9 Dampak Sering Membawa Tas Ransel yang Berat, Bisa Ubah Postur Tubuh
Membawa tas ransel yang berat tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Orang yang membawa tas ransel sudah menjadi pemandangan umum sehari-hari. Baik anak sekolah, pekerja, hingga mereka yang sedang travelling, ransel sering menjadi pilihan utama untuk menampung segala barang yang dibutuhkan.
Namun Anda juga harus berhati-hati, karena membawa ransel bisa berdampak buruk bagi tubuh, apalagi jika ransel tersebut terlalu berat. Sering membawa tas yang terlalu berat dapat menyebabkan perubahan postur tubuh, seperti membungkuk dan mengangkat bahu yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat mengikis kepadatan tulang dan menyebabkan nyeri punggung bawah.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Bagaimana cara ular raksasa ini berburu? Mengutip ScienceAlert, Senin (22/4), menurut analisis yang dilakukan oleh ahli geografi Debajit Datta dan ahli paleontologi Sunil Bajpai, tulang belakang ular ini menunjukkan kemungkinan besar ular ini adalah pemburu yang bergerak lambat dan menyerang mangsanya dengan penyergapan, mirip dengan perilaku anakonda.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Dimana bawang menyimpan senjata rahasianya? Meskipun bawang tidak merasakan sakit, mereka memiliki strategi pertahanan yang canggih untuk bertahan hidup di alam liar. Mereka menghasilkan senyawa kimia yang menyebabkan reaksi ini sebagai cara untuk melindungi diri dari hewan yang akan memakannya di alam.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Di mana peti mati kadal dengan patung belut ditemukan? Kedua patung tersebut pertama kali ditemukan di kota Mesir kuno, Naukratis.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan ini dan mencari cara untuk menguranginya. Artikel ini akan menjelaskan apa saja dampak sering membawa tas ransel yang berat, serta bagaimana cara untuk mengurangi dampak tersebut.
Mengubah Postur Tubuh
1. Mengubah Postur Tubuh
Membawa tas ransel yang berat dapat secara perlahan mengubah postur tubuh. Hal ini terjadi karena tubuh harus menopang beban yang berat, sehingga otot-otot di sekitar punggung dan bahu menjadi tegang. Akibatnya, tubuh akan terlihat membungkuk dan sulit untuk berjalan tegak. Efek jangka panjangnya bisa membuat tulang belakang melengkung ke depan, yang disebut Kyphosis. Hal ini bisa terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang yang serius.
2. Sakit Kepala
Menjinjing tas ransel berat tidak hanya membuat otot-otot tubuh tegang, tetapi juga dapat menyebabkan sakit kepala. Otot bahu menjadi bagian tubuh yang paling terdampak. Ketika otot-otot di sekitar bahu tertekan dan leher mengalami kejang, akan timbul sakit kepala atau pusing. Dampak ini disebabkan oleh tekanan yang berkelanjutan pada otot dan saraf di sekitar punggung dan leher.
3. Otot Bahu Menegang
Otot bahu menjadi bagian tubuh yang paling terdampak dari membawa tas ransel berat. Otot-otot di sekitar bahu menjadi tegang karena harus menopang berat tas, sehingga menyebabkan nyeri dan ketegangan berlebih. Jika terus menerus dibiarkan, bisa menyebabkan keluhan yang lebih serius seperti nyeri punggung bawah.
Merusak Tulang
4. Gangguan Keseimbangan
Membawa tas ransel berat juga bisa mengganggu keseimbangan tubuh. Aktivitas seperti menulis, menggambar, atau melukis menjadi lebih sulit dilakukan karena tubuh harus berusaha untuk menyeimbangkan beban yang berat. Gangguan keseimbangan ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan membuat seseorang lebih sulit melakukan tugas-tugas yang memerlukan keseimbangan.
