Sarinah, Sosok Perempuan Istimewa Bagi Bung Karno
Sukarno bahkan mengabadikan nama Sarinah dalam nama gedung dan judul buku.
Sarinah merupakan figur yang memiliki peran penting dalam kehidupan Bung Karno. Bukan hanya sekadar seorang pembantu rumah tangga, Sarinah digambarkan oleh Sukarno sebagai sosok perempuan yang mengajarkan cinta kasih kepada sesama.
Sukarno bahkan mengabadikan nama Sarinah dalam nama gedung dan judul buku. Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil. Memang, Sarinah seperti seorang pembantu pada umumnya, yaitu membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan mengasuh anak majikan.
Namun, menurut Sukarno sosok Sarinah lah yang menjadi pengaruh besar kepadanya.
“Sarinah adalah bagian dari rumah-tangga kami. Tidak kawin. Bagi kami dia seorang anggota keluarga kami. Dia tidur dengan kami, tinggal dengan kami, memakan apa yang kami makan, akan tetapi ia tidak mendapat gaji sepeserpun,” ujar Soekarno dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakjat Indonesia.
Pesan Sarinah untuk Bung Karno
Satu hal yang paling diingat Sukarno adalah Sarinah mengajarkannya tentang memanusiakan manusia. Nilai-nilai yang Sukarno ambil bukan hanya dari orang-orang besar saja, tetapi juga dari orang-orang sekitarnya, sekalipun seorang pembantu.
“Karno, yang terutama, engkau harus mencintai ibumu. Akan tetapi, kemudian, engkau harus mencintai pula rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya,” ajar Sarinah kepada Sukarno.
Nama Sarinah sudah tidak asing lagi, apalagi di telinga masyarakat Jakarta karena mall pertama di Jakarta, bahkan di Indonesia, adalah Mall Sarinah. Mall yang dibangun pada 1962 dan selesai pada 1966 tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan Sukarno kepada Sarinah.
Mall ini masih berdiri kokoh hingga saat ini.Bentuk penghargaan Sukarno kepada Sarinah yang lainnya yaitu menjadikan nama Sarinah sebagai judul buku.
Tanda Terima Kasih Bung Karno
Judulnya adalah Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam Perjuangan Republik Indonesia, dalam buku ini Sukarno menuliskan tentang kumpulan bahan pengajaran Bung Karno dalam kursus wanita. Melalui buku ini, Bung Karno mengajarkan tentang emansipasi wanita.
“Saya namakan kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Ia mbok saya. Dari dia, saya banyak mendapat pelajaran mencintai ‘orang kecil’. Dia sendiri pun ‘orang kecil’, tetapi budinya selalu besar!,” ujar Bung Karno.
Hingga akhir hayatnya pun, Sukarno menunjukkan rasa hormatnya kepada sosok Sarinah. Makam Sarinah berada di Tulung Agung cukup terhormat, bahkan masih satu komplek makam dengan kakek Sukarno, Raden Harjodikromo.
“Makam Sarinah cukup terhormat di Tulung Agung dan dia satu komplek dengan kakeknya Bung Karno, hanya berjarak beberapa meter antara makam Harjodikromo dan makam Sarinah,” ujar Roso Daras dalam wawancara di channel Youtube Bung Karno The Other Stories.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti