Melihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda
Masjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Masjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Melihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda
Masjid Al Ittihad menjadi salah satu ikon wisata religi yang ada di Kota Tangerang. Desain bangunannya unik, dengan motif pagoda besar yang terlihat mencolok dari kejauhan.
Setiap harinya, ribuan orang silih berganti mendatangi Masjid Al Ittihad terutama di bulan Ramadan seperti sekarang.
-
Apa yang dimaksud dengan "Masjid Tiban"? Kata "Tiban" berasal dari Bahasa Jawa yang artinya tiba-tiba. Masyarakat sekitar menyebut masjid ini disebut tiba-tiba ada.
-
Bagaimana Masjid Langgar Tinggi dirawat? Kendati sudah tiga kali diperbaiki, namun Assegaf tak mau bentuk aslinya diubah. Ia menginginkan agar bangunan menjadi warisan Islam zaman perdagangan di abad ke-19, sebagai bekal informasi bagi anak cucu.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.
-
Apa keunikan Masjid Langgar Tinggi? “Jadi kenapa namanya Langgar Tinggi, karena tempat salatnya di atas. Pada saat itu belum ada tempat salat yang di atas (lantai dua), maka dinamai Langgar Tinggi. Lantai bawahnya buat tempat istirahat pedagang,” terang Assegaf.
-
Kenapa Masjid Langgar Tinggi dibangun? Agar mudah melakukan syiar, para pedagang asal Yaman pun membangun sebuah musala sederhana yang kini menjadi Masjid Langgar Tinggi.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
Jemaah biasanya akan melaksanakan salat, mengaji atau beristirahat sembari menunggu azan magrib. Masjid yang terletak di Jalan Kisamaun, Nomor 1, Sukarasa, Kecamatan Tangerang ini jadi salah satu lokasi wisata religi yang sayang untuk dilewatkan.
Dibangun pada Tahun 1961
Masjid Al Ittihad menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Tangerang. Keberadaannya turut membantu masyarakat untuk beribadah, sejak tahun 1961 silam.
Sejak pertama berdiri, upaya renovasi sudah dilakukan untuk menjaga bangunan tetap kokoh.
Salah satu yang mencirikan kunonya Masjid Al Ittihad adalah keberadaan sebuah bedug dengan desain khas masjid-masjid tahun 1960-an.
Jadi Ikon Wisata Religi
Disampaikan Ketua Harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ittihad Kota Tangerang, Ujat Sujadi Jalal, beberapa waktu lalu, masjid ini menjadi salah satu destinasi religi yang ada di Tangerang raya.
Keindahan bangunan jadi daya tarik di sini. Tak jarang banyak pengunjung yang mengabadikan arsitekturnya yang mencolok.
“Masjid ini juga dikenal sebagai titik nol kilometer dari kawasan Tangerang Raya. Terlebih, terletak di dekat Kawasan Pasar Lama, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata melainkan ikon wisata sejarah, budaya dan religi di Kota Tangerang,” katanya, mengutip Pemkot Tangerang.
- Mengenal Bedug Ngamuk di Masjid Cilongok Tangerang, Dipercaya Bisa Berbunyi Sendiri
- Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid
- Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya
- Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi
Bawa Misi Toleransi
Keindahan masjid menjadi sempurna dengan adanya kubah mirip pagoda. Menurut cerita Ujat, bentuk tersebut tak sekedar seni keindahan bangunan karena mencerminkan sisi toleransi di Kota Tangerang.
Selama ini pagoda menjadi simbol dari etnis Tionghoa yang telah lama menjadi bagian dari Kota Tangerang. Bahkan sejarah kota ini tak lepas dari jasa warga Tiongkok di masa silam, sehingga menciptakan kebudayaan yang harmonis hingga kini.
“Masjid Agung Al-Ittihad ini mempunyai keunikan tersendiri dibanding masjid lainnya. Salah satu yang paling menonjol yakni gaya arsitektur masjid ini sendiri yang mengandung beberapa sentuhan akulturasi budaya, mulai dari Islam, Tionghoa, sampai modern,” ujarnya.
Aktif Melaksanakan Kegiatan
Setelah berganti kepengurusan menjadi Pemerintah Kota Tangerang, masjid ini semakin berkembang menjadi pusat studi Islam yang populer.
Setelah berganti kepengurusan menjadi Pemerintah Kota Tangerang, masjid ini semakin berkembang menjadi pusat studi Islam yang populer.
“Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berkembang menjadi pusat kegiatan dakwah Islam. Bahkan, kami mempunyai tradisi dakwah yang unik, yakni arak-arakan perahu dan makan kebuli akbar ketika bulan Rabiul Awal (Maulud) yang menandakan khas kebudayaan lokal masyarakat pinggiran Sungai Cisadane,” tambahnya.
Al Quran lawas di Masjid Al Ittihad.