Kisah Mata Air Cigempol di Tengah Sawah Sumedang, Berusia Lebih dari 100 Tahun
Menurut cerita, mata air Cigempol sudah kurang lebih 100 tahun membantu kesuburan Desa Nagrak hingga petani bisa panen sampai 3 kali
Menurut cerita, mata air Cigempol sudah kurang lebih 100 tahun membantu kesuburan Desa Nagrak hingga petani bisa panen sampai 3 kali
Kisah Mata Air Cigempol di Tengah Sawah Sumedang, Berusia Lebih dari 100 Tahun
Di Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, terdapat banyak sumber mata air yang tersebar di sejumlah titik.
Desa ini terletak di kaki Gunung Tampomas dan memiliki lebih dari sepuluh sumber mata air.
Empat di antara mata air tersebut memiliki debit air yang cukup besar, yakni Mata Air Cigempol, Cibeusi, Cisumur, dan Cipalayangan.
-
Dimana letak mata air Cicaneang di Sumedang? Lokasi ini belakangan populer sebagai destinasi wisata hidden gems karena belum banyak diketahui masyarakat. Biasanya, kolam hanya didatangi penduduk lokal untuk sekadar berendam maupun mencuci pakaian.
-
Bagaimana bentuk mata air Cicaneang? Mengutip Youtube UDAR1DER Channel, bentuknya kolamnya memanjang menyerupai sungai dengan air yang mengalir dari sumbernya dan tetap jernih.
-
Bagaimana suasana di Mata Air Cikandung? Walau bukan di tengah-tengah pegunungan, namun kondisi air yang mengalir tetap jernih dan segar, dengan pemandangan hijau wilayah Gunung Tampomas.
-
Apa yang membuat air di mata air Cicaneang sangat jernih? Kejernihan air ini diduga karena sebagai pusat dari mata air yang keluar dari dalam tanah. Di sekitar lubang air juga terdapat bebatuan besar yang berfungsi sebagai penyaring.
-
Kapan mata air Cipantan dibangun? Dari catatan sejarah, dam di mata air ini dibangun di awal abad ke-20 silam atau lebih tepatnya sekitar tahun 1930-an.
-
Bagaimana air di Curug Leuwi Batok? Airnya jernih Air di curug tersebut sangat jernih, dan tidak kotor sama sekali walau sudah masuk musim penghujan. Bahkan banyaknya pasir dan bebatuan krikil di bawah sungai tak mempengaruhi warna dan kejernihan air di sungai Curug Leuwi Batok.
Salah satu mata air yang memiliki peran penting di Nagrak adalah Cigempol yang berada di tengah sawah. Menurut cerita warga di sana, mata air ini berusia lebih dari 100 tahun.
Tak Pernah Surut Walau Musim Kemarau
Hendra Juanda, Sekretaris Desa Nagrak, menjelaskan bahwa Mata air ini terletak di area persawahan Dusun Jemo, tidak jauh dari jalan utama Desa Nagrak-Cibitung.
Mata Air Cigempol dikenal tidak pernah surut meskipun musim kemarau panjang.
Air dari mata air ini mampu mengairi sekitar 20 hektar sawah, sehingga petani bisa panen tiga kali dalam setahun.
Ini sangat berbeda dengan kebanyakan mata air yang ketersediaannya bergantung pada cuaca.
Saat musim hujan, kebanyakan debit air akan melimpah. Namun di Cigempol, sepanjang musim airnya tak pernah kering.
Membantu Pemenuhan Kebutuhan Warga
Menurut Hendra, mata air ini menyediakan air yang banyak dan jernih. Tak ayal banyak warga yang memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Biasanya, warga sekitar mengambilnya menggunakan ember maupun jerigen. Sumber air Cigempol membawa berkah tersendiri bagi masyarakat di Nagrak, termasuk Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Mata Air Cigempol ini sangat bermanfaat buat warga, karena selain bisa dikonsumsi juga jadi sumber air sawah warga," ujar Hendra beberapa waktu lalu, mengutip laman Pemkab Sumedang.
- Menikmati Kesegaran Curug Cipurut Purwakarta, Airnya Dipercaya Berkhasiat
- Air Terjun di Magelang Ini Menyimpan Kisah Cinta Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan, Tak Pernah Kering Sepanjang Musim
- Cerita Sumur Tua Keramat di Tengah Sawah Serang, Tak Pernah Kering Meski Kemarau Ekstrim
- Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Bikin Sawah Bisa Panen 3 Kali
Adanya mata air ini dikatakan mampu menyediakan air baku secara layak. Letaknya yang berada di area persawahan juga memudahkan sektor pertanian di sana.
Hadirnya mata air Cigempol rupanya juga membantu para petani setempat. Dalam setahun, warga bisa memanen padinya hingga tiga kali panen.
"Kemungkinan sumber mata air itu sudah lebih dari 100 tahun, sebab orang paling sepuh di sini yang umurnya sudah 90 tahun katanya sudah ada waktu dia kecil. Sampai sekarang mata air Cigempol belum pernah kering, walaupun kemarau panjang," bebernya
Mata Air Legendaris yang Membantu Warga
Dedi Supriadi, Kepala Dusun Jemo, menyatakan bahwa selama musim kemarau banyak warga yang datang ke Mata Air Cigempol untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, banyak juga yang memanfaatkannya untuk mencuci dan mandi. Beberapa warga bahkan memasang pipa untuk menyalurkan air ke rumah mereka.
Untuk menjaga kelestarian Mata Air Cigempol, Pemerintah Desa Nagrak telah membangun tembok di sekitarnya dan membuat pancuran untuk warga yang mandi atau mencuci.
Kemudian, fasilitas lampu listrik juga dipasang untuk menerangi area tersebut pada malam hari, sehingga warga yang datang pada malam hari merasa nyaman.
"Kalau kemarau di sini pasti ramai warga dari Desa Nagrak dan dari Cibitung, dari sore kadang sampai malam itu ngantri, ada yang ngambil air ada yang mandi ada yang nyuci pakaian," kata Dedi