Intip Uniknya Tempat Mandi Warga Baduy, Baknya dari Pohon dan Airnya Dialirkan Lewat Bambu
Tempat mandi ini masih tradisional dan menyatu dengan alam.
Tempat mandi ini masih tradisional dan menyatu dengan alam.
Intip Uniknya Tempat Mandi Warga Baduy, Baknya dari Pohon dan Airnya Dialirkan Lewat Bambu
Warga Baduy di pedalaman Lebak, Banten memiliki tempat mandi khas yang masih dirawat. Tempat ini terbuat dari kayu pipih, dengan unsur bambu sebagai penyangganya. Yang unik, baknya dibuat dari kayu utuh serta penyalur airnya berasal dari bambu.
-
Dimana Kampung Adat Urug yang memiliki tradisi menumbuk padi ini berada? Kampung Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, mejadi salah satu permukiman adat yang tersisa di wilayah Jawa Barat.
-
Apa yang membuat rumah warga Baduy unik dan berbeda dari rumah modern? Warga Baduy di Kabupaten Lebak, memiliki rumah yang masih menggunakan arsitektur tradisional. Mereka tidak ingin membuat hunian dengan gaya modern agar bisa ngamumule tradisi nenek moyang sebagai identitas kehidupan. Saat berkunjung ke wilayah perkampungan Baduy, seluruh rumah di sana memang dibuat menggunakan kayu dan anyaman bambu, tanpa memakai banyak desain seperti rumah masyarakat modern.
-
Apa yang spesial dari tradisi tadarus di Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi? Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki tradisi tadarus Alquran selama bulan suci Ramadan. Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Kenapa di Kampung Baduy Luar terdapat deretan bangunan tradisional untuk menyimpan beras? “Ini suasana pagi di desa yang tenang dan nyaman. Ini Kampung Leuwi Buleud ya, dan ada deretan leuit untuk menyimpan beras, di depan itu jembatan Ciujung,” kata Asep, di kanal Youtubenya, dikutip Merdeka.com, Rabu (4/9).
-
Dimana lokasi Imah Saba Budaya Baduy? Imah Saba Budaya Baduy berlokasi persis di pintu masuk menuju kampung adat Baduy, atau bersebelahan dengan gedung kepala desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
-
Siapa saja yang dimakamkan di lokasi tradisi Buka Luwur? Selain Syekh Maulana Ibrahim Maghribi, terdapat empat tokoh lain yang kain makamnya diganti dalam tradisi itu. mereka adalah Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, Ki Ageng Kebo Kanigoro, dan Dewi Nawangwulan.
Menurut keterangan di kanal YouTube Pedesaan Baduy yang dikutip Merdeka, Senin (31/7), tempat ini biasa dijadikan sebagai tempat pemandian umum dari warga setempat yang digunakan secara bergantian. Lokasinya yang berada di pinggir jalan, membuat tempat mandi tradisional ini menjadi andalan warga setempat. Penasaran selengkapnya? Berikut informasinya.
Namanya Tampian
Masyarakat adat Baduy sendiri menyebut tempat mandi ini dengan nama Tampian. Tempat ini cukup tertutup sehingga aman digunakan oleh warga adat Baduy. Terlihat dinding papan kayu disusun memanjang, dan diperkuat dengan palang kayu.
Tidak ada unsur modern di Tampian, dan semuanya masih menggunakan unsur tradisional. Ini bisa terlihat dari tidak digunakannya kawat atau pakut untuk menguatkan struktur kayu. “Yah teman-teman, berada di pinggir jalan ya ini, tempat mandinya orang Baduy. Orang Baduy sendiri menyebut dengan nama Tampian,” kata kreator video, di kanal tersebut.
Air Jernih
Saat ditelusuri oleh sang pembuat video, tampak air-air yang megalir jernih ke dalam bak. Air-air itu berasal dari sumber alami di perkampungan mereka. Terlihat beberapa bambu panjang yang melintang di sekitar tempat mandi tersebut. Bambu ini difungsikan sebagai penyalur air dari sumber utama. “Ini airnya dialirkan dari bambu, ya, jadi sumber airnya berasal dari atas gunung, disalurkan lewat bambu, ya,” kata kreator, lagi.
Bak Mandi dari Pohon Utuh
Diketahui baknya cukup unik karena terbuat dari kayu utuh yang dibuat lubang cekung di bagian tengahnya. Kayu pohon yang digunakan juga cukup besar dan lebar, sehingga bisa dijadikan sebagai tempat menampung air.
- Mengenal Tradisi Ujungan di Lebak, Warga "Saling Pukul" untuk Perkuat Persaudaraan
- Mengenal Dongkrek, Kesenian Tradisional dari Madiun yang Hampir Punah
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Mengenal Cembengan, Tradisi Tebu Manten yang Jadi Mulainya Gilingan PG Madukismo
Masyarakat adat Baduy sendiri menyebut bak mandi dari pohon tersebut dengan nama “Jolang”. Di sekitar jolang juga terdapat ember sebagai penampung tambahan. “Tempat mandinya masih tradisional, ya, ini. Jadi inilah teman-teman, tempat mandi orang Baduy. Ini bak mandinya terbuat dari kayu,” katanya.