Cerita Abah Djani Bertahan jadi Pembuat Wayang Golek Purwakarta, Setia Lewati Masa-masa Sulit
Walaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta
Walaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta
Cerita Abah Djani Bertahan jadi Pembuat Wayang Golek Purwakarta, Setia Lewati Masa-masa Sulit
Sosok abah Djani tetap setia membuat wayang golek ukir Purwakarta, walau usianya sudah tidak muda. Ia ingin kesenian leluhur itu bisa terus bertahan dan dikenal oleh banyak orang.
-
Bagaimana Gus Pur menciptakan Wayang Godhong? Mengutip website Beritamagelang.id, Gus Pur bercerita bahwa karya Wayang Godhong muncul pada tahun 2010. Waktu itu ia tengah menyiapkan disertasi untuk gelar doktornya. “Kebetulan secara tak sengaja saya sedang nyapu, kemudian dedaunan itu saya terawang di malam hari. Saya lihat daun itu tinggal serat-serat saja. Tuhan menciptakan ini, dan ketika melihat itu saya merasa tidak mampu menandingi kuasa ilahi. Merinding saya,” cerita Gus Pur dikutip dari Uns.ac.id.
-
Siapa pencipta Wayang Golek Lenong Betawi? Wayang golek Betawi sebelumnya dikenalkan oleh seniman Tizar Muhammad Purbaya, yang sudah lama menetap di Jakarta jadi penyuka barang antik.
-
Apa yang membuat Wayang Golek Lenong Betawi unik? Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.
-
Di mana Wayang Golek Lenong Betawi bisa disaksikan? Wayang golek lenong Betawi jadi salah satu kekayaan budaya yang bisa disaksikan ketika berkunjung ke Jakarta.
-
Kenapa Lejar menciptakan Wayang Papua? Ia pun tertarik membawa pengalaman kultural itu ke dalam sebuah karya seni. Dari sanalah tercipta “Wayang Papua”.
-
Mengapa Gus Pur menciptakan Wayang Godhong? Ia membuat wayang itu dari berbagai daun kering seperti daun tembakau, daun cengkeh, dan daun kering. Ia menamai karyanya itu “Wayang Godhong” karena dinilai lebih arif dan menjadi pijakan bagi semua orang untuk mengimplementasikannya.
Wayang golek ukir dibuat abah Djani sejak puluhan tahun silam. Ia membuatnya menggunakan bahan-bahan unggul, agar wayang yang dihasilkan tetap berkualitas.
Tempat tinggal abah Djani di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani sendiri merupakan sentra pembuatan wayang golek ukir yang kesohor di Kabupaten Purwakarta. Berikut selengkapnya.
Sudah membuat wayang sejak usia remaja
Mengutip Liputan6, abah Djani diketahui sudah membuat wayang ukir sejak usia remaja.
Dia yang kini berusia 62 tahun itu terhitung aktif membantu pembuatan wayang pada 1970-1980 an.
Ketika itu kampungnya dikenal sebagai pembuat wayang golek dengan kualitas terbaik. Tak hanya perseorangan, wayang dari kampungnya juga dipesan dalang-dalang terkenal macam Asep Sunarya.
Jadi sentra wayang golek
Dahulu, kampung tersebut juga menjual wayangnya ke kolektor dan dalang-dalang dari luar daerah.
Gambar: Ilustrasi wayang golek
Bahkan wayang golek ukir jadi semakin termahsyur karena hampir seluruh warga di Desa Sukamaju membuatnya dengan berbagai kreasi yang khas.
"Sekarang mah, perajin yang masih konsisten bisa dihitung jari," kata abah Djani
Bakatnya didukung sang kakek
Ketertarikan abah Djani dimulai saat sang kakek yang merupakan pembuat mengenalkan berbagai macam tokoh wayang golek.
Ia kemudian tertarik dengan tokoh Astrajingga (si Cepot) yang dikenal unik dan meminta untuk dibuatkan. Namun sang kakek menolaknya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia kemudian didorong oleh sang kakek untuk mencoba membuatnya sendiri sehingga jadilah sosok Astrajingga setelah beberapa kali mencoba.
- Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina
- Ingin Cepat Diberi Keturunan, Begini Potret Kedekatan Angga Wijaya dengan 2 Putri Sambungnya
- Cerita Perajin Terompet Sunda di Pandeglang, Rintis Usaha sampai Sukses Terjual ke Luar Kota
- Ganjar Cerita jadi Tertuduh Utama Kasus Wadas hingga Dapat Stempel Hitam
Sempat belajar dengan dalang di Bogor
Merasa ingin mengetahui tentang wayang golek lebih dalam, ia kemudian mencari dalang-dalang yang dianggap bisa dijadikan guru.
Sampai beberapa saat dirinya bertemu sosok dalang Ahim yang bertempat tinggal di Bogor. Di sana ia belajar dan mendalami tokoh pewayangan golek hingga mahir membuatnya.
Dalang Ahim, merupakan seorang dalang sepuh di daerah Bogor. Abah lumayan cukup lama belajar tentang pewayangan dari beliau," katanya
Berangkat ke Bali
Selama di tempat dalang Ahim, Djani lantas dipercaya untuk membuat wayang di setiap pertunjukkan. Dalang Ahim menyukai hasil karya Djani karena dikenal bagus.
Setelahnya dia tidak langsung puas, dan terus belajar hingga menjadi pembuat wayang ukir profesional.
Tak sia-sia, abah Djani bahkan sampai diundang untuk membuat wayang golek dan dipamerkan di Gianyar, Bali.
Sempat alami masa-masa sulit
Selama puluhan tahun, abah Djani tidak selalu merasakan berbagai kemudahan. Banyak kondisi sulit sehingga popularitas wayang golek khas Purwakarta ini turun.
Dirinya mengakui jika salah satu penyebab kurangnya generasi muda bersinggungan dengan wayang ini dan menjadi pembuatnya lantaran proses pengukiran yang rumit.
Bahkan dari satu bonggol kayu, dibutuhkan waktu hingga 10 hari untuk membuat satu tokoh wayang golek. Walaupun sudah tidak seramai dulu, dirinya ingin tetap menjadi pembuat dan pelestari wayang golek bersama warga di Desa Sukamaju.
"Kudu leukeun (Harus teliti). Apalagi kan ini wayang khusus untuk pentas. Sehingga kualitasnya harus dikedepankan," tambahnya