Siswa SD di Tangerang Ciptakan Cairan Abate dari Daun Jeruk, Dapat Penghargaan Tingkat Nasional
Cairan ini efektif untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah.
Cairan ini efektif untuk mengusir nyamuk penyebab demam berdarah.
Siswa SD di Tangerang Ciptakan Cairan Abate dari Daun Jeruk, Dapat Penghargaan Tingkat Nasional
Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Apa inovasi yang dibuat oleh siswa SMK Kupang? Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar.
-
Apa yang diciptakan oleh tiga siswa SMK di Purwakarta untuk membantu warga? Dengan bekal ilmu Teknik Komputer yang dipelajari di bangku SMK, tiga siswa yang masing-masing bernama Cahyana, Arya Saputra, dan Yosep Sofyan menciptakan alarm tanah longsor yang dinamakan ATL Necam.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Kenapa Groundbreaking tahap III IKN penting? Groundbreaking ini merupakan komitmen kuat dari investor-investor terbaik dari lokal maupun internasional dan dengan visi dan misi yang sejalan untuk membangun masa depan di IKN.
-
Apa inovasi unik yang dihasilkan oleh siswa SMP Negeri 1 Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
Temuan ini kemudian berhasil menyabet penghargaan nasional, lewat ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2023 yang diadakan oleh salah satu bank nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menariknya, inovasi kreatif itu mulanya merupakan tugas yang dikembangkan lebih lanjut bersama pembimbing. Berikut selengkapnya.
Bermula dari tugas.
Dikonfirmasi Kepala SDN 3 Kota Tangerang, Masfufah, cairan abate tersebut memang dibuat berdasarkan eksperimen tugas based project learning.
Ini bagian dari proses pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah-sekolah, dan merupakan bagian dari kurikulum merdeka.
“Inovasi ini merupakan hasil dari kurikulum merdeka yang telah diterapkan selama ini. Mengoptimalkan daya kreativitas para siswa, akhirnya berhasil juga menciptakan cairan abate alami yang tentunya sangat bermanfaat,” katanya, dikutip dari laman Pemkot Tangerang.
Manfaatkan melimpahnya pohon jeruk
Masfufah mengatakan, jika penggunaan daun jeruk untuk inovasi abate cair ini bermula dari melimpahnya pohon jeruk di sekitar lingkungan sekolah.
Kemudian daun jeruk diambil zat limonidanya untuk penguat abate dalam menghambat sirkulasi perkembangan larva jentik nyamuk.
Menurut dia, optimalisasi inovasi abate dari daun jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah.
Mudah dibuat
Dirinya kemudian membocorkan cara membuat cairan abate dari daun jeruk menggunakan alat sederhana di rumah.
Langkah awal bisa siapkan bahan berupa daun jeruk, jeruk limau, wadah kedap udara (toples plastik), botol, gunting, isolasi, plastik, saringan, pengaduk dan air.
“Lalu daun jeruk digunting kemudian diblender, dimasukkan ke dalam toples kemudian diaduk, tambahkan air secukupnya kemudian ditutup rapat, simpan pada tempat yang tidak terkena cahaya selama kurang lebih 24 jam, serta kemudian esktrak siap digunakan dengan cara membubuhkannya pada air yang terbuka sebagai pengganti bubuk abate,” lanjutnya.
Bermanfaat untuk kebutuhan sekolah
Abate cair alami ini ternyata bisa bermanfaat di sekolah karena mudah dibuat.
Selain itu, abate ini juga bernilai ekonomis, dan disebut bisa mencegah munculnya persebaran jentik nyamuk.
“Setelah inovasi ini berhasil diciptakan, saat ini masif digunakan oleh para siswa, guru, dan orang tua, serta hasil eksperimen yang dilakukan juga telah mendapatkan respons yang positif. Tak heran, banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya cairan abate alami ini, terlebih dijual dengan harga yang sangat terjangkau,” katanya lagi.