8 Fakta Orang yang Sering Tidur, Fungsi Otak Menurun hingga Berat Badan Meningkat
Terlalu sering tidur menyebabkan berbagai risiko kesehatan
Tidur memang salah satu kebutuhan tubuh yang perlu dicukupi dengan baik. Di mana setiap orang, rata-rata membutuhkan tidur 7 hingga 8 jam sehari. Ini diperlukan agar tubuh bisa beristirahat dengan baik setelah seharian beraktivitas.
Meski begitu, bukan berarti banyak tidur akan lebih baik. Justru sebaliknya, terlalu banyak tidur tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental. Dalam hal ini, terdapat beberapa fakta orang yang sering tidur, penting diketahui. Berikut, kami rangkum penjelasannya, bisa disimak.
-
Siapa yang cenderung lebih sering tidur siang? Tidur siang kerap dilakukan oleh mereka yang memiliki masalah insomnia. Mereka mungkin mengalami tidur malam yang buruk dan harus bangun pagi untuk bekerja, sehingga mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup.
-
Siapa yang cenderung tidur dalam posisi tengkurap? Jika seseorang memiliki kebiasaan tidur tengkurap, hal ini bisa mencerminkan kepribadian yang menyenangkan, terbuka, dan suka bersenang-senang.
-
Apa yang diungkapkan oleh posisi tidur terlentang? Jika seseorang tidur dalam posisi terlentang, pola tidur tersebut dapat mencerminkan individu yang fokus, introvert, dan memiliki keteguhan batin. Mereka biasanya menghindari konflik dan keramaian, memiliki standar yang tinggi, dan lebih memilih kejujuran daripada kebohongan. Namun, optimisme adalah salah satu kekuatan utama mereka, dengan keinginan untuk menjalani kehidupan yang bermakna.
-
Apa yang biasanya dialami orang saat mengalami halusinasi tidur? Pengalaman ini cenderung singkat dan terjadi saat otak Anda bertransisi antara tidur dan keadaan bangun, dan seringkali melibatkan komponen visual seperti melihat seseorang atau hewan di dalam ruangan Anda.
-
Kenapa seseorang sering mengiler saat tidur? Meneteskan air liur atau biasa disebut mengiler saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal. Meneteskan air liur mungkin merupakan cara umum untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang tidur dengan nyenyak. Namun jika kondisi ini terjadi dengan sangat sering saat tidur, hal ini sebenarnya bisa menandakan masalah kesehatan.
-
Kapan seseorang dianggap kekurangan waktu tidur? Kurang tidur adalah kondisi ketika seseorang tidak mencukupi waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tetapi umumnya orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7-9 jam per hari, sedangkan anak-anak dan remaja membutuhkan tidur sekitar 8-10 jam per hari.
Fakta Orang yang Sering Tidur
Pertama, akan dijelaskan beberapa fakta orang yang sering tidur. Orang yang memiliki kebiasaan sering tidur, diketahui memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Berikut, beberapa fakta orang yang sering tidur, bisa disimak:
- Kondisi Kesehatan Tertentu: Tidur terlalu banyak bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan tertentu, seperti depresi, gangguan tidur seperti sleep apnea, atau masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan tiroid.
- Fungsi Otak yang Menurun: Studi menunjukkan bahwa tidur berlebihan (lebih dari 9-10 jam per malam) dapat dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif, termasuk daya ingat dan kemampuan berpikir. Orang yang tidur terlalu banyak cenderung mengalami kesulitan konsentrasi.
- Risiko Penyakit Jantung: Tidur terlalu lama secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
- Berat Badan: Tidur terlalu banyak bisa memengaruhi metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan. Orang yang tidur terlalu lama cenderung memiliki gaya hidup yang kurang aktif, yang berkontribusi pada penambahan berat badan.
- Masalah Kesehatan Mental: Terlalu banyak tidur juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan. Dalam beberapa kasus, tidur berlebihan bisa menjadi gejala dari gangguan ini.
- Risiko Diabetes: Tidur terlalu lama atau terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Kualitas tidur yang buruk bisa memengaruhi regulasi gula darah dalam tubuh.
