Mengenal Papahare Budaya Piknik Ala Orang Sunda, Jadi Warisan Leluhur
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Mengenal Papahare Budaya Piknik Ala Orang Sunda, Jadi Warisan Leluhur
Masyarakat Sunda rupanya sudah mengenal budaya piknik sejak masa silam. Sebelum populer di zaman sekarang, para orang tua sudah melakukan tradisi yang dikenal dengan nama lokal papahare itu.
Papahare jadi tradisi berpikinik yang diwariskan secara turun temurun di Jawa Barat. Yang menarik, tradisi ini justru dilakukan secara sederhana di ruang terbuka.
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
-
Bagaimana cara orang Sunda melakukan tradisi Ngaseuk Pare? Mengutip Instagram @budayakuring, tradisi ngaseuk biasanya dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, tradisi ini akan diawali dengan kegiatan berdoa agar selama masa tanam palawija bisa baik. Kemudian, kaum pria akan berjajar menusuk-nusuk tanah menggunakan satu batang kayu besar yang bagian bawahnya sedikit runcing. Setelah terbentuk cekungan, kaum perempuan serempak menaruh bibit-bibit palawija di lubang tersebut. Biasanya ngaseuk selalu diikuti oleh hampir seluruh warga desa setempat.
-
Apa yang menjadi tradisi masyarakat Sunda saat musim kemarau? Memasang kincir angin menjadi tradisi masyarakat Sunda saat musim kemarau.
-
Bagaimana cara orang Sunda menyambut Ramadan dengan tradisi Papajar? Bagi orang Sunda, tak lengkap rasanya jika menunggu bulan puasa tanpa mengadakan kegiatan Papajar.
-
Apa itu tradisi Papajar? Mengenal lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
-
Di mana tradisi Cakak Pepadun dilakukan? Hal ini juga dilakukan oleh masyarakat adat Pepadun yang berada di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi "pabetot betot bakakak hayam" di pernikahan Sunda? Dalam tradisi pernikahan Sunda terdapat salah satu prosesi bernama pabetot betot bakakak hayam. Pabetot betot diartikan sebagai tarik menarik atau berebutan lauk ayam utuh oleh mempelai laki-laki dan perempuan.
Anggota keluarga dan para tetangga juga bisa ikut serta agar acara papahare semakin meriah. Tak sekedar menyantap makanan bersama, tradisi papahare juga menyimpan makna yang menarik.
Populer di Pedesaan Sunda
Mengutip laman Napak Jagat Pasundan, tradisi ini mulanya populer di wilayah pedesaan Sunda.
Warga di sana ingin berbagi masakan yang dimasak pada hari itu dengan mengajak keluarga besar, sanak saudara sampai para tetangga dan teman-temannya.
Acara ini kemudian diselenggarakan paling dekat di halaman rumah si empunya hajat, maupun di halaman belakang yang areanya luas.
Berbagai menu disajikan oleh tuan rumah, mulai dari olahan sayur, tumis-tumisan sampai daging dan tempe tahu. Nasinya sudah tentu adalah nasi liwet dengan cita rasa rempah yang kuat.
Tradisi Bertukar Makanan
Di beberapa daerah, papahare juga dilaksanakan denan cara saling bertukar makanan untuk melengkapi menu yang tersaji.
Setelah semua menu tersaji, lantas disiapkan pula daun pisang yang lebas dan sudah dicuci bersih sebagai alas makan.
Orang-orang pun seketika menikmati sajian menu-menu khas Sunda seperti nasi liwet, ikan goreng, ikan asin, sambal, sayur asem dan petai bakar.
Nikmat Menggunakan Tangan
Jika mengikuti papahare jangan berharap adanya sendok, karena orang Sunda biasa menyantap makanan menggunakan tangan.
- Transformasi Kultur Pangan di Merauke Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan
- Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
- Udara Selalu Segar dan Tidak Pernah Panas, Intip Eksotisme Desa Jatiluwih Bali yang Jadi Warisan Budaya Dunia
- Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Walau sendok juga sebenarnya disediakan untuk mencicipi menu makanan berupa sayur dan tumis.
Selain lezatnya cita rasa masakan, hal yang bisa digambarkan dari tradisi ini adalah keakraban dan toleransi.
Cara Bersyukur Orang Sunda
Merujuk jurnal oleh UIN Raden Intan Lampung berjudul “Interaksi Sosial pada Tradisi Papahare Masyarakat Sunda Muslim di Desa Sukajaya Lampung Barat” tradisi papahare jadi salah satu cara bersyukur dari orang Sunda.
Ini karena tradisi ini biasa diadakan setelah masa panen, dengan menyajikan menu-menu spesial yang didapat dari kebun.