Tolak ditilang & serang polisi, Yudha teriak 'gue bunuh lo'
Gara-gara ulahnya itu, Yudha sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Seorang pengendara motor bernama Yudha ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan pemukulan terhadap anggota Polantas Jakarta Selatan saat hendak ditilang dalam operasi Patuh Jaya 2016 pada Minggu, (23/5) di Jl Darmawangsa X Jakarta Selatan. Akibat pemukulan tersebut, korban bernama Aiptu M Nasro mengalami luka di pergelangan tangan kanan hingga mengeluarkan banyak darah.
"Hari minggu saat operasi di Darmawangsa, salah satu pelanggar ini tidak mau terima ditilang padahal dia melawan arus dan saat diberhentikan dia, tidak bisa menunjukkan KTP dan SIM," kata Aiptu M Nasro di Polres Jakarta Selatan, Senin (23/5).
Karena tidak dapat menunjukkan kelengkapan surat-surat, Yudha dikenakan tilang. Namun, saat Aiptu Nasro hendak menandatangani surat tilang berwarna merah itu, Yudha tidak terima dan memukul Nasro.
"Dia enggak terima, langsung narik-narik baju saya sambil bilang, 'Gua bunuh Lo, Gua bunuh," cerita Nasro.
Lebih jauh Nasro menuturkan, saat dirinya dihajar oleh Yudha, dia hanya melindungi diri dan berusaha mengamankan surat tilang yang berusaha direbut Yudha. Melihat keributan tersebut lima anggota lainnya yang bertugas berusaha memisahkan keduanya. Namun, petugas yang ada tetap kewalahan karena pelaku memiliki tenaga yang sangat kuat.
"Lima petugas yang membantu juga sempat kewalahan, dia itu tenaganya gede padahal orangnya kecil, sama saya juga gedean saya," kata Nasro.
Menurutnya, pelaku ini terlihat menggunakan obat-obatan. Sebab dari cara bicaranya kata Nasro berbeda dengan orang biasanya.
"Saya lihat sih dia terlihat habis konsumsi obat-obatan. Dia bilang mau buru-buru pulang dan kelihatan ketakutan gitu," ujar Nasro.
Meski mendapat perlakuan semacam itu, Nasro mengaku tetap menahan diri untuk tidak menyentuh pelaku dan menahan emosi. Ia hanya menghindari berbagai pukulan yang mengarah padanya.
"Saya sebisa mungkin menghindar dan tidak menyentuh sedikit pun dia," tandasnya.
Baca juga:
4 Pelaku penganiayaan hingga menewaskan tamu kelab di Bekasi diciduk
Pukul polantas saat ditanya surat-surat, Yudha terancam 3 tahun bui
Tak terima dituduh mabuk obat, Paisal main kampak
Danramil di Papua dipukul usai tegur pemuda mabuk, pistol dirampas
Ibu ini dianiaya pria asal Medan karena tak bisa jelaskan alamat
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.