Mencicipi Lezatnya Geco, Kuliner Khas Cianjur yang Unik dan Legendaris
Bagi para pemburu kuliner dan kebetulan sedang singgah di Kota Cianjur, Jawa Barat, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas daerah ini yang bernama Geco, atau tauge tauco.
Bagi para pemburu kuliner dan kebetulan sedang singgah di Kota Cianjur, Jawa Barat, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas daerah ini yang bernama geco, atau tauge tauco.
Disebut demikian karena memang makanan tersebut terbuat dari campuran tauge yang disiram kuah tauco khas Kota Santri tersebut. Tauco sendiri merupakan bumbu hasil fermentasi kacang kedelai yang dicampur dengan berbagai rempah.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
Sejarah Geco
Cianjur on ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari historia.id, kuliner kebanggaan masyarakat Cianjur tersebut sudah ada sejak 1930-an dan merupakan hasil eksperimen dari warga setempat bernama Noedji.
Awalnya Noedji mencoba mencampurkan berbagai bahan seperti tauge dan tahu dengan kuah tauco hasil racikannya. Selanjutnya makanan tersebut ia tawarkan ke para tetangga dan mendapatkan respon yang positif.
Sejak saat itu geco terus digemari oleh masyarakat di sana dan telah diturunkan ke generasi ketiga atau cucunya.
Memiliki Rasa Unik
Cianjur on ©2020 Merdeka.com
Keunikan geco terletak pada campuran bumbunya. Makanan yang sekilas mirip kupat tahu tersebut memakai tambahan dua bahan dari hasil fermentasi yaitu tauco dan campuran cuka lahang yang merupakan hasil fermentasi dari air nira.
Kuliner tersebut memiliki cita rasa gurih yang sedikit manis dan cenderung asam segar, hasil dari campuran bumbu fermentasi tersebut.
Cocok untuk Makan Siang
Cianjur on ©2020 Merdeka.com
Kuliner yang kini mulai langka tersebut memiliki isian cukup lengkap, mulai dari tauge, tahu goreng, potongan ketupat, mie glosor (sejenis mie kuning bertekstur kenyal), potongan kentang hingga telur rebus dan tentunya tak lupa kuah tauco yang menggugah selera.
Biasanya masyarakat Cianjur menjadikan geco sebagai teman santap siang karena isiannya yang terhitung padat, sehingga begitu mengenyangkan.
Tidak Membuat Kantong Jebol
Saat ini penjual geco yang masih bertahan di Kota Cianjur salah satunya adalah warung Pak Iding yang masih kerabat dari Noedji yang merupakan pembuat pertama geco. Warung tersebut terletak di Jalan Siti Jenab nomor 24, Cianjur.
Satu porsi geco saat ini dibanderol dengan harga Rp10.000, sudah lengkap dengan berbagai isian khas nya.