Bikin Geger Warga, Ini Fakta Penemuan 3 Mortir Aktif di Tasikmalaya
Yayan mengaku jika awalnya tak menaruh curiga terhadap benda itu. Namun karena bentuknya yang tak biasa dan berbahan besi, akhirnya Yayan melaporkan temuannya itu ke Koramil 1223 Sodong, Tasikmalaya untuk ditindaklanjuti.
Warga Kampung Sodong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan tiga buah mortir aktif pada Sabtu (7/8). Bahan peledak tersebut ditemukan pertama kali oleh warga setempat bernama Yayan, saat berencana membersihkan rumput dan ilalang di area bukit belakang rumah tinggalnya pada pukul 09:50 WIB.
Yayan mengaku jika awalnya tak menaruh curiga terhadap benda itu. Namun karena bentuknya yang tak biasa dan berbahan besi, akhirnya Yayan melaporkan temuannya itu ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Titiek Puspa terakhir kali diterpa kabar hoaks kematiannya? “Ya sudah terima kasih dikabarkan apapun, yang penting aku masih disayang Tuhan. Sudah ada 4 kali, 10 malah,” tukasnya.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
“Saya dekati ternyata kaya besi, saya langsung laporan ke koramil dan polisi,” ujarnya kepada wartawan seperti dilansir dari Liputan6.
Saat ditemukan, mortir berjenis Comando (CO - 1 Kal 60 MM PJ 30 Cm) dan munisi hampa 1 Butir Cal 7,62 MM sudah dalam kondisi bercampur dengan tanah dan berkarat.
Peninggalan Tahun 1949
Penemuan tiga mortir aktif di Sodonghilir, Tasikmalaya
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Kapolsek Sodonghilir Iptu Atang telah membenarkan penemuan tiga mortir tersebut. Diduga barang pemicu ledakan itu merupakan peninggalan masa perang di tahun 1949 silam.
"Kami telah mengamankan mortir peninggalan perang itu, bersama-sama dengan anggota TNI usai ditemukan di halaman belakang rumah warga," terang Atang.
Ditemukan di Dalam Tanah
Atang menjelaskan, mulanya hanya ada dua mortir yang ditemukan oleh warga karena posisinya terlihat di permukaan tanah. Namun setelah melakukan penggalian, pihaknya kembali menemukan satu mortir lain sehingga terdapat tiga unit mortir aktif yang berhasil dievakuasi.
Untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, ia pun meminta warga setempat agar menjauhi lokasi penemuan martir tersebut.
"Kita jaga jangan sampai ada warga mendekat menjaga hal hal tidak diinginkan,” ujar Atang.
Sudah Dimusnahkan
Ketiga mortir tersebut kini telah dimusnahkan oleh pihak kepolisian dari tim gegana yang dilengkapi alat khusus pendeteksi bom bersama anggota TNI. Lokasi peledakan pun dipilih yang aman dan jauh dari lokasi pemukiman warga.
Pihaknya pun masih mendalami secara pasti, bagaimana mortir peninggalan zaman penjajahan itu bisa berada di kawasan Sodong, Kabupaten Tasikmalaya.
“Alhamdulillah seluruh mortir sudah dijinakkan dengan cara diledakkan jauh dari pemukiman,” ujar Iptu Atang.