Uniknya Ketan Unti, Kue Kematian Peninggalan Bangsa Portugis di Jakarta
Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Uniknya Ketan Unti, Kue Kematian Peninggalan Bangsa Portugis di Jakarta
Kehadiran Kampung Tugu di wilayah Cilincing, Kota Jakarta Utara meninggalkan banyak kisah sejarah. Salah satu yang mungkin belum banyak diketahui adalah ragam kuliner uniknya, termasuk ketan unti.
Ketan uti merupakan jenis kudapan ringan khas warga keturunan Portugis di Kampung Tugu.
Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini memang sudah disiapkan Belanda sebagai permukiman para pekerja yang didatangkan Belanda untuk membantu peningkatan ekonomi di masa silam.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Apa ciri khas dari pantun Betawi? Pantun Betawi memiliki ciri khas yang spontan, blak-blakan, dan lucu.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Kenapa Ketan Susu Kemayoran jadi tempat makan favorit warga Jakarta? Sejak itu anak-anak muda, dan warga Jakarta lainnya mulai keranjingan nongkrong di sana, hingga menu ketan susu semakin populer.
-
Kenapa kerak telor menjadi makanan khas Betawi? Pada era 1920-an, komunitas Betawi yang tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menciptakan kerak telor. Kelimpahan kelapa di wilayah tersebut menginspirasi mereka untuk mengolah kelapa menjadi berbagai macam makanan.
-
Apa itu tradisi ketupat lepas di Betawi? Ini bukan budaya makan bareng ketupat nasi, atau membagikannya ke warga. Melainkan sebagai pengiring nazar dari para orang tua terhadap anak-anak mereka.
Karena mereka tinggal di satu permukiman, maka kebudayaan hingga kulinernya juga dilestarikan oleh para keturunan Portugis tersebut sejak 1661 silam. Dari sana, ketan uti pun lahir menghiasi khazanah kuliner lawas Jakarta.
Yang menarik, warga sekitar mengenal ketan uti sebagai “kue kematian” yang biasa disantap di momen tertentu. Bagaimana kisahnya, sehingga bisa dikenal sebagai kue kematian? Simak informasinya berikut.
Apa Itu Ketan Unti?
Ketan unti merupakan kue dari beras ketan yang diproses dengan cara dikukus hingga matang, lalu dibentuk kecil dan diberi wadah plastik atau daun pisang.
Foto: Kenzo Foresta Channel
Nasi ketan kemudian ditambahkan adonan yang terbuat dari kelapa parut dan diberi cairan gula merah yang kental. Kelapa bercampur gula merah ini ditempatkan di atas ketan tersebut dan bisa langsung dicicip.
Mengutip keudayaan.kemdikbud.go.id, ketan unti sudah berakulturasi dengan masyarakat sekitar, sehingga kue ini juga kerap hadir dalam acara-acara kebudayaan masyarakat Betawi. Namun bagi warga Kampung Tugu, ketan unti masih memiliki nilai khusus yang tidak bisa digantikan.
Bercita Rasa Manis dan Legit
Menurut seorang warga berdarah Portugis yang masih mahir membuat ketan unti, Eugeniana Quiko, makanan ini memiliki rasa yang kenyal, manis dan gurih.
Tekstur kenyal berasal dari ketan yang matang sempurna, dan gurih datang dari parutan kelapa, dengan tambahan manis legit dari gula merah.
Makanan ini, sangat cocok disantap sembari menyeruput kopi dan teh pahit, di waktu senggang.
Dikenal sebagai Kue Kematian
Bagi masyarakat Tugu, ketan unti biasanya dikenal sebagai kue kematian. Ini karena, kue tersebut hanya disajikan saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
- Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
- Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Sangat penting bagi warga Kampung Tugu dalam mendoakan orang yang sudah meninggal sebelum dimasukkan ke dalam kubur. Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Ajaran ini berasal dari leluhur Portugis yang sudah lama dianut oleh umat Kristiani di sana. Saat ada yang meninggal, ketan unti selalu disertakan sebagai bagian dari prosesi sebelum pemakaman.
Kudapan Lain khas Kampung Tugu
Selain ketan unti, terdapat kue tradisional lain khas Kampung Tugu, seperti pisang udang, pisang serani, apem kinca, dan eeg tart.
Pisang Udang mirip dengan kue Nagasari, namun tanpa isi pisang karena biasanya berisi irisan pepaya, udang, bawang goreng dan gula merah. Istilah pisang berasal dari pembungkusnya yakni daun pisang.
Kudapan pisang udang khas Kampung Tugu/Kemdikbud
Untuk kue apem khas Kampung Tugu juga berbeda dari kebanyakan, karena berukuran lebih besar. Bahannya juga memakai tambahan nasi untuk menjaga warna putih saat bercampur ragi. Apem ini biasanya dinikmati dengan kuah santan-gula merah atau yang biasa disebut kinca.
Terakhir adalah eeg tart yang memiliki bentuk mirip pastry. Ukurannya serupa kue mangkuk dengan isian telur dan kayu manis. Bahan pembuatannya adalah susu, gula, telur, tepung maizena, dan jeruk lemon.
Tambahan jeruk lemon menambah sensasi kesegaran sehingga makin nikmat disantap.
Foto: eeg tart/Wikipedia