Tips Jaga Kesehatan Tubuh di Tengah Cuaca Panas Jakarta
Beberapa tips yang bisa diterapkan agar tubuh tetap sehat saat cuaca panas
Warga Jakarta diminta untuk menjaga untuk menjaga kesehatan saat cuaca panas
Tips Jaga Kesehatan Tubuh di Tengah Cuaca Panas Jakarta
Sebagian wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta akan memasuki periode kemarau pada Mei hingga Agustus 2024. Oleh karena itu, warga Jakarta diminta untuk menjaga untuk menjaga kesehatan saat cuaca panas.
Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama menyebutkan bahwa beberapa saran kesehatan tersebut ditujukan untuk menghindari dehidrasi, "heat exhaustion" (kelelahan akibat suhu panas), kondisi "emergency heat stroke" (serangan panas) hingga kematian.
"Pertama, lakukan 'GERUS', yakni gerakan minum air putih tanpa menunggu haus, 3-4 liter per hari atau 12-16 gelas," kata Ngabila kepada wartawan di Jakarta pada Senin (6/5).
Cara mudahnya, kata Ngabila, minum satu gelas air sebelum dan sesudah salat dan 1-2 gelas sesudah makan.
"Sehingga tercapai 13-16 gelas per hari. Boleh minum air dingin. Jangan minum teh dan kopi karena akan membuat sering kencing dan dehidrasi, apalagi jika dengan gula akan lebih berbahaya," kata dia, dilansir dari Antara.
Kemudian, melakukan "GEMO", yakni gerakan minum oralit jika merasakan lemas dan banyak berkeringat.
"Lalu konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung air seperti semangka, melon, pir, apel dan lain-lain," kata dia.
Selanjutnya, melakukan "GERAH" gerakan menyemprot wajah jika kulit kemerahan atau kering.
"Kemudian hindari aktivitas luar rumah, kalau pun perlu, gunakan alat pelindung diri seperti payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembab kulit dan 'sunscreen'," kata dr Ngabila.
Kemudian gunakan masker medis untuk menjaga kelembaban saliran nafas, baju berwarna cerah untuk memantulkan cahaya dan alas kaki untuk mencegah luka atau melepuh.
Ia sekali lagi mengingatkan masyarakat untuk minum air putih minimal 200 cc per jam.
"Nah, untuk cegah kematian, berteduh dan segera bawa ke dokter jika suhu tubuh di atas normal (37,5 derajat), tekanan darah naik (pusing), denyut nadi diatasi normal > 100x per menit (berdebar-debar) atau bahkan pingsan," kata Ngabila.
Sebelumnya, Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Albert Nahas pada Minggu (5/5) memprediksi Jakarta akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024 dan akan mencapai puncaknya pada Juni 2024.
Bersamaan dengan itu, Jakarta diprediksi akan kembali dilanda polusi udara.