Kisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS
Pesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
Kisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS
F-20 Tigershark Adalah Jet Tempur Ringan Yang memiliki Banyak Keunggulan
Pesawat tempur buatan Northrop Corp ini bisa disiapkan untuk lepas landas dalam waktu yang singkat untuk memburu musuh.
Biaya operasional dan perawatannya pun terbilang murah.
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Bagaimana kemampuan TNI AU saat itu dibandingkan dengan negara tetangga? “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo.Hal itu dimuat dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Sesko TNI AU resmi didirikan? Seskoau resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus 1963.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa yang menyatakan bahwa TNI AU dapat mencari dan menghancurkan target di Asia Tenggara? Intelijen Inggris bahkan mennyebutkan “Angkatan Udara Indonesia dapat mencari dan menghancurkan target mereka di Asia Tenggara, di mana saja dan kapan pun mereka mau,” Demikian laporan dari Atase Udara Indonesia di London tentang komentar intelijen Inggris.
Di tahun 1980an, F-20 menjadi salah satu pilihan Indonesia untuk melengkapi Alutsista TNI AU.
Apalagi saat itu TNI AU sudah menggunakan F-5 Tiger dari pabrik yang sama sehingga familiar dengan pesawat baru ini.
Budget Pertahanan yang Terbatas Membuat si Hiu Macan ini Jadi Pilihan Ideal
Tahun 1984, prototipe F-20 sempat melakukan demonstrasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Para pejabat Departemen Pertahanan dan Keamanan (Hankam) yang melihat manuver jet tempur tersebut merasa puas dengan kemampuan si Hiu Macan.
Kisah soal rencana pembelian F-20 ini diceritakan Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
Setelah pensiun dari TNI AU, Wisnu bekerja di PT Sunda Karya yang merupakan perwakilan Northrop. Pihaknya berusaha menjual F-20 Tiger pada militer Indonesia.
Indonesia tertarik dengan F-20. Namun mereka menyatakan menunggu, siapa yang akan dipilih oleh Angkatan Udara AS.
"Jika USAF memilih F-20, maka kami akan membelinya," ujar seorang pejabat militer saat itu.
Kemunculan F-20 memang berbarengan dengan F-16 produksi General Dynamics.
Keduanya bersaing agar bisa digunakan oleh Angkatan Udara AS.
“Di Amerika Serikat, pabrik pesawat tempur akan berhasil bila Angkatan Udaranya memilih pesawat buatan pabrik tersebut. Bagaimana pun bagus kinerjanya, kalau tidak masuk USAF maka pabriknya akan gulung tikar,” tulis Wisnu.
Indonesia dan negara-negara lain menunggu jet tempur mana yang akan dipakai oleh AU AS. F-16 atau F-20, keduanya bisa dikatakan satu kelas.
Nasib Tragis F-20 Tigershark
Setelah menggelar demonstrasi di Jakarta, Northrop membawanya ke Korea Selatan.
Namun nahas, Jet tempur tersebut mengalami kecelakaan di Korea Selatan.
Penyebabnya diklaim bukan karena mesin pesawat, namun karena pilot yang kelelahan.
"Memang sebelum ke Indonesia, penerbangnya melakukan demonstrasi di beberapa negara Eropa dan Turki," kata Wisnu.
Tak lama setelah bencana itu, satu lagi prototipe pesawat F-20 jatuh di Kanada. Jet tempur tersebut sebelumnya baru saja tampil dalam Paris Airshow.
Dua kecelakaan itu memupus harapan Northrop untuk dipilih AU AS.
"USAF akhirnya memilih F-16," kata Wisnu.
Berakhirlah kisah si Hiu Macan yang hanya diproduksi tiga unit sepanjang sejarah.
Sebaliknya, F-16 Laris Manis Bak Kacang Goreng
F-6 aneka varian diproduksi tak kurang dari 4.000 unit dan dipakai Angkatan Udara di 25 negara, di luar Amerika Serikat.
TNI AU pun menjadi pengguna jet tempur F-16 hingga hari ini.