Ada yang Sembunyi di Kamar, Begini Kronologi Teror Ular Piton di Gunung Kidul
Habitat ular berada di sekitar lingkungan manusia. Tak sedikit pula warga yang terluka bahkan meninggal dunia akibat teror ular. Salah satu teror ular itulah yang terjadi di Padukuhan Ngloro, Kelurahan Ngloro, Kapanewonan Saptosari, Gunung Kidul.
Habitat ular berada di sekitar lingkungan manusia. Terkadang, ular bisa masuk ke pekarangan, bahkan ke dalam rumah-rumah warga. Tak sedikit pula warga yang terluka bahkan meninggal dunia akibat teror ular. Salah satu teror ular itulah yang terjadi di Padukuhan Ngloro, Kelurahan Ngloro, Kapanewonan Saptosari, Gunung Kidul.
Teror ular piton di sana bahkan telah menyebabkan seorang warga, Yogo Utomo (78) harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Bahkan kemarin itu (Jumat, 2/4) sudah kontrol yang ketiga kalinya,” ungkat Yogo mengutip dari Liputan6.com.
Tak hanya di Saptosari, teror ular piton juga melanda Padukuhan Bulu, Kalurahan Karangmojo, Kapanewonan Karangmojo pada Rabu (31/3). Lalu bagaimana kronologi dua kejadian serupa itu? Berikut selengkapnya.
Kronologi Teror Ular Piton di Ngloro
©Jawa Pos
Yogo menceritakan, saat dia tengah mencari rumput di ladang, tiba-tiba ada sesuatu yang menggigit kaki kirinya. Setelah melihat ke bawah, ternyata ada ular piton sebesar paha orang dewasa bersembunyi di dekat semak yang dekat dengan kakinya.
Saat itu, dia mencoba melepaskan gigitan ular tersebut dengan arit, namun tak dapat dilepaskan. Dengan sedikit takut kalau ular tersebut melilit dirinya, dia memegang ular tersebut dan menariknya hingga lepas.
“Lha wong didorong pakai arit saja tidak lepas. Terus saya berusaha melepaskan gigitannya dengan saya pegang kepalanya kemudian saya tarik,” kata Yogo mengutip dari Liputan6.com.
Dibawa ke Rumah Sakit
©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Selang beberapa menit kemudian, Yogo berhasil melepaskan gigitan ular tersebut. Usai berhasil lepas, ternyata Togo mendapat luka sayatan di dua titik betisnya, yaitu di depan dan di belakang. Dia pun berusaha menjauh dari ular tersebut dan berjalan berjingkat.
Sesaat setelah menggigit Yogo, ular tersebut perlahan-lahan berjalan merayap naik ke atas bebatuan. Dari sana ia melihat panjang ular tersebut mencapai 3,5 meter. Sementara melihat betisnya mengeluarkan banyak darah, Yogo membalutnya dengan kaos dan berjalan pulang sejauh 2 km.
“Sampai rumah saya langsung dibawa anak saya ke rumah sakit. Bekas gigitannya mirip dengan lubang gergaji itu loh,” ungkap Yogo.
Ada yang Sembunyi di Kamar
©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani
Salah satu tokoh pemuda di Ngloro, Menthur Ranto mengatakan, belasan ular piton yang berukuran besar bermunculan di wilayahnya. Bahkan ular-ular itu tak hanya ditemukan di pekarangan warga, namun juga ada yang bersembunyi di dalam kamar. Hal itu membuat warga secara beramai-ramai berusaha menangkap ular tersebut.
Untuk ular yang berhasil ditangkap, kemudian diamankan warga. Namun ada pula yang terpaksa dibunuh karena dikhawatirkan membahayakan warga dan ternak mereka. Apalagi, sudah ada yang menggigit salah satu warga hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Teror Ular di Karangmojo
©AFP PHOTO
Sementara itu di Padukuhan Bulu, Kalurahan Karangmojo, Kapanewonan Karangmojo, seekor ular dengan panjang sekitar 2,5 meter ditemukan di dekat pemukiman warga. Ular itu pertama kali ditemukan oleh Eri Wibowo, salah seorang warga setempat. Saat itu ia hendak mencari rumput untuk makan ternaknya di tegalan yang tak jauh dari rumahnya.
Mengenai fenomena ini, Don Haryo, salah satu pecinta reptil asal Yogyakarta, mengatakan ular-ular itu bermunculan karena habitatnya makin terdesak oleh manusia. Selain itu, hewan yang selama ini menjadi mangsa ular menipis karena pergi jauh dari habitatnya.
“Karena makanan sulit ya mereka masuk ke pemukiman,” jelas Don Haryo mengutip dari Liputan6.com pada Minggu (4/4).