Intip Tradisi Seba Masyarakat Baduy, Berdoa Agar Kehidupan Damai dan Rukun
Setiap tahun, masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan ritual tradisi Seba. Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu bertujuan untuk mendoakan agar kehidupan masyarakat damai dan rukun.
Setiap tahun, masyarakat adat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan ritual tradisi Seba. Tahun ini, tradisi Seba atau berkunjung ke rumah pejabat daerah dilakukan pada Jumat (28/4/2023) malam.
Sejumlah tokoh Badui bersilaturahim kepada Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya. Adapun tujuan tradisi Seba ialah untuk mendoakan agar kehidupan masyarakat damai dan rukun.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Di mana senjata-senjata kuno Suku Barbar ditemukan? Senjata ini ditemukan di hutan dekat daerah Hrubieszow, Polandia timur, seperti dilansir Ancient Pages.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Waduk Jatigede biasanya surut? Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Di mana Suku Batak berada? Suku Batak berada di Pulau Sumatra Utara.
-
Bagaimana warga Lebak memelihara kerbau mereka? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
"Jika terwujud kehidupan yang damai dan rukun maka dipastikan masyarakat bahagia juga aman serta tenteram," terang tokoh Badui Dalam Ayah Mursyid di Lebak, Sabtu (29/4).
Makna Tradisi Seba
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Antonov Roman
Tradisi Seba memiliki makna untuk menjalin silaturahim demi memperkuat persatuan dan persaudaraan. Menariknya, tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam.
Perayaan Seba menjadi bukti kesetiaan, kepatuhan, serta kecintaan terhadap Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten beserta aparat penegak hukum. Hubungan antara masyarakat dengan otoritas pemerintah yang terjalin baik dinilai akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Badui.
Pada pelaksanaannya, masyarakat Badui membawa hasil komoditas pertanian ladang untuk diserahkan kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai ungkapan rasa syukur.
"Jika tidak melaksanakan perayaan Seba dikhawatirkan terkena musibah bencana alam," jelas Mursyid, dikutip dari Antara.
Masyarakat Badui yang terdiri dari sekitar 11.600 jiwa tersebar di 58 perkampungan. Menariknya, belum pernah terjadi konflik maupun perpecahan di antara masyarakat adat tersebut.
Selain itu, hingga kini belum ditemukan sikap masyarakat Badui yang merugikan orang lain, seperti melakukan kriminal maupun kejahatan.
Pesan untuk Elit Politik
Liputan6 ©2021 Merdeka.com
Mursyid mengungkapkan, pada perayaan Seba kali ini ia berpesan agar tahun politik 2024 dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Dengan demikian, semua anak bangsa hidup bersatu, rukun, damai, aman dan tenteram.
“Kami berpesan agar tahun politik 2024 dengan adanya pemilihan presiden dan wakilnya juga kepala daerah, legislatif dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berjalan lancar, damai, aman dan tenteram," ungkapnya.
Ayah Mursyid pun meminta para elit politik memberikan contoh baik kepada masyarakat agar tercipta iklim kondusif. Elit politik yang kalah dalam proses demokrasi, kata dia, harus berjiwa legowo, negarawan dan dewasa untuk lebih mencintai persatuan dan kesatuan.
“Jangan sampai para elit politik yang kalah dalam pertarungan politik menjadi provokator memecahkan belah anak bangsa, sehingga bisa merugikan masyarakat," pintanya.
Tokoh Badui lainn, Jaro Tanggungan 12 Saidi Yunior mengatakan hal serupa. Pada tahun politik 2024, masyarakat harus mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terjadi perpecahan dan konflik antarpendukung maupun simpatisan.
"Kita sesama saudara tentu hidup harus saling berdampingan dengan toleransi sehingga pesta demokrasi tahun 2024 benar-benar penuh kerukunan dan kedamaian," ungkapnya.