- Rasa Lelah yang Berkepanjangan: Meskipun terdengar kontradiktif, orang yang tidur terlalu lama seringkali merasa lebih lelah daripada mereka yang tidur dengan durasi yang cukup. Hal ini disebabkan oleh gangguan ritme sirkadian atau pola tidur yang tidak konsisten.
- Risiko Kematian Dini: Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi. Namun, korelasi ini mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan lain yang mendasarinya.
Cara Mengatur Pola Tidur Sehat
Setelah mengetahui fakta orang yang sering tidur, selanjutnya dijelaskan cara mengatur pola tidur sehat. Mengatur pola tidur yang sehat dan ideal penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah beberapa tips untuk mencapai pola tidur yang sehat:
- Tetapkan Jadwal Tidur yang Konsisten: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Ini membantu mengatur ritme sirkadian tubuh dan membuat tidur lebih berkualitas.
- Ciptakan Rutinitas Tidur: Lakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku, mandi air hangat, atau meditasi. Hindari kegiatan yang merangsang seperti menonton TV atau menggunakan gadget.
- Atur Lingkungan Tidur: Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk. Gunakan tirai gelap atau masker mata jika perlu. Hindari kebisingan dengan menggunakan earplug atau mesin suara putih.
- Hindari Kafein dan Alkohol: Kafein dan alkohol dapat mengganggu pola tidur. Hindari konsumsi minuman berkafein setidaknya 6 jam sebelum tidur dan batasi alkohol.
- Kurangi Waktu di Depan Layar: Paparan cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin, hormon tidur. Cobalah untuk menghindari layar elektronik setidaknya 1 jam sebelum tidur.
- Aktif Secara Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Namun, hindari olahraga berat dekat dengan waktu tidur, karena ini bisa membuat kamu lebih sulit tidur.
- Perhatikan Asupan Makanan: Makan makanan berat atau besar dekat dengan waktu tidur dapat membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Cobalah makan malam yang ringan dan hindari makan 2-3 jam sebelum tidur.
- Kelola Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang bisa berpengaruh positif pada kualitas tidur.
- Gunakan Tempat Tidur Hanya untuk Tidur: Hindari melakukan pekerjaan atau menonton TV di tempat tidur. Ini membantu mengasosiasikan tempat tidur hanya dengan tidur, sehingga memudahkan kamu untuk merasa mengantuk ketika berada di tempat tidur.
- Cek Kualitas Kasur dan Bantal: Pastikan kasur dan bantalmu nyaman dan mendukung posisi tidur yang sehat. Kasur dan bantal yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur.
Manfaat Tidur yang Cukup dan Seimbang
Setelah menyimak fakta orang sering tidur, terakhir penting juga diketahui manfaat tidur cukup dan seimbang, yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan Fungsi Kognitif: Tidur yang cukup membantu memperbaiki memori, konsentrasi, dan kemampuan berpikir. Selama tidur, otak memproses informasi dan membentuk ingatan baru.
- Menjaga Kesehatan Jantung: Tidur yang berkualitas berperan penting dalam kesehatan jantung. Tidur yang cukup dapat membantu menurunkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Tidur yang cukup membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit.
- Mendukung Kesehatan Mental: Tidur yang cukup berkontribusi pada kesehatan mental yang baik, mengurangi risiko gangguan seperti depresi dan kecemasan, dan membantu stabilitas emosional.
- Membantu Pemulihan dan Pertumbuhan: Selama tidur, tubuh melakukan perbaikan sel, jaringan, dan otot. Ini juga penting untuk pertumbuhan dan pemulihan fisik, terutama bagi atlet dan orang yang aktif secara fisik.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Tidur yang cukup dapat membantu mengatur hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan risiko obesitas.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit: Tidur yang berkualitas membantu proses regenerasi kulit, mengurangi kerutan, dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
- Menurunkan Risiko Diabetes: Tidur yang cukup membantu menjaga kadar gula darah yang stabil dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
- Meningkatkan Kesehatan Emosional dan Sosial: Tidur yang cukup membantu dalam pengaturan emosi, meningkatkan mood, dan memfasilitasi hubungan sosial yang positif.
- Mengurangi Risiko Kecelakaan: Tidur yang cukup meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi, sehingga mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan dan gangguan fokus.