Komplikasi Hipotermia dan Tanda-tandanya, Jangan Disepelekan
Kondisi hipotermia terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis dan tidak dapat menghangatkan dirinya sendiri.
Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis dan tidak dapat menghangatkan dirinya sendiri.
Komplikasi Hipotermia dan Tanda-tandanya, Jangan Disepelekan
Suhu tubuh normal berkisar antara 36-37 derajat celcius. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun secara drastis hingga berada di bawah 35 derajat celsius. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menjadi keadaan darurat medis. Hipotermia sangat berbahaya karena memengaruhi kemampuan untuk berpikir jernih. Kondisi ini dapat mengurangi kemungkinan Anda untuk mencari bantuan medis.
-
Di mana hipotermia bisa terjadi? Hipotermia bisa terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas. Umumnya, hipotermia disebabkan akibat cuaca dingin atau tidak mengenakan pakaian lengkap untuk menahan kondisi dingin. Berikut beberapa penyebab hipotermia yang perlu diwaspadai, di antaranya: • Berada terlalu lama di tempat yang dingin. • Terlalu lama mengenakan pakaian basah • Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca dingin • Suhu pendingin ruangan terlalu rendah • Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu yang lama.
-
Apa itu hipertermia? Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang lebih tinggi dari suhu normal tubuh manusia, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celsius.
-
Bagaimana cara mencegah hipertermia? Bagaimana cara mencegah hipertermia adalah pertanyaan yang penting, terutama di cuaca yang panas. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
-
Siapa yang berisiko mengalami hipertermia? Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertermia, seperti: Berusia di bawah 4 tahun atau di atas 65 tahun Melakukan aktivitas berat di luar rumah dan terpapar sinar matahari atau panas yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama Mengalami dehidrasi Mengenakan pakaian ketat di cuaca yang panas Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik, stimulan, obat penenang, obat antihipertensi, dan obat jantung Menderita penyakit tertentu yang menghambat pengeluaran keringat, seperti cystic fibrosis Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan Mengalami gangguan elektrolit Menderita gangguan medis tertentu, seperti hipertensi, penyakit tiroid, penyakit jantung, dan diabetes insipidus Memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau berat badan terlalu kurus
-
Bagaimana cara mengatasi hipotermia berat? Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya: 1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang. 3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
-
Kapan seseorang dianggap mengalami hipotermia sedang? Hipotermia sedang terjadi ketika suhu tubuhnya berkisar 32-28 derajat celsius. Seseorang yang mengalami hipotermia sedang detak jantungnya terus melambat, kulit tampak kebiruan, kesulitan bicara, inkontinensia urine, dan penurunan kesadaran.
Tanda Hipotermia
Tanda dan gejala hipotermia dibagi berdasarkan tingkat keparahan hipotermia. Tidak ada definisi universal tentang kategori keparahan dari kondisi ini, tetapi sebagian besar penyedia layanan kesehatan menggunakan patokan ringan, sedang, dan berat, yang ditentukan oleh suhu tubuh dan tanda-tanda terkait.
Hipotermia Ringan
Saat tubuh mendingin, diperlukan langkah-langkah untuk mencegah kehilangan panas. Tanda awal hipotermia terjadi ketika suhu kulit (bukan suhu inti tubuh) turun di bawah rata-rata sekitar 35 derajat saat diukur di beberapa area tubuh. Pada tahap awal ini, sirkulasi ke kulit berkurang, yang menjauhkan darah dari permukaan tubuh yang dingin dan membantu mempertahankan suhu inti tubuh. Orang tersebut mungkin memperhatikan bahwa keterampilan motorik halus semakin sulit dilakukan dan mereka mulai menggigil.
Tubuh yang menggigil berasal dari pengeluaran energi tubuh untuk menciptakan panas dan merupakan mekanisme koping untuk paparan dingin. Hipotermia sebenarnya terjadi ketika suhu inti tubuh turun di bawah 35 derajat. Menggigil yang tak terkendali adalah tanda pertama dan paling jelas dari hipotermia ringan.Hipotermia Sedang/Berat
Jika tidak diobati, hipotermia ringan bisa memburuk dan suhu tubuh bisa turun di bawah sekitar 32 derajat hingga menjadi hipotermia sedang. Orang itu akan berhenti menggigil, dan tubuhnya beralih dari menggunakan energi sebagai sumber panas menjadi mode menghemat energi saat menghadapi paparan dingin. Setelah mengalami hipotermia sedang, situasinya harus ditangani, atau Anda akan terus memburuk dan akan mengalami hipotermia berat. Saat suhu inti tubuh turun di bawah 28 derajat, kemungkinan besar Anda tidak sadar dan tidak responsif terhadap sebagian besar rangsangan. Seringkali, refleks tendon dalam berkurang atau bahkan tidak ada. Artinya, Anda tidak akan menanggapi setiap upaya ketika dibangunkan.
Komplikasi Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35°C. Kondisi ini dapat mengakibatkan jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan situasi yang berbahaya seperti henti jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Hipotermia dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain: • Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku. Gangguan ini disebut juga dengan radang dingin atau kematian jaringan. • Chilblains, yaitu radang yang terjadi pada pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit. Hal ini disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berulang. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa gatal, bengkak, hingga lepuhan pada tangan dan kaki.
• Gangrene, yaitu kondisi di mana jaringan tubuh mati karena tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Gangguan ini dapat menyebabkan kondisi yang serius, seperti amputasi hingga kematian. • Trench Foot, yaitu kondisi di mana saraf dan pembuluh darah rusak akibat rendaman air dingin yang terlalu lama. Oleh karena itu, penggunaan kaus kaki dan sepatu sangat penting untuk menjaga kaki agar tetap kering.