Belajar dari Sofyani Mirah, Pengusaha Olahan Pisang Sukses di Sleman yang Ajak Konsumennya Peduli Lingkungan dan Kesehatan
Bekas bungkus Bananania bisa digunakan ulang untuk polybag tanaman
Bekas bungkus Bananania bisa digunakan ulang untuk polybag tanaman
Belajar dari Sofyani Mirah, Pengusaha Olahan Pisang Sukses di Sleman yang Ajak Konsumennya Peduli Lingkungan dan Kesehatan
Tidak banyak UMKM yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan. Selain karena fokus mendulang profit, biasanya mereka juga ingin menjaring banyak pasar. Namun Sofyani Mirah tak berpikir demikian.
Owner produk olahan pisang Bananania di Kabupaten Sleman inimenyisipikan misi khusus. Ia ingin berkontribusi untuk penghijauan, setidaknya lewat usaha yang tengah dijalankan.
-
Bagaimana Bananania membantu UMKM lainnya? Mengutip laman resmi BRI, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, memastikan jika BRI akan terus mendukung ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM. Lewat berbagai skema, termasuk pameran.
-
Apa produk unggulan dari Bananania? Produk ini jadi unggulan selama masa pandemi Covid-19 kemarin. “Granola ini sangat bagus untuk diet karena dibuat dengan campuran tepung pisang. Ada rasa coklat, kayu manis dan madu,” katanya.
-
Di mana produk Bananania dijual di luar Yogyakarta? Di luar Yogyakarta, Bananania juga tersebar di Semarang, Bekasi, Jakarta sampai Riau melalui agen. Di 2024 ini, produk Bananania yang dikelola Sofy juga terbang ke Kanada.
-
Di mana pisang Agung Semeru dipanen? Pisang andalan Lumajang ini banyak dipanen dari perkebunan di Kecamatan Senduro.
-
Bagaimana pisang melengkung? Ini menciptakan bentuk melengkung karena pisang secara efektif melipat dirinya sendiri untuk mencari matahari.
-
Bagaimana cara UMKM Bananania mengurangi sampah dari produknya? Bananania menjadi UMKM BRI berikutnya yang turut membawa misi krisis iklim. Sang owner, Sofyani Mirah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menimbulkan sampah dari produknya. Perempuan yang karib disapa Sofy ini mengatakan bahwa bungkus dari produknya bisa kembali dimanfaatkan, sehingga meminimalisir penumpukan sampah.“Ini kami menggunakan kemasan alumunium foil yang bisa kembali digunakan setelah isi keripik pisangnya habis,” kata dia.
Kepada Merdeka.com, Sabtu (16/3), Sofy menceritakan inovasinya mengemas produk dengan tidak menggunakan plastik. Ini juga jadi alternatif cara untuk menjaga kualitas keripik dan produk olahan pisangnya agar tetap lezat saat dikonsumsi.
“Dulu saat saya awal merintis, setiap saya masuk ke dalam toko ada banyak kompetitor dengan kemasannya plastik. Kalau saya tidak, karena memakai alumunium foil. Kalau pakai plastik, satu sampai dua bulan saja makanan tersebut sudah bau plastik,” kata Sofy
Menanam di Rumah Produksi
Di rumah produksinya, Perumahan Candi Gebang Nomor 9, Blok J, Jetis, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, terdapat banyak tanaman.
Sofy bersama karyawannya menata puluhan pot di rooftop, sehingga membuat tempat usahanya menjadi teduh.
“Jadi saya juga ada banyak tanaman di atas bangunan, yang nanam karyawan semuanya,” kata Sofy.
Tanaman-tanaman tersebut ditempatkan di dekat area penjemuran pisang yang akan diolah menjadi tepung. Metode penjemurannya juga menggunakan panel surya, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik energi fosil.
Cegah Sampah
Dari kemasannya, Sofy juga mencoba mengurangi produksi sampah setidaknya dengan menggandakan fungsinya. Setelah isi produknya habis, kemasan alumunium foil juga bisa dipakai sebagai polybag.
Di rooftop, deretan tanaman dirawat oleh Sofy bersama karyawannya dengan menggunakan wadah dari produk keripik pisang dan rambak pisang Bananania.
Ketika diisi tanah, kemasan bisa stabil berdiri dengan ruang yang cukup. Tanaman juga terbukti bisa tumbuh dengan baik dari kemasan tersebut. Ini menjadi bukti kepeduliannya terhadap lingkungan yang ditularkan kepada konsumen.
