak dari tungau ini terhadap kesehatan bisa sangat merugikan.
-
Bagaimana cara mengolah terong agar tetap sehat? Mengonsumsi terong dengan metode memasak yang lebih sehat dapat membantu meredakan nyeri sendi akibat asam urat dan mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari terong, diperlukan resep-resep yang tidak menggunakan minyak atau santan.
-
Bagaimana cara terbaik untuk mengolah timun agar lebih sehat? Sementara Shapira lebih suka menikmati timun secara langsung atau memotongnya menjadi dadu untuk salad, Dr. Mohr memberikan beberapa alternatif menarik.Salad timun"Siapkan salad segar dengan mengiris timun dan mencampurkannya dengan tomat ceri, bawang merah, minyak zaitun, cuka, serta sedikit garam dan merica."Air infused timun"Tambahkan irisan timun ke dalam kendi berisi air yang dicampur dengan sedikit lemon dan daun mint."Saus hummus"Potong timun menjadi batang untuk dicelupkan ke hummus sebagai camilan sehat yang menggabungkan protein dan sayuran."Tzatziki dengan yogurt Yunani"Siapkan saus lezat dengan mencampurkan timun parut dengan yogurt Yunani, bawang putih, air jeruk lemon, dan adas, yang sempurna untuk daging panggang."
-
Bagaimana cara menyimpan telur agar tetap segar dan tahan lama? Karenanya, tempat yang paling efisien untuk menyimpan telur adalah di rak tengah atau belakang kulkas, terutama di dalam chiller. Suhu di rak-rak tersebut biasanya lebih dingin dan stabil. Dengan menyimpan telur di tempat seperti itu, telur akan tetap segar dan tahan lama.
Tahu merupakan bahan makanan serbaguna yang dapat diolah menjadi hidangan lezat seperti tahu goreng, sup tahu, dan banyak lagi.
Motif di balik praktik ini adalah agar tahu tetap awet dan menarik tanpa perlu khawatir tentang kerusakan atau pembusukan. Akan tetapi, dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh formalin jauh lebih serius.
Sayangnya, tidak semua tahu yang dijual di pasaran aman untuk dikonsumsi. Ada kasus tahu yang dicampur dengan formalin, bahan kimia berbahaya yang sering digunakan untuk mengawetkan mayat.
Membedakan tahu segar dari tahu yang dicampur formalin mungkin bukan perkara mudah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda coba. Berikut adalah dua metode sederhana yang dapat membantu Anda memilih tahu yang aman untuk dikonsumsi.
1. Genggam Tahu
Secara fisik, tahu segar dan tahu berformalin terlihat serupa. Namun, perbedaan dapat ditemukan dalam tekstur tahu tersebut. Cara sederhana untuk membedakannya adalah dengan merasakannya saat digenggam.
Jika tahu terasa lebih keras dan padat dari yang seharusnya, ada kemungkinan besar itu adalah tahu berformalin. Anda juga dapat mencoba menekan tahu dengan jari. Jika tahu mudah hancur, itu adalah tanda bahwa tahu tersebut segar.
Namun, ada cara yang lebih efektif untuk menguji tahu. Cobalah menyimpan tahu di suhu ruangan selama semalaman. Jika tahu tetap baik dan tidak rusak, itu adalah indikasi kuat bahwa tahu tersebut mengandung formalin.
Tahu yang dicampur formalin memiliki beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi. Biasanya, tahu berformalin memiliki tekstur yang lebih keras dan kenyal dibandingkan dengan tahu segar yang lembut.
2. Ciri Khas Tahu Berformalin
Jika Anda ingin memeriksa tahu dengan lebih baik, coba jatuhkan dari ketinggian setengah meter. Jika tahu tidak hancur, ini mungkin merupakan tanda bahwa formalin telah dicampurkan.
Agung Marliyanto dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memberikan saran lebih lanjut. Ia mengungkapkan, "Kalau tidak hancur, berarti mengandung formalin. Lalu ditusuk dengan jari, kalau keras dan kenyal pasti berformalin. Karena tekstur tahu itu sebenarnya lembut dan mudah hancur."
Cara mendeteksi ada atau tidaknya tambahan zat kimia pada sebuah makanan adalah dengan mencium aromanya. Tahu yang terbuat dari bahan dasar kedelai, akan memiliki aroma khas kedelai yang sangat bisa dikenali. Sedangkan saat diawetkan dengan formalin, aroma alami khas kacang kedelai akan hilang dan muncul aroma zat-zat kimia yang cukup menyengat hidung.
3. Periksa Aroma Tahu
Formalin dapat menyebabkan iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Tidak bisa dipungkiri, bahaya formalin pada makanan tidak boleh diabaikan. Dalam konsentrasi yang tinggi, formalin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dalam jangka panjang, akumulasi formalin dalam tubuh dapat mengakibatkan efek kronik seperti gangguan pada hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, serta masalah menstruasi pada wanita.
Bahkan, konsumsi makanan yang mengandung formalin diduga dapat meningkatkan risiko kanker.
Tahu tetap menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, tetapi kita perlu waspada terhadap praktek-praktek curang yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Meskipun membedakan tahu segar dari tahu berformalin mungkin tidak selalu mudah, kita dapat menggunakan metode sederhana seperti menggenggam dan menjatuhkan tahu untuk memeriksa keasliannya. Selain itu, selalu periksa sumber tahu Anda dan belilah dari pedagang terpercaya.