Paculan jadi Tradisi Pernikahan Unik di Serang, Pengantin Diberi Kalung Uang agar Terbuka Rezekinya
Tradisi paculan lazim dilaksanakan untuk memeriahkan resepsi di dalam sebuah pernikahan.
Paculan konon bisa memanggil rezeki bagi pengantin setelah menikah.
Paculan Jadi Tradisi Pernikahan Unik di Serang, Pengantin Diberi Kalung Uang agar Terbuka Rezekinya
Ada banyak tradisi di Indonesia untuk memeriahkan hari bahagia pernikahan. Di wilayah Serang, Provinsi Banten, Paculan jadi salah satunya.
-
Di mana tradisi Seblang di Banyuwangi dirayakan? Ritual adat Seblang Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, digelar selama satu pekan, sejak 15 April - 21 April.
-
Mengapa tradisi Seblang di Banyuwangi dirayakan? Seblang merupakan salah satu tradisi adat masyarakat Osing dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.
-
Apa tradisi pernikahan khas Cina Benteng di Tangerang yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda? Baru-baru ini tradisi pernikahan Cio Tao khas Cina Benteng, Kota Tangerang, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemdikbudristek.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Bagaimana tradisi pernikahan Cio Tao di Tangerang dilakukan? Terdapat sejumlah prosesi seperti menyisir rambut, saling menyuapi makanan, berdandan dengan pakaian pernikahan khas lalu mencicipi 12 jenis makanan dengan rasa yang berbeda.
-
Di mana tradisi pernikahan Cio Tao di Tangerang biasanya dilakukan? Adapun Cio Tao merupakan tradisi pernikahan khas keturunan Cina Benteng di Kota Tangerang, dan merupakan komunitas Tionghoa yang menetap didekat benteng peninggalan Belanda, kawasan Sungai Cisadane.
Tradisi paculan lazim dilaksanakan untuk memeriahkan resepsi di dalam sebuah pernikahan. Paculan akan dimulai dengan memasangkan kalung uang kepada kedua mempelai oleh anggota keluarga mereka. Paculan saat ini masih terus dilestarikan oleh warga di wilayah Kecamatan Jawilan dan sekitarnya, sebagai upaya membuka pintu rezeki bagi para pengantin. Berikut informasi selengkapnya.
Ungkapan kebahagiaan
Pernikahan merupakan momen yang membahagiakan bagi kedua pihak yang sudah mengikat janji suci. Agar rasa senang itu bisa bertahan selamanya, maka pihak keluarga mengadakan tradisi Paculan. Masyarakat di wilayah Jawilan mengartikan Paculan sebagai simbol suka cita, sekaligus hadiah untuk kedua pengantin. “Wilayah Jawilan ini memang sudah terbiasa mengadakan acara Paculan ini, sebagai tradisi adat,” kata salah satu warga, Mulyadi, mengutip SCTV Banten, Kamis (27/7).
Agar rezeki pengantin mengalir
Selanjutnya, tradisi Paculan juga diartikan sebagai cara untuk menghindari kesulitan rezeki dari mempelai, termasuk anggota keluarga mereka. Secara bahasa Paculan merupakan kegiatan menyawer pengantin. Paculan akan dilangsungkan saat seluruh rangkaian pernikahan dengan adat Sunda sudah dilaksanakan. Waktunya bisa sore ataupun malam hari, tergantung kesepakatan dari sang empunya hajat. “Paculan ini tuh dilakukan supaya si pengantin berkah dan banyak miliknya, banyak uangnya,” lanjut Mulyadi.
Tata cara Paculan
Biasanya, Paculan akan dimulai dengan pemanggilan pengantin ke atas panggung untuk duduk menghadap ke tamu. Kemudian perwakilan dari kedua belah pihak ikut mendampingi dan mulai memasangkan kalung uang ke kedua mempelai. Setelah uang terpasang, sesepuh adat akan medoakan agar keduanya bahagia hingga akhir waktu. Terakhir, keluarga langsung menebar uang (sawer) kepada kedua belah pengantin sebagai bentuk rezeki yang terus tercurah. Tak jarang kedua pengantin sampai tenggelam di uang yang disawer.
“Ini itu kita sawer-sawer uang, untuk cari keberkahan, biar pengantinnya banyak miliknya, banyak uangnya,”
kata dia melanjutkan.
- Mengenal Tradisi Melepas Merpati di Pernikahan Adat Sunda, Ingatkan Pengantin untuk Siap Hidup Berumah Tangga
- Mengenal Tradisi Pernikahan Unik di Bekasi, Pengantinnya Diarak Keliling Kampung
- Puluhan Pegawai Pemkab Gowa Keracunan Seusai Santap Makanan Resepsi Pernikahan
- Potret Pernikahan Unik di Kampung, Bawaan Seserahan Mulai dari Kayu Bakar dan Kambing
merdeka.com
Turun-temurun
Mulyadi menambahkan jika budaya Paculan memang sudah lama dan identik dengan warga Serang, termasuk sebagian Pandeglang.
“Ini sudah lama dilakukan, jadi tidak menghilangkan tradisi nenek moyang, bahkan dari saya belum lahir juga sudah ada,” lanjut dia. Dari Paculan ini juga terlihat masing-masing anggota keluarga yang ikut untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras lagi ketika uang untuk paculan sedikit.