Dirancang Arsitek Belanda, Masjid Besar Cipaganti Bandung Punya Bentuk Bergaya Jawa
Bagian puncak juga tidak terdapat adanya kubah, melainkan hanya ornamen tajug bulan sabit dan bintang yang langsung menyatu dengan atap. Tajug merupakan ciri khas dari kalangan masyarakat Jawa.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat sebuah masjid dengan arsitektur unik bernama Masjid Besar Cipaganti. Jika dilihat secara tampilan, desain bangunan di sana memiliki dua unsur yang menonjol yakni Eropa dan Jawa.
Sebagai salah satu rumah ibadah umat Muslim, Masjid Besar Cipaganti cukup ramai dikunjungi masyarakat terutama saat jam salat dan aktivitas keagamaan lainnya. Bahkan jemaah yang datang tak hanya berasal dari dalam kota, melainkan hingga luar daerah.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Secara usia, masjid ini menjadi yang tertua kedua setelah Masjid Raya Bandung. Lokasinya terletak di Jalan Raden AA Wiranatakusumah (dahulunya Cipaganti) nomor 85, Kecamatan Sukajadi.
Berdasarkan sejarahnya, Masjid Besar Cipaganti dibangun pada pada 7 Februari 1933 dan diresmikan pada 27 Januari 1934 oleh Bupati Bandung, Raden Hassan Soemadipraja. Berikut informasi selengkapnya.
Dirancang Arsitek Belanda Asal Semarang
©2022 Youtube Ruang Balarea/ Merdeka.com
Melansir dari kanal YouTube Ruang Balarea, perencanaannya dikerjakan oleh Profesor C.P. Kemal Wolff Schoemaker yang merupakan seorang arsitek berkebangsaan Belanda dan lahir di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Selama pembangunannya, Wolff Schoemaker dibantu oleh Anggabrata sebagai perancang. Dalam pembangunanannya, terdapat sentuhan gaya modern yang dipadupadankan dengan ornamen kaligrafi yang mencirikan kemegahannya.
Saat memasuki area masjid, perpaduan warna krem cokelat, dengan putih dan hijau begitu menenangkan dan membuat siapapun menjadi betah. Terlebih di lokasi banyak terdapat ventilasi bergaya lawas yang makin membuat udara kian sejuk.
Menonjolkan Arsitektur Jawa
Bagian ornamen Jawa bisa dilihat dari bentuk atap yang mirip tumpang, serta empat saka guru di bagian dalam masjid dengan motif bunga bersulur dan tulisan kaligrafi Hamdallah.
Kemudian, di bagian puncak juga tidak terdapat adanya kubah, melainkan hanya ornamen tajug bulan sabit yang langsung menyatu dengan atap. Tajug merupakan ciri khas dari kalangan masyarakat Jawa.
Selama Ramadan, turut diadakan sejumlah kegiatan rutin yakni salat tarawih berjemaah, membaca Al-Qur'an, kajian Subuh, iktikaf, buka bersama dan takjil gratis, sampai bazar buku, selalu digelar.
Tempat Favorit Soekarno di Bandung
©2022 Youtube Ruang Balarea/ Merdeka.com
Merujuk Liputan6, Masjid Besar Cipaganti menjadi salah satu tempat favorit dari presiden pertama Republik Indonesia yakni Soekarno.
Berdasarkan catatan sejarah, dahulu presiden kelahiran Surabaya itu kerap melakukan diskusi di lokasi untuk merumuskan kebijakan kemerdekaan. Selain itu, saat berkunjung ke Bandung, Soekarno juga kerap melaksanakan salat di masjid tersebut.
Selain itu, banyak sumber yang mengatakan jika dahulu lokasi tersebut merupakan tempat bersembunyinya tentara PETA atau Pembela Tanah Air.
Saat ini masjid tersebut sudah mengalami beberapa kali renovasi, sehingga bangunan utama yang mirip Gereja Bethel sudah sukar dilihat.
Wakaf Pengusaha Susu Eropa di Belanda
Mengutip dari Good News From Indonesia, pendirian Masjid Besar Cipaganti cukup identik dengan sosok seorang pengusaha susu dan peternakan di dataran tinggi Bandung bernama Ursone.
Disebutkan, Ursone memberikan tanah wakaf melalui istrinya yang bernama Nyi Oerki untuk didirikan sebuah masjid di sana.
Disebutkan jika bangunan tersebut sangat berguna untuk memudahkan masyarakat atau warga yang bekerja di tempatnya dalam melaksanakan salat dan beribadah lainnya.
Masjid ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, seperti Malaysia dan Belanda dengan tujuan napak tilas leluhur mereka di masa lampau.