5. Merusak Struktur Jaringan Tulang
Sering membawa tas yang terlalu berat dapat merusak struktur jaringan tulang secara menyeluruh. Rusaknya struktur jaringan tulang ini akan menghambat sistem motorik seseorang, bahkan risiko stroke bisa saja terjadi. Prof. Edmund Edelma M.D, ketua German Rheumatologists Association, mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab utama rusaknya struktur jaringan tulang adalah kebiasaan membawa tas yang terlalu berat.
6. Mengikis Kepadatan Tulang
Kepadatan tulang yang terkikis ini terjadi pada orang dewasa jika kebiasaan buruk membawa tas yang terlalu berat tidak segera dihilangkan. Ini akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. Kepadatan tulang yang terkikis dapat meningkatkan risiko cedera atau penyakit tulang lainnya.
Postur Jadi Membungkuk
7. Tulang Belakang Membungkuk
Seringnya membawa beban yang terlalu berat juga memberikan dampak buruk pada kesehatan tulang belakang. Ini biasa terjadi pada masa pertumbuhan seseorang. Pada masa pertumbuhan, beban berat yang menimpa bahu dan punggung akan dengan mudah memicu bungkuknya tulang belakang, yang disebut Kyphosis.
8. Nyeri Sendi (Arthritis)
Masalah nyeri sendi (Arthritis) juga dapat timbul akibat membawa tas ransel yang berat. Prof. Dr. Charles Y. Kim, Ph.D, dokter spesialis rehabilitasi muskuloskeletal dan radiologi, mengatakan bahwa masalah arthritis berhubungan langsung dengan kebiasaan gaya hidup seseorang. Seringnya membawa beban berat di area punggung dan pundak dapat menimbulkan masalah peradangan sendi yang cukup serius.
9. Stres
Stres adalah dampak buruk dari membawa tas berat yang jarang disadari. Beban berat yang dibawa setiap hari akan menimbulkan tekanan pada otot-otot tulang belakang karena mereka harus menyeimbangkan berat badan saat membawanya. Jika proporsinya tidak seimbang, tubuh mengalami asimetris pada bagian tulang belakang dan mengakibatkan stres.
Bagaimana Cara Mengurangi Dampaknya?
Membawa ransel yang berat dapat memiliki beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik dan postur tubuh. Berikut beberapa cara untuk mengurangi dampak membawa ransel yang berat:
Mengurangi Beban pada Tas
Pastikan beban pada tas tidak melebihi 15 persen dari berat badan anak atau diri sendiri. Misalnya, jika anak memiliki berat badan 40 kilogram, maka ia sebaiknya membawa tas yang beratnya tidak lebih dari 6 kilogram (15% dari 40 kg).
Menggunakan Tas yang Ergonomis
Gunakan tas ransel yang sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan. Pastikan tas memiliki bantalan bahu yang lebar dan bisa disesuaikan. Tas yang ergonomis dapat membuat postur tubuh menjadi tegak, tidak membungkuk atau miring ke samping.
Prioritaskan Kenyamanan
Pilih tas ransel yang nyaman digunakan, dengan bantalan di bagian belakang dan tali yang bisa disesuaikan. Hal ini akan membantu mengurangi tekanan pada otot dan perubahan postur leher serta sudut lordosis tulang belakang.
Susun Barang dengan Bijak
Letakkan barang-barang berat di bagian bawah tas agar memudahkan tubuh dalam menopang beban. Hal ini akan membantu mengurangi tekanan pada punggung dan bahu.
Melakukan Istirahat dan Kompres
Melakukan istirahat dan kompres dingin atau hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri. Selain itu, dapat pula melakukan peregangan dan penguatan otot-otot sekitar bahu, leher, dan punggung dengan fisioterapi.
Mengajari Cara Mengangkat Tas yang Aman
Jika tas anak terlalu berat, ajarkan mereka cara mengangkatnya dengan benar untuk menghindari cedera. Pastikan mereka menggunakan tangan yang kuat dan posisi yang tepat untuk mengangkat tas.