Fenomena Susah Tidur Malam menurut Islam, Ketahui Bacaan yang Bisa Diamalkan
Ketika seseorang kesulitan tidur, Islam menganjurkan introspeksi dan memperbanyak ibadah untuk menenangkan hati.
Susah tidur atau insomnia kerap dialami banyak orang, baik karena stres, pikiran yang tidak tenang, atau kondisi fisik yang kurang sehat. Dalam pandangan Islam, tidur adalah salah satu nikmat Allah yang penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
Ketika seseorang kesulitan tidur, Islam menganjurkan introspeksi dan memperbanyak ibadah untuk menenangkan hati. Dengan pendekatan yang terfokus pada kedamaian batin, Islam memberikan panduan khusus yang bisa membantu meredakan gelisah dan meningkatkan kualitas tidur.
-
Kenapa membaca doa sebelum tidur sangat dianjurkan? Membaca doa tidur Islam bukan hanya latihan spiritual, tetapi juga memiliki efek menenangkan pikiran dan hati. Ini memungkinkan umat Islam untuk mengakhiri hari mereka dengan nada positif, dengan rasa rendah hati, mengandalkan Allah, dan percaya pada rahmat dan perlindungan-Nya.
-
Mengapa membaca doa sebelum tidur dianjurkan? Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat hidup, kepasrahan kepada Tuhan, dan juga permohonan akan pertolongan.
-
Apa doa yang diajarkan Rasulullah untuk dibaca ketika hendak tidur? Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan beranjak tidur, beliau mengucapkan, “BISMIKA ALLOHUMMA AHYAA WA AMUUT (dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati)” (HR. Bukhari).
-
Bagaimana cara membaca doa sesudah tidur? Apabila salah seorang di antara kalian berbaring di tempat tidurnya maka hendaknya ia meletakkan telapak tangannya sebelah kanan di bawah pipinya dan mengucapkan: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau menciptakan jiwaku, Engkaulah yang akan mematikannya, Engkau yang menentukan ajalku, jika Engkau memberikan hidup kepadaku maka peliharalah (hidupku), dan jika Engkau mematikanku maka ampunilah dosaku. Ya Allah, aku mohon keamanan."
-
Apa saja bacaan doa bangun tidur yang ada? Berikut ini adalah bacaan doa bangun tidur dan artinya:1. Doa Bangun Tidur dan Artinya SingkatDoa bangun tidur dan artinya yang pertama cukup singkat dan lebih mudah untuk dihapal.الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُAlhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat."2. Doa Bangun Tidur dan Artinya PanjangBerikutnya adalah doa bangun tidur yang lebih panjang yaitu :الْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْعُظْمَةُ وَالسُّلْطَانُ ِللهِ وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مَحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. أَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحَيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ. أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَبْعَثَنَا فِى هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ وَنَعُوْذُ بِكَ أَنْ نَجْتَرِحَ فِيْهِ سُوْأً أَوْنجْرِهِ إِلَى مُسْلِمٍ أَوْ يُجْرِهِ أَحَدٌ إِلَيْنَا. نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami kembali. Aku memasuki pagi, sedang kekuasaan tetap hanyalah milik Allah, kemuliaan dan kekuasaan milik Allah pula. (Dialah) Tuhan seru sekalian alam. Aku menyongsong pagi dengan kesucian Islam dan dengan kalimat ikhlas (syahadat) serta dengan agama (yang dibawa) Nabi Muhammad SAW. Juga dengan agama Bapak kami Ibrahim dengan berserah diri, serta bukanlah kami termasuk golongan orang-orang musyrik. Ya Allah dengan-Mu lah kami memasuki pagi dan sore, dengan-Mu lah kami hidup dan mati dan kepada-Mu lah kami kembali. Ya Allah kami mohon bangkitkanlah kami di hari ini pada kebaikan. Dan kami berlindung kepadamu dari mengerjakan keburukan ata mempekerjakan orang islam pada keburukan dan dipekerjakan orang untuk keburukan. Aku meminta kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang ada di dalamnya serta memohon perlindungan dari kejelekan hari ini dan kejelekan yang ada di dalamnya. 3. Doa Bangun Tidur di Malam HariSetelah sempat terjaga dan tertidur lagi, namun kemudian kita mendadak terbangun lagi untuk yang kedua kalinya, kita bisa membaca doa bangun tidur berikut ini:الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِي جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِAlhamdulillahil ladzi 'afani fi jasadi wa radda 'alayya ruhi wa adzina li bi dzikrihi.Artinya: “ Segala puji bagi Allah yang telah menjaga kesehatan ragaku, mengembalikan nyawaku, dan mengizinkanku menyebut nama-Nya."
