Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang
Lokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.
Lokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.
Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang
Di salah satu sudut Kota Tangerang berdiri bangunan rumah ibadah Pura Agung Kertajaya. Lokasi itu menjadi salah satu simbol toleransi karena berdekatan dengan tempat ibadah agama lain.
-
Mengapa Masjid Agung Kota Kediri menjadi tempat wisata religi? Sebagai destinasi wisata religi dan budaya, Masjid Agung Kediri memainkan peran penting dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang Islam di kota tersebut.
-
Apa saja jenis tempat wisata religi yang ada di Bangka Belitung? Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini. Pulau Sumatra bukan hanya kaya dengan hasil alamnya saja, tetapi juga potensi pariwisatanya yang besar juga ada di tempat ini. Meskipun Danau Toba menjadi ikon pariwisata Sumatra, bukan berarti spot wisata lainnya tidak menarik untuk dikunjungi.
-
Kenapa Klenteng Boen Tek Bio menjadi simbol toleransi di Tangerang? Berdiri persis di dekat Masjid Kalipasir dan Gereja Santa Maria, Klenteng Boen Tek Bio menjadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang.
-
Kenapa Masjid Agung Surakarta menjadi tempat wisata religi yang berbeda? Selain dapat beribadah, di sini Anda juga dapat merasakan sensasi wisata religi yang berbeda.
-
Tempat wisata apa yang menawarkan pemandangan indah hutan dan sungai di Tangerang? Tebing Koja menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dari atas tebing, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan hutan dan sungai yang hijau, serta kota Jakarta yang terlihat jauh di kejauhan.
-
Apa saja tempat wisata di Tangerang yang berbasis alam? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini. Ada dua danau yang bisa dikunjungi di destinasi wisata ini. Danau pertama berada di sebelah kanan pintu masuk. Air danau yang satu ini berwarna biru. Sementara itu, danau kedua yang berada di sebelah kiri.
Mengenal Pura Agung Kertajaya
Mengutip laman Pemkot Tangerang, Pura Agung Kertajaya sudah berdiri sejak 1989 di Jalan KS Tubun nomor 108, Koang Jaya.
Bangunan ini merupakan tempat beribadahnya komunitas Hindu, sekaligus menjadi tempat interaksi sosial dan kegiatan terkait lainnya.
Secara keseluruhan, luas bangunan Pura Agung Kertajaya mencapai 3.200 meter persegi.
Berdampingan dengan Vihara
Salah satu ciri toleransi dari pura tersebut adalah keberadaannya yang berdampingan dengan Vihara Boen San Bio.
Walau letaknya saling berdekatan, kedua rumah ibadah ini saling menghargai dan berkomunikasi saat mengadakan kegiatan.
"Paling utama adalah kita harus saling berkomunikasi. Dengan komunikasi yang baik, tentu terjalin hubungan yang baik. Tidak hanya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia dan lingkungan. Jadi di Kota Tangerang ini damai dan saling menghargai," kata Wakil Ketua Pura Agung Kertajaya, I Nyoman Maharsa.
Jadi wisata religi di Kota Tangerang
Sebagai rumah ibadah, lokasi ini juga bisa jadi salah satu lokasi wisata religi di Kota Tangerang.
Pihak pengelola sangat terbuka bagi siapapun yang ingin mengunjungi dan melihat bangunan pura untuk saling menjalin persaudaraan.
"Tentu kami menerima siapa saja yang ingin berkunjung selama dengan maksud yang positif. Sebelumnya, kami juga menerima kunjungan dari murid sekolah hingga mahasiswa," ujarnya lagi.
Bangunannya bergaya Hindu Bali
Saat mengunjungi lokasi Pura Agung Kertajaya, pengunjung seolah diajak mengunjungi Bali.
Di tiap sudutnya ornamen Bali amat terasa, terutama dari bangunan utama Pura yang kokoh dan megah. Diharapkan rumah ibadah tersebut bisa terus menyebar kebaikan dan jadi lambang toleransi di Kota Tangerang.
"Baik secara internal kami sebagai umat Hindu dan juga seluruh masyarakat Kota Tangerang agar saling menghargai, bertoleransi, mengasihi, dan berkomunikasi. Sehingga, kedamaian di Kota Tangerang ini dapat tercapai dengan utuh dan terus bertahan," tambah dia.
- Mengulik Karya Sastra Pujangga Ronggowarsito, Penuh Pesan Simbolis dan Tersirat Berisi Kritik Terhadap Penguasa
- Kisah Klenteng Boen Tek Bio yang Tertua dan Legendaris di Tangerang, Dibangun Pada 1684
- Mengenal Tari Walijamaliha yang Tampil di KTT ASEAN 2023, Gambarkan Warga Banten yang Ramah dan Religius
- Kong Fuk Miau, Kelenteng yang Berdampingan dengan Masjid Jami di Kota Muntok
Berawal dari wadah perantau asal Bali
Adapun bangunan Pura ini mulanya diinisiasi oleh para perantau asal Bali yang menetap di Tangerang.
Mereka kebanyakan bekerja di sektor publik seperti TNI, Polri dan ditugaskan dari daerah asalnya di Bali.
“Jika ingin berkunjung, silahkan bersurat kepada kami agar nanti dijadwalkan dengan tanggal yang sudah ditentukan dan tidak bertabrakan dengan kegiatan peribadahan di sini,” kata dia menambahkan.