Kisah Pilu Pria di Subang Hidup Sendirian di Kandang Kambing, Begini Kondisinya
Seperti terpantau di lokasi, bangunan yang Karma tempati sangat tidak layak. Sejumlah kayu serta dinding dari anyaman bambu mulai rapuh dimakan usia. Diketahui, dirinya sudah tujuh tahun terakhir tinggal di lokasi itu.
Kondisi seorang warga di Kampung Bojong Gayam, Desa Ranca Hilir, Kecamatan Pamanukan, Subang, Jawa Barat, begitu memprihatinkan. Pria paruh baya bernama Karma (59) itu harus rela tinggal di bekas kandang kambing.
Seperti terpantau di lokasi, bangunan yang Karma tempati sangat tidak layak. Sejumlah kayu serta dinding dari anyaman bambu mulai rapuh dimakan usia. Diketahui, dirinya sudah tujuh tahun terakhir tinggal di lokasi itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
“Udah tujuh tahun tinggal di sini,” kata Karma, saat ditemui di kediamannya. Dilansir dari YouTube Liputan6 SCTV, Senin (12/9), begini kisahnya yang pilu dan memprihatinkan.
Tinggal Seorang Diri
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Karma mengatakan, dirinya tinggal di lokasi bekas kadang tersebut seorang diri. Sebelumnya, ia sudah berpisah dengan istrinya karena bercerai. Sang anak memilih ikut dengan ibunya.
Sebelum pindah ke bekas kandang kambing itu, dulu Karma tinggal di bangunan rumah pada umumnya. Namun karena bencana banjir, tempat tinggalnya tidak bisa diselamatkan.
Sehari-hari, tidak ada pekerjaan pasti yang ia jalani dan hanya serabutan. Dulu, ia sempat membantu untuk merawat kambing milik warga di sana. Namun sang pemilik menjual kambing-kambingnya sehingga saat ini Karma sudah tidak memiliki pekerjaan.
Untuk keperluan makan sehari-hari, Karma biasanya dibantu oleh warga sekitar ala kadarnya. Saat hujan, bekas kandang itu tidak cukup bisa untuk melindungi tubuh renta Karma.
Tidak Pernah Merasakan Bantuan Pemerintah
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Ironisnya, selama tujuh tahun tinggal di bekas kendang kambing, dirinya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah sekalipun. Padahal Karma memiliki KTP yang masih aktif.
“Kalau orang-orang kan pada dapat, saya karena tidak tahu semenjak saya tinggal di sini,” kata Karma.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Darsim. Menurutnya, ia telah mencoba mendaftarkan Karma sebagai penerima bantuan, namun hingga sekarang warganya itu belum menerima bantuan dari pemerintah
“Selama tujuh tahun ini belum pernah dapat bantuan, rumahnya juga baru diajuin,” kata Darsim.
Rumah Karma Segera Diperbaiki
Kondisi yang dialami Karma akhirnya diketahui oleh anggota kepolisian dari Polres Subang, dan dilakukan perbaikan agar bisa dihuni dengan layak.
Kapolres Subang, AKBP Sumarni sempat melakukan pengecekan ke rumah Karma, dan berjanji untuk segera diperbaiki.
“Hasil pengecekan yang dilakukan oleh Kapolres Subang dan rombongan menyatakan bahwa rumah Karma sangat layak untuk segera di bedah atau dilakukan perbaikan guna kenyamanan dan kesehatan pemiliknya. Insya Allah dalam waktu dekat, rumah ini akan diperbaiki dengan melibatkan semua unsur terkait,” katanya, mengutip laman Humas Polri.