Sejarah Pancasila: Ini Tokoh-tokoh yang Terlibat di Dalam Perumusannya
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, maka dalam perumusannya melibatkan orang banyak.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, maka dalam perumusannya melibatkan orang banyak.
Namun, hanya ada tiga tokoh yang kerap kali disebut-sebut sebagai tokoh yang mengusulkan rancangan dasar negara, yakni Mohammad Yamin, Soepomo, dan Sukarno.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Apa makna dari "Pancasila" dalam bahasa Sansekerta? Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti lima dan “sila” yang memiliki arti prinsip atau dasar.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
Pada awal tahun 1945, posisi Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu mendorong pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pembentukan BPUPKI ini bertujuan untuk menarik simpatik rakyat Indonesia agar tidak melawan dan turut membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu.
Tugas utama BPUPKI adalah menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan dengan persiapan pembentukan negara Indonesia yang merdeka, dan pada sidang pertamanya berfokus membahas bentuk dasar negara Indonesia.
Lima Prinsip
Sidang Pertama BPUPKI yang berlangsung di Gedung Chuo Sangi In (kini Gedung Pancasila atau Gedung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Sebenarnya tidak hanya tiga tokoh yang terlibat dalam lahirnya Pancasila. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ada 32 anggota yang menyampaikan pidato pada sidang pertama.
Sedangkan, A.G. Pringgodigdo menyebutkan ada 38 tokoh yang berpidato pada sidang pertama, yaitu 11 orang pada 29 Mei, 9 orang pada 30 Mei, 14 orang pada 31 Mei, dan 4 orang pada 1 Juni.
Namun, dari banyaknya para tokoh yang berpidato guna mencoba merumuskan dasar negara merdeka hanya tiga usulan yang ditampung sebagai bahan pertimbangan rumusan dasar negara.
Pidato tiga tokoh tersebut yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Sukarno. Pertama, Mohammad Yamin yang berpidato pada 29 Mei mengusulkan lima prinsip sebagai dasar negara.
Yaitu:
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
Sifat Khas Masyarakat
Mengutip dari Kisah Pancasila yang disusun oleh Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila Kemendikbud, lima prinsip yang diajukan oleh Yamin bukanlah Pancasila.
Meskipun terdapat rumusan yang serupa dengan Pancasila, gagasan utama Pancasila tidak berkembang dalam penjelasannya. Ia tidak membahas mengenai Persatuan Indonesia, serta tidak menguraikan dengan cukup tentang Keadilan Sosial.
Pandangannya mengenai dasar negara masih tercampur dengan pandangannya tentang bentuk negara, wilayah negara, dan warga negara.
Kedua, Soepomo yang giliran berpidato untuk menyampaikan pikirannya tentang dasar negara pada 31 Mei. Inti dari pidatonya adalah bahwa dasar negara Indonesia seharusnya disusun berdasarkan sifat khas masyarakat Indonesia, yaitu mengutamakan asas kekeluargaan dan gotong royong.
Soepomo menentang keras nilai-nilai Barat seperti individualisme, persaingan, dan konflik. Namun, dari pidatonya tersebut ia hanya dapat menjelaskan keinginan dasar negaranya tanpa berhasil merumuskan dasar negara yang sepenuhnya dapat memayungi keberagaman praktik kehidupan masyarakat Indonesia.
Pidato Sukarno
Ketiga, Sukarno yang berpidato pada hari terakhir sidang, yakni 1 Juni. Dalam pidatonya ini terdapat lima dasar negara yang diusulkan, yaitu:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme dan Perikemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Kelima dasar negara Indonesia merdeka ini dinamai Pancasila oleh Bung Karno. Dari pidato usulan dasar negara Sukarno lah yang dipilih sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Setelah sebelumnya lima asas ini diperbaiki agar lebih mewakili seluruh rakyat Indonesia, seperti Pancasila yang kita kenal sekarang. Pidato Sukarno kemudian dikenal sebagai momen lahirnya Pancasila.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti