Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini
Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Selain rokok, masih ada kebiasaan lain yang dapat memicu munculnya kanker paru-paru.
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini
Artikel ini akan membahas secara mendalam beberapa kebiasaan yang dapat menjadi pemicu risiko kanker paru-paru, dan memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana cara kita mencegahnya sejak dini.
Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru, organ yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbondioksida saat bernapas. Kanker paru-paru dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu kanker paru-paru non-sel kecil dan kanker paru-paru sel kecil. Kanker paru-paru non-sel kecil lebih umum terjadi dan memiliki tiga tipe, yaitu adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar. Kanker paru-paru sel kecil jarang terjadi, tetapi menyebar lebih cepat dan biasanya disebabkan oleh merokok.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru pada anak: 1. Hindari paparan asap rokok: Salah satu faktor risiko utama kanker paru-paru adalah merokok atau terpapar asap rokok. Jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat lingkungan bebas dari asap rokok. Larang merokok di dalam rumah atau mobil, dan hindari juga mengizinkan anak menghirup asap rokok pasif.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
-
Apa saja cara mengatasi kanker pankreas? Cara mengatasi kanker pankreas disesuaikan dengan stadium, bagian pankreas yang terinfeksi kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Adapun tujuan pengobatan ini untuk menyingkirkan sel kanker agar tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Berikut sejumlah cara mengatasi kanker pankreas, antara lain: Radioterapi Cara mengatasi kanker pankreas yang pertama adalah radioterapi. Cara ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan sinar-X atau proton. Jenis terapi ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah tindakan bedah.Radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi. Umumnya, gabungan pengobatan ini diakukan sebelum tindakan bedah untuk mengecilkan ukuran sel kanker sehingga lebih mudah diangkat. Operasi Cara ini dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar ke organ tubuh lain. Beberapa jenis operasi yang biasanya dilakukan, yaitu prosedur bedah Whipple, pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kanker pankreas bisa diatasi dengan tindakan opersi. Misalnya saja pada kanker yang sudah menyebar ke pembuluh darah besar. Sebab, risiko terjadinya komplikasi akibat tindakan operasi justru akan lebih besar pada kondisi tersebut. Kemoterapi Cara mengatasi kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi. Cara ini dilakukan dengan memberikan obat khusus untuk membunuh sel kanker. Pemberian obat bisa tunggal atau kombinasi, bisa berupa obat oral, infus, atau suntik.Kemoterapi bisa dilakukan pada kanker pankreas stadium awal atau lanjut untuk mengecilkan ukuran atau mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru
- Merokok. Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
- Terkena paparan asap rokok. Sekalipun Anda tidak merokok, sering menghirup asap orang lain juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Asap rokok diperkirakan menyebabkan lebih dari 7.000 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.
- Paparan kontaminasi pabrik. Orang yang bekerja di pabrik, tambang, industri tekstil, dan galangan kapal memiliki risiko tinggi terkena kanker paru. Risiko kanker paru-paru akan makin meningkat pada pekerja yang terpapar asbes yang juga merokok.
Sejauh ini belum jelas seberapa banyak paparan asbes yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Selain itu, orang yang terpapar asbes dalam jumlah besar juga berisiko tinggi terkena mesothelioma, yaitu sejenis kanker yang dimulai di pleura (lapisan yang mengelilingi paru-paru).
Gejala Kanker Paru-paru
Gejala kanker paru-paru dapat bervariasi, tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat dijadikan tanda peringatan, yaitu:
- Batuk. Batuk yang baru muncul, terutama pada orang yang tidak biasa batuk, atau batuk yang lama yang tidak kunjung sembuh, bisa menjadi gejala kanker paru-paru. Batuk yang disertai dengan darah atau lendir berwarna coklat, kuning, atau hijau juga harus diwaspadai.
- Sesak napas. Sesak napas yang muncul secara tiba-tiba saat sedang beraktivitas seperti biasanya, apalagi jika sebelumnya aktivitas tersebut tidak pernah sampai membuat Anda kehabisan napas, bisa jadi tanda bahwa paru-paru sedang bermasalah. Sesak napas bisa terjadi karena tumor menghalangi saluran udara, atau karena cairan menumpuk di sekitar paru-paru.
- Nyeri dada. Nyeri dada akibat kanker terjadi secara terus-menerus, biasanya akan terasa saat Anda batuk, tertawa, atau mengangkat benda yang berat. Nyeri dada bisa disebabkan oleh tumor yang menekan saraf, tulang, atau otot di sekitar paru-paru.
Selain gejala-gejala di atas, kanker paru-paru stadium lanjut juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Nyeri tulang. Nyeri tulang bisa terjadi karena kanker telah menyebar ke tulang, terutama tulang belakang, panggul, atau tulang rusuk. Nyeri tulang biasanya terasa lebih parah saat malam hari atau saat beraktivitas.
- Perubahan sistem saraf. Perubahan sistem saraf bisa terjadi karena kanker telah menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang, atau karena tumor menghasilkan zat yang memengaruhi sistem saraf. Gejala yang bisa muncul antara lain sakit kepala, kelemahan, kesemutan, kejang, atau perubahan perilaku.
- Penyakit kuning. Penyakit kuning bisa terjadi karena kanker telah menyebar ke hati, sehingga mengganggu fungsi hati dalam memecah bilirubin. Gejala yang bisa muncul antara lain kulit dan mata berwarna kuning, gatal-gatal, atau urine berwarna gelap.
- Munculnya benjolan. Munculnya benjolan di dekat permukaan tubuh bisa terjadi karena kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain. Benjolan biasanya terasa keras, tidak nyeri, dan tidak bergerak saat disentuh.
Cara Mencegah Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru dapat menyerang siapa saja, baik perokok maupun bukan perokok. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru sejak dini, yaitu:
- Tidak merokok atau berhenti merokok. Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, karena rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak sel-sel paru-paru. Jika Anda belum pernah merokok, jangan mulai. Jika Anda sudah merokok, segera berhenti. Berhenti merokok dapat menurunkan risiko kanker paru-paru hingga 50% dalam 10 tahun.
- Menghindari asap rokok orang lain. Asap rokok orang lain juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, karena mengandung bahan kimia yang sama dengan rokok. Jauhkan diri Anda dari lingkungan yang banyak perokok, seperti tempat kerja, rumah, atau tempat umum. Hindari juga produk tembakau lainnya, seperti rokok elektrik, cerutu, atau pipa.
- Melindungi diri dari paparan bahan kimia berbahaya. Beberapa bahan kimia yang digunakan di tempat kerja atau industri dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, seperti asbes, arsenik, kadmium, nikel, kromium, dan silika. Jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko, gunakan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, atau baju khusus. Ikuti juga aturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
- Menjaga pola hidup sehat. Pola hidup sehat dapat membantu mencegah kanker paru-paru sejak dini, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah kerusakan sel. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan buah, sayur, dan serat, menghindari alkohol, dan menjaga berat badan ideal.
- Memeriksa kadar radon di rumah. Radon adalah gas radioaktif yang berasal dari peluruhan uranium di tanah. Radon dapat masuk ke dalam rumah melalui celah-celah di lantai, dinding, atau pipa. Radon tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak terasa, sehingga sulit dideteksi. Radon adalah penyebab kedua kanker paru-paru setelah rokok. Anda dapat memeriksa kadar radon di rumah Anda dengan menggunakan alat tes yang tersedia di toko perlengkapan rumah tangga.