Dianggap Serial Killer, Ini 6 Fakta Pembunuhan Bekasi - Cianjur yang Bikin Geger
Kasus kematian satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, menemukan titik terang. Mereka merupakan korban pembunuhan dengan menggunakan racun. Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan menyebutnya sebagai “Serial Killer”.
Kasus kematian satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, menemukan titik terang. Mereka merupakan korban pembunuhan dengan menggunakan racun. Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan menyebutnya sebagai “Serial Killer”.
Korban satu keluarga itu yakni seorang wanita bernama Ai Maimunah beserta kedua anaknya, Ridwan Abdul Muiz,dan Riswandi. Mereka ditemukan dengan kondisi tidak sadarkan diri dengan mulut mengeluarkan busa. Ada satu korban lainnya yang juga masih anak Ai, namun selamat.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Dari hasil penyelidikan polisi selama ini, pelaku pembunuhan yang menimpa satu keluarga di Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang itu ternyata suami Ai Maimunah, yakni Wowon alias Aki (60). Berikut 6 faktanya:
Ditemukan Tetangga
©2021 Merdeka.com
Sebelumnya, penemuan ini bermula dari tetangga yang mendatangi rumah kontrakan korban pada Kamis (12/1) lalu pukul 08.00 WIB pagi. Ketika itu, tetangga mendapati korban sudah tergeletak dengan kondisi yang sama, yakni mulut mengeluarkan busa.
Tetangga sekaligus saksi langsung melaporkan temuannya kepada pihak kepolisian untuk ditangani lebih lanjut. Posisi korban juga diketahui terpisah, salah satu di antara korban ada di kamar.
"Jadi mau ngebangunin, pas dibuka pintunya, udah pada terkapar semua, cewek 1, cowok 3, sama anak kecil. Kondisinya udah pada berbusa mulutnya. Kalau anak kecilnya sih gak kenapa-kenapa," kata Asep, tetangga sekaligus saksi yang pertama menemukan korban, mengutip Liputan6.com.
Pelaku Pembunuhan Suami Ai
Setelah ditemukan dan dilaporkan, para korban langsung dibawa ke rumah sakit. Namun sayang ketiganya meninggal dunia. Pelaku pembunuhan ternyata suami dari Ai, yakni Wowon alias Aki. Ia sempat melarikan diri setelah kejadian. Wowon diduga mencampurkan racun ke makanan yang dimakan keluarganya.
Wowon merencanakan pembunuhan bersama kerabatnya bernama Duloh, dan Dede yang juga adik ipar Ai. Ketiganya berkomplot untuk menghabiskan nyawa orang-orang yang mengetahui penipuan yang dilakukan pelaku.
Keluarga yang tewas itu disebut warga baru sekitar dua minggu menempati rumah tersebut, dan sebelumnya tinggal di Cianjur. Korban Ai Maimuhan berusia 40 tahun, Ridwan Abdul Muiz 23 tahun, dan Riswandi 17 tahun.
Ketiga Pelaku Ditangkap, 2 Orang di Cianjur
Setelah melakukan pendalaman dan penyelidikan, lima hari kemudian pada 17 Januari 2023, ketiga pelaku berhasil ditangkap. Dari ketiganya, dua di antaranya ditangkap di rumah masing-masing yakni Wowon dan Duloh di Kampung Babakanmande, Cirajang, Cianjur, Jawa Barat.
Keduanya ditangkap tanpa perlawanan, dan sempat mengakui perbuatannya kepada petugas kepolisian yang datang. Begitu juga dengan Dede yang berhasil diamankan. Penangkapan ini dilakukan secara kolaborasi oleh Tim Jatanras Polda Metro Jaya dan Satreskrim Bekasi Kota.
Setelah penangkapan, mereka dibawa ke lokasi kejadian untuk melakukan olah kejadian perkara. Dari sana ditemukan fakta bahwa para pelaku ini juga membunuh anggota keluarga dan korban lain di Cianjur dan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Saha nu ngaracun (Siapa yang meracun),” kata tim Jatanras dan Satreskrim Bekasi Kota saat menginterogasi pelaku.
“Saya (yang meracun),” kata Duloh.
Membunuh Enam Korban Lain
Setelah membunuh tiga anggota keluarga di Bekasi, Wowon dan Duloh rupanya juga membunuh enam korban lainnya, dengan kematian yang berbeda-beda termasuk dibunuh dan dikubur di dekat rumah pelaku.
Salah satu korban yang dibunuh dengan cara dikubur adalah Faridah yang merupakan istri lain Wowon.
Pemilik rumah kontrakan yang sempat ditempati Wowon dan menjadi lokasi penguburan Faridah tak menyangka terjadi pembunuhan dan penguburan di rumahnya.
“Jadi dulu mereka tinggal di sini selama empat bulan,” kata Dedi Somantri, pemilik rumah kontrakan yang ditinggali Wowon bersama salah satu korban.
Spekulasi Motif
Kasus pembunuhan ini masih terus didalami polisi. Namun, salah satu motif Wowon adalah ekonomi. Salah satu korban yang didorong ke laut, ternyata sempat menagih harta yang dijanjikan Wowon.
Namun Wowon menyebut jika hartanya tidak di sini melainkan di Mataram. Korban lalu diarahkan untuk ke Pelabuhan dan didorong ke laut hingga meninggal dunia. Hal ini juga terkait alasan korban lainnya dibunuh, diduga karena mengetahui tindak pidana ini.
Adapun korban lain tersebut bernama Neneng, Wiwin, Bayu, Faridah, Halimah, dan Ai Maemunah. Hingga polisi memastikan korban tewas berjumlah 9 orang.
"Jadi, korban tewas sementara berjumlah sembilan orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Mengutip ANTARA.
Disebut Serial Killer
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan jika kasus pembunuhan berantai ini serupa dengan tindakan serial killer. Pembunuhan ini dikemas dengan motif ekonomi berbalut supranatural. Salah satu pembunuh, Duloh mengaku memiliki kekuatan untuk menggandakan uang.
Menurutnya, korban menagih janji kepada pembunuh, lalu merasa terdesak akhirnya dibunuh. Hal yang sama juga dilakukan ke korban lainnya karena modusnya sudah diketahui korban lain.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut 'serial killer' dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," katanya.