Banjir Bandang Terjang Kota Batu, Ini 5 Faktanya
Pada Kamis siang (4/11) banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur. Banjir itu diakibatkan oleh hujan deras yang terjadi sejak siang hingga sore hari. Akibat banjir ini, lima desa mengalami kerusakan parah.
Pada Kamis siang (4/11), banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur. Banjir itu diakibatkan oleh hujan deras yang terjadi sejak siang hingga sore hari. Akibat banjir ini, lima desa mengalami kerusakan parah.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan sebanyak 15 orang dikabarkan hanyut dalam peristiwa ini. Empat orang di antaranya berhasil diselamatkan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Guna percepatan penanganan banjir, Tim BPBD Kota Batu dibantu instansi terkait langsung melakukan koordinasi, kaji cepat, pendataan lebih lanjut, dan menyiapkan lokasi pengungsian.
Membawa Material
Instagram/@majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com
Berdasarkan laporan visual BPBD Kota Batu pada Kamis (4/11), arus anak Sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas,Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpantau mengalir deras dengan membawa beberapa material seperti lumpur, batu, potongan pohon, dan puing bangunan.
Data kerugian material yang sementara ini tercatat oleh BPBD Kota Batu antara lain empat kendaraan hanyut dan satu rumah terendam. Data kerugian lain masih dalam penghitungan di lapangan. Selain itu, tim juga fokus mencari para korban dan evakuasi warga serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak.
“Operasi penanganan darurat sudah berjalan, tapi memang untuk malam ini fokus untuk mencari pertolongan dan pembersihan sarana prasarana vital jalan-jalan yang tertutup lumpur,” kata Rochim dikutip dari ANTARA.
Jumlah Warga yang Mengungsi
©2021 Merdeka.com
Banjir bandang yang melanda Kota Batu menyebabkan ratusan warga mengungsi. Titik pengungsian ada di dua lokasi yaitu di Kelurahan Jatimulyo dan Taman Wisata Senaputra. Di tempat pengungsian Kelurahan Jatimulyo, setidaknya ada 150 warga mengungsi. Begitu pula di Taman Wisata Senaputra di mana juga ada 150 warga yang mengungsi.
Selain Kota Batu, banjir bandang itu juga memberikan dampak cukup besar pada Kota Malang yang wilayahnya berada di bawah Kota Batu, khususnya pada area yang berada dekat di aliran Sungai Brantas.
Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang
Instagram/@majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com
Sementara itu banjir bandang yang melanda Kota Batu menyebabkan enam orang dilaporkan meninggal dunia. Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, dua korban meninggal yang ditemukan Kamis (4/11) adalah Wiji dan Sarip, warga Dusun Sambong, sedangkan empat korban yang ditemukan Jumat (5/11) pagi belum teridentifikasi. Tiga orang lain masih dalam pencarian.
Sementara itu, ada enam korban selamat yakni Bayu Agung Setiawan, warga Toyomerto, Saiful warga Toyomerto, Fainis warga Sumbersari, Linda Ariesta warga Dusun Kajar, Muhoratul Jannah warga Jl. Samadi, dan Arif, warga Kota Malang.
Tanggapan Gubernur Jatim
©2020 Istimewa
Mengenai bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Batu, Bupati Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya mengupayakan percepatan pembersihan sampah sisa banjir bandang. Dia mengatakan, Dinas Cipta Karya Provinsi Jawa Timur akan mendatangkan alat-alat berat yang dibutuhkan. Selain itu, Khofifah juga mengintruksikan pengerahan anjing pelacak untuk mencari korban bencana.
“Jika alat berat diturunkan, bisa segera menyelesaikan proses pembersihan. Sehingga apa yang kita khawatirkan kalau ada hujan susulan dan seterusnya relatif bisa melakukan mitigasi lebih efektif,” kata Khofifah.
ACT Malang Turun Tangan
Instagram/@majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com
Guna memberi bantuan bagi warga terdampak, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aksi Cepat Tanggal (ACT) Malang menurunkan 25 relawan untuk membantu penanganan banjir bandang di Kota Batu.
Branch Manager ACT Malang Iqrok Wahyu Perdana mengatakan banjir bandang itu memberikan dampak pada sejumlah wilayah di Kota Malang. berdasarkan data ACT Malang, ada 33 keluarga terdampak dengan 194 jiwa harus mengungsi.
Ia menambahkan, tim relawan ACT Malang akan terus bergerak melakukan pemetaan kondisi dan dampak banjir bandang itu, sehingga bisa menurunkan bantuan relawan lagi dan kebutuhan para pengungsi.