Pihak Atma Jaya klaim tak ada kekerasan fisik di tubuh Daniel
Menurut Anggota Tim Investigasi Unika Atmajaya, Adi, dokter di RS Siloam yang menyatakan tak ada luka di tubuh Daniel.
Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18), mahasiswa Fakultas Hukum Unika Atma Jaya yang meninggal dunia usai mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa di kampusnya, sempat mendapat perawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Siloam dan kemudian dirujuk ke RS Jakarta untuk dirawat secara intensif.
Menurut Anggota Tim Investigasi Unika Atmajaya, Nugroho Adi Pradana, dokter di RS Siloam yang sempat menangani Daniel menyatakan tidak menemukan luka fisik dari tubuh remaja berusia 18 tahun tersebut.
"Dokter Siloam yang menangani Daniel menyatakan tak ada kekerasan pada tubuh korban," kata Adi di Unika Atma Jaya, Rabu (28/10).
Mendapat kabar demikian, Adi mengaku langsung menghubungi dokter di RS Siloam yang sempat merawat Daniel. Menurut Adi, dokter itu pun memastikan bahwa tak ada kekerasan fisik di tubuh mahasiswa tersebut.
"Kalau kata dokter Binsar yang saat itu berjaga di IGD RS Siloam, tidak ada serangan kekerasan yang bisa dideteksi pada Daniel saat dirawat. Jadi kemungkinan besar tindak ada tindakan kekerasan di sini. Tapi kesimpulan itu baru bisa kita buktikan jika informasi semuanya sudah lengkap," kata Adi.
Sementara itu, terkait dehidrasi yang juga disebut sebut sebagai salah satu penyebab Daniel tewas, menurut Adi itu bisa saja terjadi. "Ya balik lagi kita lihat saja hasil akhir nanti," tutupnya.
Kasus tewasnya Daniel terungkap pada Senin (26/10) kemarin. Mahasiswa yang mengambil jurusan itu sebelumnya dikabarkan tewas usai mengikuti kegiatan Menwa di kampusnya.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kematian remaja tersebut. Bahkan guna kasus ini terungkap secara gamblang pihak Unika Atma Jaya juga membentuk tim investigasi mengungkap kematian Daniel.
Baca juga:
Pihak Atma Jaya akhirnya libatkan polisi usut kematian mahasiswanya
Polisi pantau kerja tim investigasi Atma Jaya usut kematian Daniel
Ungkap kematian kader Menwa, Polda Metro terjunkan intel
Dibekukan pascakematian Daniel, kantor Menwa Atma Jaya sepi kegiatan
Teman sebut, Daniel punya penyakit turunan tapi ngotot ikut Menwa
Menwa Atma Jaya dibekukan, pihak kampus enggan melapor ke polisi
Sebelum meninggal, Daniel mengeluh capek saat ikut latihan Menwa
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Siapa saja yang hadir di acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa? Acara silaturahmi ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMNI, IMM, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Millewa, Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto, serta perwakilan dari Forkopimda lainnya.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Siapa yang terlihat seperti mahasiswa dalam foto Imeymey? Bak Anak Kuliahan Kombinasi blazer kotak-kotak dan kacamata yang dikenakan iMeyMey menampilkan kesan semi formal yang modis.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.