6 Dampak Buruk yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Mengucek Mata
Mengucek mata secara berlebihan bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang berdampak buruk pada mata.
Mengucek mata seringkali dilakukan ketika mata terasa gatal, kering, atau lelah. Jika dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan, mengucek mata bisa bermanfaat bagi kesehatan mata. Aktivitas ini dapat merangsang produksi air mata, sehingga mata tidak cepat kering. Namun, dokter spesialis mata, Kevin, mengingatkan bahwa mengucek mata terlalu sering dan berlebihan bisa membahayakan kesehatan mata, seperti yang dilansir dalam keterangan pers KMN Eye Care, Minggu (13/10/2024).
Mengapa Penting untuk Mengurangi Kebiasaan Mengucek Mata?
Kevin menjelaskan beberapa alasan mengapa kebiasaan mengucek mata perlu dikurangi, antara lain:
Risiko Infeksi
Mengucek mata secara berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Tangan sering menjadi sarang kuman, bakteri, dan virus yang berasal dari berbagai permukaan yang kita sentuh setiap hari. Ketika kita mengucek mata, mikroba dapat berpindah ke mata dan menyebabkan infeksi, seperti konjungtivitis (mata merah) atau keratitis (peradangan pada kornea). Selain itu, mengucek mata dapat merusak lapisan pelindung mata, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
-
Apa saja dampak mengucek mata? Risiko InfeksiMengucek mata dengan tangan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi. Tangan kita sering terpapar kuman, bakteri, dan virus dari berbagai permukaan. Ketika menggosok mata, mikroorganisme ini dapat berpindah ke mata dan menyebabkan infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) atau keratitis (peradangan kornea). Menggosok mata juga bisa merusak lapisan pelindung mata, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
-
Bagaimana mengucek mata berdampak buruk? Meskipun jarang, mengucek mata bisa berakibat serius. Setiap kali seseorang mengucek mata, tekanan pada mata meningkat, yang seiring waktu dapat merusak kornea dan menyebabkan penipisan, menurut Chen.
-
Apa bahaya mengucek mata? Kebiasaan mengucek mata bisa menimbulkan tekanan yang tidak perlu pada mata dan bahkan dapat mengakibatkan kondisi serius yang disebut keratoconus, menurut Masako Chen, MD, seorang asisten profesor oftalmologi dan direktur Klinik Mata Komprehensif di Rumah Sakit Mount Sinai, New York.
-
Kenapa orang mengucek mata? Setiap orang mungkin tergoda untuk mengucek mata, tetapi masalah pada mata bisa membuat beberapa orang lebih mudah untuk terjerumus dalam kebiasaan ini.
-
Apa saja dampak buruk menggigit kuku? Menggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak penampilan kuku, membuatnya lebih pendek, dan bergerigi. Praktik ini juga memiliki potensi dampak buruk terhadap kesehatan.
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
Kerusakan Kornea
Alasan lain untuk mengurangi kebiasaan ini adalah risiko kerusakan pada kornea. "Mengucek mata dengan keras dan berlebihan dapat merusak kornea, yaitu lapisan terluar bola mata yang berfungsi melindungi dan membantu memfokuskan penglihatan. Jika mata digosok terlalu keras atau terlalu sering, permukaan kornea bisa mengalami abrasi atau luka kecil," jelas Kevin.
Kerusakan pada kornea dapat menyebabkan rasa sakit, peradangan, penglihatan kabur, bahkan infeksi serius. Dalam beberapa kasus, kerusakan kornea memerlukan tindakan medis yang serius untuk proses penyembuhannya.
Memperparah Alergi
Bagi mereka yang mengalami alergi mata, mengucek mata justru dapat memperburuk situasi. Tindakan ini dapat meningkatkan pelepasan histamin di jaringan sekitar mata, yang mengakibatkan rasa gatal semakin parah dan membuat mata menjadi lebih merah dan bengkak.
Mempercepat Penuaan Kulit di Sekitar Mata
Perlu dicatat bahwa kulit di sekitar mata sangat tipis dan sensitif. Mengucek mata secara berulang dapat merusak kolagen dan elastin di area tersebut, sehingga mempercepat munculnya garis halus dan kerutan. Kebiasaan ini tentunya akan membuat kulit di sekitar mata terlihat lebih tua dari seharusnya.
Berisiko Glaukoma
Mengucek mata dengan keras dapat meningkatkan tekanan intraokular, yaitu tekanan di dalam mata. Pada beberapa orang yang memiliki risiko tinggi, peningkatan tekanan ini dapat memperburuk kondisi glaukoma. Jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini dapat merusak saraf optik dan mengakibatkan kehilangan penglihatan yang permanen.
Risiko Lepasnya Retina
Walaupun jarang terjadi, mengucek mata dengan sangat kuat dapat menyebabkan retina terlepas dari posisinya. Kondisi ini disebut lepasnya retina dan merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kebutaan.
Penyebab Seseorang Mengucek MAta
Kevin menjelaskan bahwa sensasi gatal atau iritasi pada mata yang disebabkan oleh debu atau benda asing dapat memicu otak untuk memberikan sinyal kepada tangan agar mengucek mata. Ketika mata merasa lelah akibat bekerja di depan layar komputer, seseorang cenderung merasa perlu untuk mengucek mata guna meredakan ketegangan dan mendapatkan kenyamanan sementara.
Selain faktor fisik, ada juga aspek psikologis yang berperan dalam kebiasaan ini. Mengucek mata sering kali memberikan rasa lega yang instan, sehingga menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Proses ini juga merangsang saraf vagus, yang dapat mengurangi stres dan memicu perasaan relaksasi. Kevin menilai bahwa mengucek mata merupakan respons alami tubuh terhadap ketidaknyamanan yang dialami.
"Namun, terlepas dari penyebabnya, mengucek mata dapat berisiko, mulai dari iritasi hingga kerusakan pada kornea," tutupnya.