“Ini bisa dilihat dari kemasan kami yang bisa difungsikan sebagai polybag,” katanya
- Ternyata Begini Cara Sopan Makan Pisang yang Tak Diketahui Banyak Orang, Perlu Dipraktikkan
- Miliki Kebun dan Produk Lemon, SMAN di Sumedang Ini Latih Para Siswa jadi Entrepreneur
- 20 Manfaat Kesehatan Luar Biasa yang Terdapat di Dalam Pisang
- Simpan Banyak Manfaat, Buah Pisang Rebus Tak Sekadar Jajanan Jadul
Ciptakan Produk Makanan Sehat
Sofy menciptakan produk olahan pisang di Bananania dengan memperhatikan aspek kesehatan konsumennya.
Beberapa olahan tersebut di antaranya tepung pisang yang bebas gluten dan kaya akan kalium.
Perjalanannya pun cukup panjang, karena konsumen tidak familiar dengan produk tepung pisang. Setelah pertama dibuat pada 2019, ia terus menggencarkan promosi bahwa tepung pisang ini baik untuk kesehatan.
“Saya sempat sulit mencari pasar, tapi saya coba kenalkan bahwa tepung ini baik untuk kesehatan dan pencernaan. Lalu saya juga gunakan ini di produk granola cookies, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung,” terang Sofy.
Kemudian, ada juga produk kesehatan lainnya berupa mpasi atau makanan pendamping asi yang baik untuk mengatasi stunting. Kemudian, sport bar juga menjadi inovasi Bananania lainnya yang kaya akan protein dan serat.
“Cookies granola ini baik untuk orang diet, dan sport bar ini cocok untuk olahragawan karena mengandung protein dan serat,” tambahnya.
Karena inovasinya ini, Bananania banyak mendapat penghargaan mulai dari sertifikat sampai piagam.
Berdayakan Petani Lokal
Dalam menjalankan bisnis olahan pisang, Sofy ingin memanfaatkan seluruh unsur yang ada di buah pisang. Baik yang mentah untuk produk keripik, dan yang matang untuk pisang goreng frozen hingga rambak pisang yang unik.
Ia kemudian bekerja sama dengan para petani lokal untuk membeli pisang dari mereka. Tak jarang, Sofy juga ikut terjun ke sawah dan kebun untuk ikut memanen pisang untuk kebutuhan produksi Bananania.
“Saya bekerja sama dengan pengepul yang mengumpulkan pisang dari para petani. Tapi tidak jarang saya ikut mereka panen di sawah, saya tunggu mereka memotong pisang, dan saya terima semua jenis pisang, karena pada dasarnya seluruh jenis pisang bisa diproduksi,” katanya
Dalam satu hari sebanyak 500 sampai 800 pack bisa diproduksi Bananania untuk jenis keripik saja.
“Bahkan pesanan ke Semarang ini sampai 2000 bungkus,” katanya
Langkah yang dilakukan Bananania ini sejalan dengan misi BRI yang juga menaruh kepedulian di lingkungan. BRI pun memiliki program BRI menanam, sebagai salah satu cara mencegah krisis iklim.
BRI Bantu Pengembangan Bananania
Disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso, upaya penghijauan bisa dilakukan secara aktif termasuk oleh para UMKM di desa-desa hingga perkotaan.
“Upaya untuk menghijaukan Kawasan perkotaan sampai di gang hingga desa-desa sudah sangat terbuka,” ucapnya, mengutip laman resmi BRI.
Untuk produk Bananania saat ini sudah tersebar hingga ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Semarang, Bekasi, Jakarta, Riau bahkan sampai terbang ke New Zealand dan Kananda. Ini tak terlepas dari campur tangan BRI melalui Rumah BUMN-nya di Yogyakarta.
Melalui Rumah BUMN juga, Bananania bisa melakukan bisnis matching dan maclon dengan standar keamanan pangan internasional HACCP dan BPOM. dari sana, Bananania juga sudah diikutkan pameran melalui BRILian Preneur 2023 lalu.
“Kami, Rumah BUMN BRI melihat apa yang dibutuhkan oleh umkmnya. Kemudian kami terjun ke lapangan untuk pelatihan, sertifikasi, rebranding, legalitas hingga kolaborasi,” terang fasilitator Rumah BUMN Yogyakarta, Condrorini.