Fakta Baru, Pengacara Korban Mengaku juga Dilecehkan Eks Rektor UP, Ini Kronologinya
Terkait kejadian ini, Amanda mengaku telah mempersiapkan diri untuk menghadapi pemeriksaan tambahan yang mungkin dijadwalkan oleh penyidik.
Amanda mengatakan, kejadian itu disaksikan banyak orang saat pihaknya diundang untuk mediasi.
- Kasus Naik ke Penyidikan, 2 Korban Siap Bongkar Pelecehan Seksual Eks Rektor UP ke Penyidik
- Pengacara Korban Pelecehan Rektor UP Nonaktif Kritik Komnas Perempuan: Lamban Tangani Laporan
- Kuasa Hukum Menyayangkan Korban Pelecehan Seksual Malah Dicibir Politisasi Kampus
- Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru, Pengacara Korban Mengaku juga Dilecehkan Eks Rektor UP, Ini Kronologinya
Kasus dugaan pelecehaan seksual pegawai yang dilakukan ETH semasa aktif menjadi rektor Universitas Pancasila naik ke penyidikan. Pengacara korban Amanda Manthovani mengapresiasi hal itu dan meminta yang bersangkutan segera jadi tersangka.
Tak hanya senang ada kemajuan proses hukum dari perkara ini, kuasa hukum juga sempat mengungkap fakta baru terkait ETH.
Amanda mengaku juga dilecehkan pelaku. Namun, Amanda belum bersedia mempolisikan karena menunggu proses hukum kedua kliennya rampung.
"Kalau dua orang ini polisi tidak menanggapi berarti saya boleh dong masuk laporan saya yang ketiga," ucap dia.
Amanda menjelaskan, pelecehan terjadi saat pihak dari eks rektor mengajak bertemu untuk mediasi. Ketika itu, dia dihubungi wakil Dekan 3 Fakultas Hukum Universita Pancasila.
"Beliau mendapatkan perintah dari rektor saat itu. Rektor minta ketemu saya mau bicara. Saya bilang 'ini minta ketemuannya mau ngapain ya' . Dia jawab 'Oh mau lakukan mediasi'. Sekarang gini, kalau orang tidak berbuat ngapain mau mediasi," ujar Amanda.
Singkatnya, terjadilah pertemuan di kawasan Pondok Indah pada pukul 14.00 WIB. Dia didampingi rekannya Yasen. Sedangkan, ada enam orang yang menemani rektor, semua staf di kampus.
Amanda menyebut, di antaranya Wadek 3, Rektor, Warek 2, Wadek 3, Kabiro Umum, Kabiro SDM, Sekertaris rektor dan Sekertaris yayasan. Amanda pun bertanya-tanya.
"Kita ketemu tanggal 31 Februari (saya lupa) kita ketemu jam 2 siang. Padahal itu bukan urusan kantor, tetapi urusan oknum rektor yang lakukan pelecehan. Ada apa ni," ujar Amanda.
Amanda mengulang kembali momen dugaan pelecehan itu. Diawali dengan pertanyaan si oknum eks rektor Universitas Pancasila.
"Mbak Amanda usianya berapa tahun," tanya ETH.
"51 tahun," jawab Amanda.
"Seksi ya seksi banget," jawab ETH sambil mengarahkan pandangannya ke hadapan Amanda.
"Masih padat," kata Edie Toet Hendratno ditirukan Amanda.
Amanda mengatakan, kejadian itu disaksikan banyak orang.
"Di depan stafnya saja dia berani lecehkan saya di mana dia ngajak saya untuk mediasi tapi dia malah lecehkan saya dan di depan staf saya dia bicara seperti itu," ujar dia.
Terkait kejadian ini, Amanda mengaku telah mempersiapkan diri untuk menghadapi pemeriksaan tambahan yang mungkin dijadwalkan oleh penyidik pascalaporan naik ke tahap penyidikan. Dia pun membocorkan akan ada bukti tambahan yang diserahkan ke penyidik.
"Itu nanti kita simpen dulu. Ada (bukti baru)," ujar Amanda.