Cerita di Balik Nama Es Dolay yang Legendaris di Purwakarta, Berawal dari Penyiar Radio Kini Jadi Favorit Menu Takjil Ramadan
Es Dolay jadi menu takjil legendaris khas Purwakarta yang namanya terinspirasi dari penyiar radio.
Es Dolay jadi menu takjil legendaris khas Purwakarta yang namanya terinspirasi dari penyiar radio.
Cerita di Balik Nama Es Dolay yang Legendaris di Purwakarta, Berawal dari Penyiar Radio Kini Jadi Favorit Menu Takjil Ramadan
Di Kabupaten Purwakarta terdapat minuman legendaris bernama Es Dolay. Sejak 1980-an, warga sudah menjadikannya sebagai jajanan favorit untuk melepas dahaga. Eksistensi Es Dolay masih terus bertahan karena cita rasa dan keunikannya.
Berbicara soal kudapan tradisional, Kabupaten Purwakarta memiliki segudang variannya. Es Dolay menjadi salah satu yang digemari, karena memiliki banyak isian dan kesegarannya yang tiada tara.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa saja yang ditemukan di Taman Purbakala Sriwijaya? Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
Salah satu penjual Es Dolay di depan Kantor Kecamatan Plered, Purwakarta, sempat menceritakan asal usul minuman yang legendaris ini.
Di awal kemunculannya, penjual generasi awal menawai minumannya dengan kata “Dolay” yang ternyata terinspirasi dari penyiar radio kala itu.
Yuk simak informasi selengkapnya tentang Es Dolay yang legendaris di Purwakarta, Jawa Barat.
Foto: Youtube: Salha Maghfiroh
Es Dolay, Es Campurnya Purwakarta
Bagi orang Purwakarta, Es Dolay sudah tidak asing lagi. Rasa manis segar dan sedikit gurih menjadi obat di kala membutuhkan kesegaran.
Es Dolay sendiri menjadi Es Campurnya Purwakarta, dengan isian yang lengkap seperti sekoteng atau pacar Cina, roti tawar potong, agar-agar warna warni, kacang hijau dan kelapa muda. Lalu disiram kuah santan, gula dan air kelapa muda yang segar.
Biasanya Es Dolay disajikan di dalam gelas, maupun di plastik untuk dibawa pulang. Selama Ramadan penjualan Es Dolay terus meningkat.
Foto: Youtube Maula Akbar
Terinspirasi dari Penyiar Radio
Asal usul nama sendiri diketahui berasal dari penyiar radio yang biasa menjadi teman saat berjualan es. Pada 1982, penjual generasi pertama, Pak Ude menggantungkan hidupnya dengan berjualan es campur.
Kala itu, ia menaruh radio agar bisa didengarkan selama berjualan. Di sela-sela berjualan, tiba-tiba penyiar radio di salah satu channel menyebut kata “Dolay” berkali-kali sehingga dijadikan sebagai nama esnya.
"Dulu, kata orang tua saya, ada penyiar radio yang sering menyebut kata 'Dolay'. Karena sering disebutkan oleh penyiar radio, orang tua saya (Haji Ude) pun akhirnya menjadikan Dolay sebagai brand es campur yang menjadi usahanya ini. Ternyata benar, nama itu membawa hoki yang hingga kini masih bertahan," kata generasi kedua penjual Es Dolay, Asep Mulya, mengutip Liputan6.
- Cerita Nasi Bakar Sumsum yang Legendaris di Serang, Bermula dari Menu Makan Tukang Daging Tahun 1940
- Berburu Takjil Legendaris di Pasar Lama Serang, Ada Kudapan Ketan yang Disantap bersama Daging
- Merasakan Kesegaran Es Murni, Kuliner Legendaris Magelang yang Punya Banyak Varian
- Merasakan Segarnya Es Sagwan, Kuliner Legendaris Tegal yang Diwariskan Turun-Temurun
Laku hingga 900 Porsi Per Hari
Asep Mulya mengatakan, saat bulan Ramadan penjualan esnya meningkatan signifikan. Dalam sehari 900 porsi mampu terjual untuk alternatif menu berbuka puasa.
"Kalau bulan puasa kaya gini, apalagi hari libur itu bisa 800 sampai 900 porsi dalam satu hari. Padahal kalau hari biasa, bukan bulan puasa itu cuman 500 porsi sehari," kata pria 40 tahun itu.
Dirinya bersyukur karena Es Legendaris tersebut masih memiliki penikmat setia, dan selalu berusaha menjaga resep dan kualitas rasanya.
Harganya Ramah di Kantong
Untuk satu porsi Es Dolay saat ini dijual Asep Rp12 ribu. Sebelumnya ia menjual Rp10 ribu, sebelum kenaikan harga bahan pokok gula pasir.
Untuk mencari Es Dolay, lokasinya terlalu sulit. Bisa menuju sentra kuliner sate maranggi di mana salah satu kedainya miliki Asep Mulya yang khusus menjual Es Dolay.
Minuman ini sangat segar dan cocok disantap sebagai menu takjil berbuka puasa. Biasanya, pelanggan berdatangan setelah menyantap sate maranggi di lokasi yang juga sebagai sentra kuliner sate maranggi itu.
Foto: Liputan6