Sudah Mengenal Simping Khas Purwakarta? Ini Cerita Menarik di Balik Kerenyahannya
Tak hanya rasanya yang memikat. Tekstur Simping bisa membuat siapapun tak berhenti mengunyah.
Tak hanya rasanya yang memikat. Tekstur Simping bisa membuat siapapun tak berhenti mengunyah.
Sudah Mengenal Simping Khas Purwakarta? Ini Cerita Menarik di Balik Kerenyahannya
Simping merupakan camilan asli Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang melegenda. Tak hanya rasanya yang memikat. Tekstur Simping bisa membuat siapapun tak berhenti mengunyah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Di mana letak makam Kiai Ageung di Purwakarta? Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.
Secara bentuk, camilan Simping biasanya bundar dan pipih. Makanan ini juga memiliki rasa yang gurih dengan aroma rempah yang kuat.
Konon di masa silam, Simping jadi makanan yang sulit diperoleh.
Sampai sekarang, Simping jadi primadona para wisatawan selain kuliner sate maranggi yang juga khas. Berikut informasi selengkap tentang Simping khas Purwakarta.
Punya motif yang unik
Mengutip laman Pemkab Purwakarta, di atas bentuknya yang pipih, penganan Simping juga memiliki motif unik.
Motif-motif yang tergambar biasanya menyerupai batik atau matahari yang memenuhi bidang dari makanan tersebut.
Usut punya usut, motif di atas Simping berasal dari alat pencetak yang berbahan besi.
Dulunya makanan para menak
Simping banyak ditemukan di toko oleh-oleh maupun pasar tradisional wilayah Kabupaten Purwakarta. Semua orang bisa memakannya kapan saja.
Namun jangan harap kondisi yang sama terjadi di zaman dulu. Ini karena makanan ini hanya bisa diakses oleh para menak atau petinggi pemerintahan Kabupaten Purwakarta pada saat itu.
Biasanya Simping dibuat oleh juru masak andal, dan disajikan di acara-acara penting kedaerahan sebagai camilan.
Jadi makanan selamat datang
Selain identik dengan para menak atau petinggi di masa silam, makanan ini juga jadi simbol selamat datang bagi para tamu.
Mengutip laman Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, kata Simping merupakan pelesetan dari bahasa Sunda “sumping”. Dalam bahasa Indonesia, sumping memiliki arti selamat datang.
Jadi para menak dari daerah lain saat datang ke Purwakarta akan langsung disuguhi ini sebelum kuliner lainnya.
Simping original yang berbahan kencur
Di pasaran telah banyak varian Simping dengan rasa dan warna yang bermacam-macam.
Namun yang asli dan sudah ada sejak awal kemunculannya adalah Simping original dengan warna putih dan memiliki rasa kencur yang kuat.
Aroma rempah ini makin membuat Simping memiliki rasa gurih, dan sedikit asin. Sedangan varian lainnya dibuat dari campuran sirop rasa buah seperti stroberi, nangka, pisang, cokelat, keju dan lainnya. Ini sama-sama lezat.
Berasal dari daerah Kaum, Purwakarta
Simping sebelumnya berkembang dan banyak diproduksi oleh warga di wilayah Kaum, Kabupaten Purwakarta.
Asal kemunculannya karena wilayah tersebut merupakan permukiman dari para priayi dan juga menak. Simping dulunya banyak tersaji di rumah-rumah tersebut sebagai suguhan tamu.
“Asal mulanya memang dari daerah sini (Kaum), karena dulu banyak menak yang rumahnya di sini,” kata Rahmat, mengutip Disporaparbud Purwakarta.
Harga Simping cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp5 ribu per bungkusnya.