Penjelasan Vulkanolog ITB Terkait Suara Dentuman Misterius di Jakarta dan Depok
Jumat (10/4) lalu warga Jakarta dan Depok dikejutkan dengan suara dentuman yang terjadi pada dini hari. Suara dentuman tersebut banyak dikaitkan oleh masyarakat sebagai efek dari aktivitas gunung berapi anak Krakatau yang baru saja meletus.
Jumat (10/4) lalu warga Jakarta dan Depok dikejutkan dengan suara dentuman yang terjadi pada dini hari. Suara dentuman tersebut banyak dikaitkan oleh masyarakat sebagai efek dari aktivitas gunung berapi Anak Krakatau yang baru saja meletus.
Suara dentuman juga membuat beberapa rumah dan kaca dari gedung bergetar layaknya gempa bumi dan mengejutkan penghuni yang sedang beristirahat. Terkait hal itu Vulkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrahman memberikan penjelasan.
-
Kapan sanggar batik Krakatoa didirikan? Gambarkan kondisi alam Cilegon dan Banten Keberadaan batik yang didirikan oleh pasangan suami istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry pada 2014 ini tak terlepas dari dari minatnya akan batik dan sosial budaya di kotanya.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Slamet menurut informasi yang beredar? Pada Selasa (1/8), beredar kabar status Gunung Slamet mengalami peningkatan dari Level I menjadi Level III atau Siaga tanpa melewati Level II atau waspada.
-
Apa yang ditemukan di lereng Merapi-Merbabu sebagai bukti peradaban kuno? Bukti-bukti itu terlihat dari banyaknya candi dan prasasti yang ditemukan.
Berasal dari Aktivitas Magmatik
Dikutip dari Liputan6, Mirzam Abdurrahman mengungkapkan jika pihaknya belum mengetahui secara pasti sumber dentuman tersebut. Namun Ia mengungkapkan bahwa suara tersebut kemungkinan berasal dari aktivitas perpindahan magma secara tiba-tiba dari dapur magma ke tempat yang lebih rendah.
Menurutnya kejadian tersebut biasa disebut dengan istilah underground explosion.Ia menambahkan jika suara gemuruh itu berasal dari dua kemungkinan, bisa dipicu dari aktivitas vulkanis gunung berapi maupun di luar itu.
"Kejadian ini mengakibatkan terjadinya kekosongan dan ambruknya dapur magma dalam, sehingga menghasilkan dentuman dan getaran di daerah sekitarnya," kata Mirza dalam keterangannya di laman ITB.
Mengacu pada Aktivitas 3 Gunung Berapi
Akun Instagram @krakatau_ca_cal 2020 Merdeka.com
Dosen Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB tersebut juga menjelaskan jika hipotesisnya tersebut didasarkan pada peristiwa serupa yang terjadi di 3 gunung berapi di 3 negara berbeda.
Ketiga gunung api tersebut adalah Gunung Api Miyakejima Jepang sekitar tahun 2000, Gunung Piton de La Fournaise Pulau Reunion (2007), dan gunung di Kepulauan Mayotte Prancis (2018).
Perlu Kajian Lebih Lanjut
Mirza menambahkan jika fenomena aktivitas dari dalam perut bumi tersebut perlu dikaji lebih lanjut. Menurutnya ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, selain karena faktor erupsi gunung berapi, bisa juga dari aktivitas alam lainnya.
Seperti diketahui, Gunung Api Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat (10/4/) lalu. Letusan dari gunung yang berada di Selat Sunda tersebut terjadi sebanyak dua kali yaitu pada pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.
Menurut Mirza, Tipe letusan tersebut adalah strombolian dengan menyemburkan debu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) juga memastikan jika tidak ada suara gemuruh yang dihasilkan dari erupsi rutin tersebut.