Polisi janji misteri kematian Akseyna akan terungkap tahun depan
Dia menegaskan, kematian Akseyna bukan satu-satunya kasus yang pengungkapannya memakan waktu cukup lama.
Hingga akhirnya tahun 2015, kasus kematian mahasiswa UI, Akseyna Ahad Dori (18), belum juga terungkap. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti, kembali menjanjikan misteri kasus ini akan terungkap tahun 2016.
Meski begitu, ia tidak bisa menjelaskan kapan waktu pasti kasus itu terungkap.
"Kasus Akseyna ini memang cukup lama. Namun bukan berarti kami tidak bekerja. Insya Allah 2016 bisa terungkap," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/12).
Dia menegaskan, kematian Akseyna bukan satu-satunya kasus yang pengungkapannya memakan waktu cukup lama. Sebelumnya ada kasus pembunuhan warga Bekasi yang jasadnya ditemukan di Pemalang, Jawa Tengah.
"Kasus mayat yang ditemukan di Pemalang iru butuh waktu enam bulan," ujarnya.
Seperti diketahui, Kematian Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa biologi Universitas Indonesia hingga kini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengungkapkan adanya indikasi pembunuhan. Namun sudah berbulan-bulan diselidiki, belum juga diketahui siapa pelaku pembunuh pria yang kerap disapa Ace ini.
Tubuh Akseyna terlihat mengambang di Danau Kenanga, Kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/3) lalu bersama dengan sebuah tas ransel yang melekat berisi beberapa bongkahan batu. Awalnya, Ace diduga tewas tenggelam. Namun, tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati menemukan luka memar di sejumlah tubuh Ace. Tanda itu bisa didapat dari pukulan tangan atau benda tajam.
Baca juga:
Kematian Akseyna, polisi dalami catatan di HP seorang saksi
Keluarga: Bety lagi investigasi kasus Akseyna
Polisi temukan bukti baru, tabir kematian Akseyna akan terungkap
Lewat telepon, orang misterius minta maaf atas kematian Akseyna
Cari pembunuh Akseyna, polisi kirim petugas pengintai handal
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.