Kronologi Ibu di Jagakarsa Banting Balita hingga Tewas, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Pelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Ironi, seorang ibu di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membanting anaknya sendiri hingga tewas. Pelaku TY (35) merupakan ibu korban yang masih berusia balita.
Pelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya.
- Sakit Hati Tak Dapat BLT, Begini Kronologi Pria Asal Jember Nekat Curi 58 Karung Beras di Balai Desa
- Kronologi Kebakaran Hebat di Tambora Tewaskan 5 Orang dan Hanguskan 30 Rumah
- Kronologi Wanita Muda Jambi Ditemukan Tewas Meringkuk dalam Lemari
- Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya
Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Bintoro mengatakan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan. Mereka adalah D, A dan AN yang saat itu sedang ada di rumah pada saat kejadian.
Dijelaskan, mereka bertiga saat itu sedang ngobrol di depan teras. Sedangkan, pelaku ada di dalam sedang mengangkat anaknya.
Bintoro menyebut, ketiga orang saksi mengaku tak melihat secara detail kejadian.
"Pas terlihat itu sudah dibanting anak tersebut ke ubin. Yang bersangkutan jatuh," kata Bintoro saat dihubungi, Rabu (7/8).
Bintoro mengatakan, ketiga saksi kemudian masuk ke dalam. Dilihat, korban sudah dalam kondisi terluka.
"Kepalanya korban yang terbentur mengalami benjol," ucap dia.
Bintoro mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit guna menjalani perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Yang bersangkutan meninggal dunia di hari Senin, jadi satu hari dirawat di sana," ucap dia.
Bintoro mengatakan, pihak keluarga mengajukan keberatan untuk dilakukan autopsi. Sehingga, penyebab meninggalnya belum bisa dipastikan. Namun, yang pasti korban mengalami kekerasan fisik berupa penganiayaan dengan cara dibanting ke lantai.
"Jadi kena kepalanya sehingga kepalanya mengalami gegar otak jadi itu yang kami dapatkan informasi dari dokter hanya untuk penyebab kematiannya kami belum bisa memastikan karena dari pihak keluarga korban keberatan untuk dilaksanakan autopsi," tandas dia.