Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.
Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Apa yang ditemukan di hutan purba tersebut? Ratusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
-
Apa yang diyakini menjadi tanda datangnya musibah bagi rumah yang dihinggapi burung cucak keling? Burung cucak keling yang hinggap di atap rumah atau disekitar pekarangan rumah dipercayai sebagai tanda akan datangnya musibah keburukan pada rumah tersebut yang menimpa salah satu anggota keluarganya atau penghuninya.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Predator Pemangsa Tikus
Menurut Kepala UPTD Perlindungan Tanaman Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Wawan Hermawan, burung hantu memang merupakan predator yang memangsa tikus-tikus pengganggu sawah.
Sebelumnya keberadaan hama tikus itu sudah sangat mengganggu siklus pertanian, sehingga perlu dikendalikan. Petani mengaku resah lantaran tanamannya tidak tumbuh baik.
Adapun jenis burung yang disebar sebagai pasukan pemangsa tikus di Purwakarta adalah jenis Tyto alba atau Serak Jawa .
Bangun Rumah Burung Hantu
Penyebaran pasukan burung hantu sendiri sudah dilakukan sejak 2022 lalu. Berkat pasukan burung hantu itu, kegiatan pertanian di wilayah Kabupaten Purwakarta bisa terlaksana dengan baik.
Menurut Wawan, pembangunan pos atau rumah burung hantu menjadi prioritas pihaknya agar pasukan pembasmi hama tikus itu bisa bersiaga.
“Kami paling mengantisipasi hama tikus, karena cukup mendominasi,” katanya, dikutip dari Liputan6.
Populasi Tikus Menurun
Setelah dibangunnya rumah burung hantu serta dilakukan pelepasan hingga puluhan ekor, populasi tikus diklaim berhasil dikendalikan.
Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Rencananya tahun ini kegiatan pelepasan burung hantu tersebut akan kembali dilaksanakan.
"Tahun ini, kami juga akan bangun rumah ini dan membeli 10 ekor burung hantunya untuk dikembang biakkan," kata Wawan.
Disebar di Berbagai Wilayah
Wilayah-wilayah yang menjadi fokus penyebaran burung hantu demi mengendalikan hama tikus ada di beberapa titik.
- Ibu Rumah Tangga Lulusan Kedokteran Hewan Ini Pilih Dagang Kue Lumpur Bakar, Kini Sukses Punya 9 Cabang
- Menguak Peradaban yang Hilang di Kawasan Perbukitan Semarang, Ada Makam Tua di Atas Bukit
- Kebakaran TPA Suwung Denpasar Belum Berakhir, 25 Warga Mengungsi ke Kantor Lurah Serangan
- Baru Dipadamkan, Karhutla Kembali Kepung Tol Palindra hingga Ganggu Pengendara
Pertama rumah burung hantu akan dibangun di Kecamatan Cibatu (perbatasan Subang), Kecamatan Campaka, dan Kecamatan Bungursari (perbatasan Karawang).
"Kami juga akan menyasar Kecamatan Maniis yang merupakan wilayah perbatasan Purwakarta-Cianjur," katanya.
Beraktivitas di malam hari
Sama seperti burung hantu lainnya, Serak Jawa juga banyak beraktivitas di malam hari. Nantinya mereka akan membasmi tikus-tikus tersebut sehingga tidak merusak tanaman padi.
Penyebaran pasukan burung hantu itu diharapkan mampu mengendalikan rantai makanan yang selama ini terganggu akibat banyaknya populasi tikus.
“Ke depan, kita menargetkan 1 kecamatan minimalnya punya 3 rumah burung hantu," pungkas Wawan.