-
Apa saja keutamaan membaca doa bangun tidur? Keutamaan membaca doa bangun tidur sebagai berikut: Menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat hidup dan kesempatan untuk beribadah. Mengingatkan diri akan hari kiamat dan kebangkitan setelah mati. Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala gangguan dan godaan setan. Menyempurnakan amalan sebelum tidur dan memulai amalan di pagi hari dengan dzikir dan keyakinan tauhid. Menjadi amaliah yang dicintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan penuh makna, hikmah, dan manfaat.
Artikel ini akan membahas fenomena susah tidur dalam pandangan Islam serta memberikan panduan bacaan yang dianjurkan untuk diamalkan sebelum tidur. Dengan memahami dan mempraktikkan bacaan-bacaan ini, diharapkan setiap muslim dapat tidur dengan lebih damai dan berkualitas.
Susah Tidur Malam menurut Islam
Dalam Islam, fenomena sulit tidur di malam hari atau insomnia dapat dilihat dari beberapa perspektif, baik medis maupun spiritual. Islam mengajarkan bahwa tidur merupakan kebutuhan alami manusia untuk menjaga keseimbangan tubuh dan jiwa, serta merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran.
Saat seseorang mengalami gangguan tidur, Islam menganjurkan untuk melakukan introspeksi diri dan memperhatikan berbagai aspek, termasuk kesehatan fisik, mental, dan ibadah.
Berikut beberapa pandangan dalam Islam terkait insomnia:
- Introspeksi dan Perbaikan Pola Ibadah
Islam menganjurkan agar setiap muslim mengevaluasi kualitas ibadah dan kedekatannya kepada Allah ketika mengalami masalah tidur. Kualitas tidur seseorang bisa dipengaruhi oleh kualitas ketenangan hati dan pikiran. Oleh sebab itu, introspeksi dan memperbaiki pola ibadah seperti shalat, berdoa, dan membaca Al-Quran sebelum tidur sangat dianjurkan. Banyak ulama yang menyarankan membaca doa sebelum tidur dan ayat-ayat tertentu, seperti Ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, serta An-Naas, yang dipercaya dapat menenangkan jiwa dan menghindarkan dari gangguan jin atau syaitan.
- Penyakit Hati dan Kesehatan Mental
Islam juga mengakui bahwa masalah sulit tidur bisa berhubungan dengan penyakit hati seperti kecemasan, ketakutan, dan kebingungan. Gangguan seperti ini sering kali disebabkan oleh tekanan hidup atau masalah emosional yang tidak tertangani dengan baik. Islam mengajarkan umatnya untuk mencari ketenangan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak dzikir, dan bertawakkal agar hati menjadi lebih tenang dan tidur bisa lebih nyenyak.
- Polarisasi Antara Kebutuhan Tidur dan Ibadah Malam
Islam memang menganjurkan shalat tahajud sebagai ibadah sunnah yang dilakukan di malam hari. Namun, jika kesulitan tidur disebabkan oleh kegiatan ibadah yang terlalu berat sehingga mengganggu kesehatan, Islam memberikan kemudahan dan mengajarkan untuk menjaga keseimbangan antara ibadah dan kesehatan tubuh.
Bacaan untuk Menenangkan Hati dan Pikiran
Ada beberapa bacaan dalam Islam yang dianjurkan untuk menenangkan hati dan pikiran agar dapat tidur dengan nyenyak. Bacaan-bacaan ini berupa doa dan ayat Al-Quran yang mengandung makna mendalam untuk memohon perlindungan dan ketenangan dari Allah. Berikut beberapa bacaan yang bisa diamalkan:
- Membaca Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan membaca Ayat Kursi sebelum tidur sebagai bentuk perlindungan dari gangguan dan ketenangan hati. Ayat Kursi memiliki makna yang sangat mendalam, yang menekankan kekuasaan dan keagungan Allah sebagai pelindung umatnya.
Anjuran untuk membaca Ayat Kursi juga dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari.)
- Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Membaca tiga surat pendek ini sebelum tidur sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Caranya, baca masing-masing surat tiga kali, lalu tiupkan pada kedua telapak tangan dan usapkan ke seluruh tubuh. Hal ini tertera dalam hadist dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari).
- Doa Sebelum Tidur
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan doa sebelum tidur yang bisa memberikan ketenangan hati:
“Bismika Allahumma ahyaa wa amuut”
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.”
Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata,
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak tidur, beliau mengucapkan, ‘BISMIKA ALLOOHUMMA AHYAA WA AMUUT’ (dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati) dan apabila beliau bangun, beliau mengucapkan, ‘ALHAMDU LILLAHILLADZI AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR’ (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami kembali).” (HR. Bukhari)
- Dzikir “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar” Sebanyak 33 Kali
Bacaan dzikir ini sering dianjurkan untuk menenangkan hati, terutama ketika hendak tidur. Mengulang-ulang dzikir ini bisa membuat hati lebih damai dan pikiran lebih tenang karena mengingat kebesaran dan kemurahan Allah.